Bantul bisa jadi bukan kata pertama kali melintas di pemikiran kebanyakan orang ketika mendengar kata pantai. Namun jangan salah, di wilayah satu ini ada sebuah lokasi yang menyajikan keindahan panorama luar biasa sekaligus unik, berbeda wisata bernuansa samudra lainnya. Tempat yang dimaksud tak lain adalah Pantai Goa Cemara.
Baca juga : Metode Seduh Kopi Manual, Rasanya Seperti Apa?
Terletak di Desa Gadingsari, Kecamatan Saden, pantai satu ini telah menjadi lokasi favorit warga Bantul dan sekitarnya untuk melepas penat sembari menikmati angin sepoi-sepoi di kawasan pesisir.
Penasaran ingin menyaksikan keindahannya secara langsung, Travelingyuk pun langsung datang untuk menyambangi Pantai Goa Cemara. Tiba di lokasi sekitar pukul dua siang, pengunjung di pantai ini masih cukup banyak. Di sekitar area parkir, nampak sejumlah tenda didirikan. Tak jauh dari situ, sejumlah murid sekolah tampak asyik bercengkrama satu sama lain. Ada juga yang kelihatan lelah dan memilih tiduran sembari menikmati angin semilir.
Para penjaja makanan juga banyak yang masih buka, meski sebagian besar sepertinya sudah bersiap-siap untuk pulang. Secara umum, suasana pantai relatif tenang walaupun ada banyak orang.
Pelindung Berubah Menjadi Berkah di Pantai Goa Cemara
Di pelataran parkir Pantai Goa Cemara, kami langsung disambut oleh rimbunnya pepohonan cemara hingga ke pesisir. Rupanya dari sinilah nama pantai yang unik ini berasal. Namun kemudian timbul pertanyaan, apakah cemara tersebut benar-benar tumbuh secara alami di kawasan pesisir?
Rasa penasaran kami kemudian terbayar begitu bertemu dengan Wahadi, salah satu anggota Pokdarwis atau Kelompok Sadar Wisata di kawasan setempat, yang juga sekaligus bertindak sebagai humas. Sembari mengenakan seragam warna krem khas pegawai negeri, ia menemani kami berkeliling dan menceritakan sejarah terbentuknya wisata Pantai Goa Cemara.
Disebutkan bahwa mulanya kawasan pantai ini tidak ubahnya seperti pantai lain. Hanya saja pasirnya memang berwarna putih, berbeda dengan pantai-pantai lain di sekitar Bantul yang punya karakter pasir berwarna hitam.
Penduduk sekitar lantas berinisiatif untuk menanami daerah pesisir pantai dengan pohon cemara udang, yang konon persentase hidupnya di tanah berpasir lebih tinggi. Tujuan awalnya untuk melindungi perkebunan sayur warga.
“Itu sengaja ditanam, yang menanam adalah kelompok tani waktu pertama kali. Pertamanya bukan untuk wisata, namun untuk wind barrier, penahan angin laut dari tanaman sayur warga. Karena jika terkena angin laut rata-rata tanaman tersebut tidak tumbuh dengan baik,” jelas Wahadi.
Seiring berjalannya waktu, hamparan pohon cemara udang tersebut justru menambah pesona yang ada di kawasan pantai. Setelah membentuk Pokdarwis di 2009, pantai Goa Cemara pun mulai beroperasi dan aktif menerima wisatawan di 2010.
Berkat hadirnya cemara yang unik, tempat ini terus jadi primadona bagi para traveler di Bantul dan sekitarnya. Warga sekitar pun ikut kebagian berkah karena mereka kini banyak yang mendapat rezeki tambahan dengan memanfaatkan animo para pengunjung yang datang.
Kemping, Tunggangi Kuda, Hingga Lepaskan Penyu
Sekedar berjalan-jalan di pesisir pantai mungkin akan membosankan. Apalagi gelombang air di kawasan Pantai Goa Cemara ini termasuk ganas, hingga pengunjung dilarang berenang di sini. Namun tak perlu khawatir, masih ada banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan.
Salah satunya adalah memanfaatkan lahan camping ground yang ada di sekitar area parkir. Lewat penuturan Wahadi, barulah kami tahu bahwa murid-murid yang sedang bersantai di depan tadi adalah kelompok pramuka dari sebuah SD di Purwokerto.
Selain berkemah, pengunjung juga bisa mencoba menjelajah wilayah sekitar dengan menunggangi kuda maupun menyewa ATV. Semuanya ditawarkan dengan harga tak terlalu mahal. Jika belum puas, masih ada beberapa spot selfie dan ayunan menarik yang bisa dikunjungi.
Pantai Goa Cemara juga punya keunikan lain berupa penangkaran penyu. Di sini pengunjung bisa mencoba melihat pengembangbiakan penyu secara langsung dan berkesempatan melepasnya di laut. Menurut penuturan Wahadi biasanya banyak orang yang sudah memesan tempat untuk melepaskan Penyu di sekitar bulan Agustus.
Sensasi Pemandangan Ketinggian di Mercusuar
Sekitar empat kilometer dari kawasan Pantai Goa Cemara, terdapat mercusuar lawas yang juga menarik untuk dikunjungi. Para wisatawan diperkenankan masuk dan naik ke atas dengan tiket 5 ribu rupiah.
Travelingyuk kemudian tertantang untuk ikut mencoba. Begitu masuk, tampak bagian dalam bangunan kurang begitu terawat. Banyak tembok yang sudah mengelupas dan tangga yang ada di sini terlihat sudah berkarat di sana-sini.
Untuk mencapai bagian puncak menara pandang, kami harus menapaki tangga spiral sekitar lima hingga enam lantai. Menjelang sampai di titik tertinggi, kami memanjat tangga vertikal yang cukup bikin deg-degan dan menguras fisik.
Namun begitu sampai di atas, semua rasa lelah dan penat terbayarkan dengan view yang begitu indah. Indahnya kawasan Pantai Goa Cemara terlihat begitu jelas dari puncak mercusuar. Dari kejauhan, tampak pula pemandangan pengunungan masif berhiaskan hamparan sawah hijau.
Itulah beberapa pengalaman seru dan menarik yang bisa kami dapatkan selama berpetualang di sekitar kawasan Pantai Goa Cemara. Jika memang bisa, datanglah ke sini selain weekend karena biasanya di saat-saat itulah pantai ini sedang padat pengunjung. Next