Selain menjadi salah satu sentra penghasil buah pisang di Jawa Timur,
Kabupaten Lumajang juga memiliki sederet potensi wisata apik. Salah satunya Kebun Teh Kertowono, yang merupakan peninggalan dari zaman penjajahan Belanda.
Baca juga : Situs Warungboto, Sempat Terlupakan Kini Jadi Idaman
Daya tarik Kebun Teh Kertowono, terletak di ketinggian 1200 mdpl, bahkan mampu memikat turis-turis Internasional. Sangat layak untuk dikunjungi, terutama bagi Teman Traveler yang sedang berencana liburan di sekitar Kabupaten Lumajang.
Berada di Lereng Gunung Semeru
Perkebunan Teh Kertowono terletak di Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang. Berada di ketinggian 500-4000 mdpl, Gucialit merupakan bagian dari wilayah barat Lumajang dan menawarkan sederet pesona alam memukau. Tak mengherankan, mengingat posisinya berada di lereng Gunung Semer.
Untuk bisa mengunjungi Desa Gucialit, Teman Traveler harus menempuh jarak sekitar 55 kilometer dari pusat Kabupaten Lumajang. Namun tak perlu khawatir, semua usaha kalian bakal sepadan dengan pemandangan yang ditawarkan nanti.
Dikelilingi Kawasan Pegunungan
Perkebunan Teh Kertowono dikelilingi sejumlah gunung terkenal Jawa Timur. Selain bisa melihat gagahnya Semeru di sebelah barat, Teman Traveler juga akan disuguhi indahnya pemandangan gunung lain di sekitar Kabupaten Lumajang. Ada Gunung Lemongan, Raung dan Argopuro, semuanya berada di sebelah timur.
Tempat ini sangat cocok untuk bersantai melepas penat di akhir pekan. Udaranya sejuk, dipadu dengan panorama alam yang begitu memanjakan mata. Jangan lupa bawa kamera terbaik, karena bakal ada banyak momen keren yang bisa Teman Traveler abadikan di sini.
Peninggalan Belanda, Dibangun Sejak 1910
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Kebun Teh Kertowono merupakan peninggalan Zaman Belanda dan sudah ada sejak 1910. Kini pengelolaannya diatur oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII. Meski sudah berusia lebih dari seabad, sejumlah jejak kolonial masih bisa ditemukan di sini.
Di sekitar kawasan perkebunan, Teman Traveler bisa melihat beberapa bangunan peninggalan Belanda. Bentuknya masih utuh dan berdiri kokoh hingga kini. Arsitektur lawas terasa kental begitu kental, nampak dari deretan jendela dan pintu berukuran besar.
Rumah-rumah peninggalan Belanda di sekitar Desa Gucialit juga bisa Teman Traveler sewa sebagai tempat menginap lho. Kalian bakal berkesempatan menyaksikan pemandangan matahari terbit dari Perkebunan Teh Kertowono. Jelas bakal jadi pengalaman tak terlupakan yang wajib dicoba.
Apalagi masyarakat sekitar juga ramah dan hangat terhadap wisatawan. Bakal bikin Teman Traveler betah berlama-lama menghabiskan waktu di Kertowono.
Kunjungan ke Pabrik Teh
Pihak pengelola Kebun Teh Kertowono juga menawarkan paket wisata edukasi bagi para pengunjung. Rombongan beranggotakan minimal 10 orang akan diajak melihat aktivitas di dalam pabrik sembari ditemani seorang pemandu. Wisatawan akan bisa mengamati langsung kesibukan ratusan pekerja memetik, menyortir, dan mengemas daun teh – yang sudah jadi rutinitas sehari-hari di sini.
Pengunjung juga bakal diberi kesempatan mencicipi teh. Bakal sangat menarik, mengingat Teh Kertowono dikenal sangat berkualitas. Tingkat kepekatannya tinggi dan partikelnya kecil, sehingga pemasarannya pun mampu menembus pasar internasional.
Dalam sebulan Kebun Teh Kertowono mampu memproduksi hingga lebih dari 50 ton teh. Tak hanya dikonsumsi masyarakat lokal, produk berkualitas tinggi tersebut juga diekspor ke berbagai negara seperti Tiongkok, Belanda, Prancis, Inggris, serta Arab Saudi.
Bagaimana Teman Traveler, menarik bukan kunjungan ke Kebun Teh Kertowono? Jangan lupa luangkan waktu untuk jalan-jalan di wisata Lumajang satu ini, jika kalian sedang berada di Jawa Timur. Selamat berlibur. Next