Kebakaran yang terjadi di kawasan Taman Nasional Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) atau yang biasa disebut dengan Hutan Bromo sejak Sabtu (1/9/2018) sampai Senin (3/9/2018) sudah berhasil dipadamkan. Dilansir dari Antara, untuk memadakan areal Gunung Bromo yang terbakar diterjunkan ratusan personel gabungan dari Polres Probolinggo, TNI, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Pemkab Probolinggo dan sejumlah relawan. Begini kondisi terbaru pasca kebakaran Bromo.
Baca juga : Akomodasi Dekat Pantai Lovina Bali Kisaran 200 Ribu, 5 Menit Jalan Kaki Sudah Bisa Lihat Lumba-Lumba
Penyebab Kebakaran Kawasan Bromo
Berdasarkan informasi dari humas Forum Sahabat Gunung, Muhammad Anshori sampai saat ini penyebab kebakaran Bromo masih belum bisa dipastikan. Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh pihak BB-TNBTS, John Kenedie, sampai saat ini belum bisa memastikan apakah sebenarnya penyebab kebakaran tersebut. Pihaknya menyerahkan seluruh penyelidikan kepada Kepolisian Resor Kota Malang.
Pemulihan yang Akan Dilakukan
Bukan pertama kali ini saja Kawasan Bromo terbakar. Ternyata di tahun 2017 yang lalu, pada bulan September juga terjadi kebakaran. Pemulihan yang akan dilakukan, Anshori menjelaskan akan dilakukan secara alami. “Pemulihannya sendiri akan dilakukan secara alami,” papar Ori, sapaan akrab Muhammad Anshori, Rabu (5/9/2018) siang.
Antisipasi Supaya Kejadian Tidak Berulang
Masih menurut Ori, sebagai salah satu komunitas yang turut merawat Kawasan Bromo Tengger Semeru, upaya yang terus dilakukan supaya kejadian kebakaran tidak kembali terulang adalah melakukan patroli lebih intensif dengan pihak-pihak terkait. Meskipun kebakaran kemungkinan besar terulang lagi karena berbagai rintangan alam dan keterbatasan sumber daya manusia, usaha pencegahan terus dilakukan.
“Namun karena luasan yang sangat lebar, personil terbatas, dan topografi yang ada di lapangan, upaya tetap dilakukan, namun kebakaran terjadi. Sepertinya alam mengambil waktunya sendiri untuk meregenerasi atau beristirahat dari berbagai aktivitas,” jelas Ori panjang lebar.
Upaya lainnya yang dilakukan adalah dengan menambahkan plang-plang larangan selain itu memperbanyak sosialisasi untuk menjaga alam Kawasan Bromo terutama saat musim kemarau tiba. Ori mengajak serta masyarakat untuk turut menjaga kelestarian Bromo dengan mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan semata-semata menjaga kelestarian alam dan keselamatan diri.
Bromo Tetap Indah untuk Dikunjungi
Kebakaran Bromo tidak memakan korban jiwa. Ekosistem di sekitarnya tidak ada gangguan yang signifikan. Dampak yang paling terlihat, menurut Ori adalah secara visualisasi, rumput dan arealnya berubah menghitam. Selain itu sebelumnya memang sempat dilakukan penutupan sementara di beberapa jalur masuk.
Namun dapat dipastikan jika Gunung Bromo tidak ditutup untuk wisatawan dan tetap beroperasi seperti biasanya. Bahkan kebakaran Bromo tidak berpengaruh terhadap jumlah kunjungan yang datang. Masih banyak lokasi cantik lainnya yang bisa dikunjungi di Kawasan Bromo Tengger Semeru, misalnya saja Pasir Berbisik, dan lain-lain.
Untuk semua wisatawan yang berencana untuk berkunjung ke Bromo, selalu waspada dan patuhi semua peraturan yang telah ditetapkan. Pastikan untuk selalu mengutamakan keselamatan diri, travelinglah secara bijak. Next