Siapa sih yang tidak jatuh cinta dengan keindahan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru? Tidak hanya wisatawan lokal, turis asing juga suka sekali menjadikan Bromo sebagai tujuan wisata selama berada di Indonesia. Ya tidak heran, apalagi jika mengingat sunrise dan pemandangan berkabut yang ditawarkan.
Baca juga : Pantai Karangpapak, Laut Indah Penuh Ubur-ubur di Sukabumi
TNBTS ini sangat dijaga dan dilindungi oleh masyarakat Tengger. Keberadaannya sangat penting dan memiliki peran untuk kepercayaan yang dianut. Sehingga sebagai pendatang tentu harus menunjukkan rasa hormat. Meski begitu, Bromo tidak luput dari kasus-kasus viral. Ingat apa saja yang pernah terjadi dan bikin geger?
Bule kencing sembarangan di Bromo, berujung minta maaf
Sepasang bule yang diketahui memiliki akun Instagram @hometown.earth baru saja bikin heboh karena mengunggah video di mana bule pria kencing sembarangan di kawasan Bromo. Tentu saja ini membuat masyarakat Indonesia marah, karena tindakan ini jelas jauh dari kata respect. Diketahui, pasangan dari Wina ini mengunjungi Bromo sekitar bulan Agustus 2022 lalu.
Dalam Instagram Story-nya, mereka meminta maaf dan mengatakan bahwa mereka tidak tahu bahwa Bromo adalah tempat yang suci. Keduanya mengakui tindakah bodohnya dan beralasan bahwa ini karena mereka kurang pengetahuan tentang budaya yang ada di Bromo.
Ambil video pemandu kuda wisata, dipalak Rp50.000
Kamu sering secara random mengambil foto atau video saat liburan? Hati-hati ya jangan sampai yang ini juga kejadian padamu. Seorang wisatawan mengambil video tentang kondisi di Bromo, kemudian secara tidak sengaja seorang pemandu kuda wisata masuk di dalamnya. Lalu si pemandu membalikkan badan dan menghentikan kegiatan pengambilan video tersebut.
Ia lantas meminta sejumlah uang karena merasa dirinya direkam tanpa izin dan meminta videonya dihapus. Saat diunggah di Tiktok, banyak yang ikut kecewa terhadap sikap pemandu kuda tersebut. Hingga akhirnya viral, si pemandu kuda wisata pun meminta maaf.
Komunitas Pajero tinggalkan sampah di kawasan Lautan Pasir
Ratusan unit Mitsubishi Pajero diketahui menggelar event besar-besaran di kawasan Bromo, tepatnya di Gunung Widodaren. Sekitar 300 kendaraan beserta panggung besar membuat heboh pemerhati lingkungan hidup dan pelaku wisata. Apalagi hal ini juga disebut melanggar kesepakatan yang ada.
Pada kesepakatannya, komunitas Pajero hanya diperbolehkan memasukkan 20 kendaraan saja, tapi kenyataannya hingga 300 mobil yang turun ke lokasi. Selain itu, disebut juga mereka meninggalkan sampah setelah event. Pihak Pajero Indonesia Bersatu mengaku bahwa sampah sudah dibersihkan setelah acara, mereka juga meminta maaf atas hal yang terjadi.
Ambil foto dan video harus bayar Rp1 juta
Keindahan Bromo tentu saja ingin diabadikan oleh siapa saja yang datang ke sana, baik melalui foto dan video. Bahkan tidak sedikit yang sengaja datang ke sana untuk berfoto. Juni 2022 lalu, seorang pengguna media sosial bernama Agung membagikan foto kwitansi yang bertuliskan biaya pemotretan di Bromo. Dalam foto tersebut tertulis nominal Rp1 juta.
Tentu saja ini membuat netizen berkomentar, tidak sedikit yang bertanya dan ada juga yang mengkritik karena menganggap harga tersebut terlalu mahal. Setelah viral, diketahui bahwa ada aturan pemerintah soal biaya foto komersil, yakni Rp250.000 untuk foto, Rp1.000.000 untuk handycam, dan Rp10.000.000 untuk video komersil.
Dari kejadian-kejadian ini, semoga kita bisa belajar ya bahwa saat berwisata ke tempat baru, turis seharusnya menjaga dan menghormati budaya setempat. Ada baiknya jika mencari tahu terlebih dahulu secara mendalam tentang tempat yang dituju. Setuju ya? Next