Kejadian lahan atau hutan terbakar adalah hal yang sering terjadi di Indonesia. Beberapa kejadian seperti kebakaran hutan Indonesia yang terjadi pada tahun 1997 adalah salah satu contohnya. Kebanyakan disebabkan oleh peladangan tebang bakar, sebuah cara membuka lahan dengan cara tebang bakar. Namun kejadian berbeda terjadi di kawasan Taman Nasional Komodo. Terjadi kebakaran di Gili Lawa pada Rabu malam, (01/08/2018).
Baca juga : Bakso Berbentuk Gunung Merapi Pertama di Jogja, Unik Banget
Api Mulai Melahap Pukul 19.00 WITA
Rabu, pukul 19.00, balai Taman Nasional Komodo mendapat laporan bahwa telah terjadi kebakaran di Gili Lawa. Mendengar kabar tersebut, tim TN Komodo yang berada di Loh Sabita dan Pulau Padar langsung menuju tempat kejadian perkara. Tak lama, tim TN Komodo dari Labuan Bajo juga sampai di lokasi. Kondisi angin yang begitu kencang dan sebagian besar wilayah Gili Lawa yang terdiri dari savana, membuat api merambat cepat hingga puncak bukit.
Tim Taman Nasional Komodo Sigap Memadamkan
Kebakaran pertama kali yang terjadi di Gili Lawa ini tergolong cukup besar. Setidaknya 10 hektar areal yang ada di Gili Lawa hangus terbakar. Mulai pukul 19.00 WITA setelah mendapatkan laporan, tim Taman Nasional Komodo secara sigap melakukan penanganan ke lokasi kejadian. Tim tersebut merupakan gabungan dari ranger di Loh Sabita, Pulau Padar, dan Labuan Bajo. Dengan penanganan yang sigap dan cepat, Kamis, (02/08/2018), pukul 03.10 dini hari api berhasil dipadamkan.
Diduga Kuat Karena Kembang Api
Sebagian besar wilayah Gili Lawa terdiri dari padang savana. Karena itu, sedikit percikan api saja dapat menyebabkan kebakaran besar. Kondisi musim kemarau dan angin yang cepat, menyebabkan rumput kering serta penyebaran api yang begitu cepat. Dilansir dari Liputan6.com, salah seorang pengelola Taman Nasional Komodo mengatakan bahwa penyebab kebakaran adalah adanya percikan kembang api yang digunakan sebagai properti foto prewedding.
Saat kejadian berlangsung, ranger TN Komodo juga mendata semua wiatawan yang turun dari bukit. Dilansir dari Kompas.com, beberapa hasil pemeriksaan sementara, diduga penumpang kapal Indonesia Juara adalah pelaku penyebab terjadinya kebakaran. Melalui instagramnya, pihak Indonesia Juara juga menjelaskan bahwa saat ini tour leadernya masih dalam tahap pemeriksaan kepolisian.
10 Hektar Wilayah Gili Lawa Hangus
Akibat kelalaian pengunjung, keindahan savana di Gili Lawa harus menjadi korbannya. Lahan seluas 10 hektar hangus terbakar. Akibatnya area savana yang biasa menjadi rute trekking dan spot wisatawan untuk berfoto tidak dapat lagi dinikmati. Karena kejadian ini, Gili Lawa ditutup. Sementara itu, pemulihan akan dilakukan dengan cara suksesi alam. Pengembangan yang dibiarkan secara alami. Statusnya sebagai taman nasional, membuat tempat ini tidak boleh terlalu banyak mendapat campur tangan manusia.
Meskipun kebakaran cukup besar dan merambat cepat, tidak ada korban jiwa. Begitu pun dengan hewan yang hidup pada pulau tersebut. Gili Lawa bukan habitat komodo, di dalamnya hidup beberapa rusa timor yang juga selamat dari bencana ini. Next