in , ,

Menyusuri Suasana Magis dan Sakral di Dalam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Menyusuri jejak budaya Yogyakarta

Pergi ke Yogyakarta tidak lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Keraton yang sampai saat ini masih menjadi tempat tinggal Sri Sultan dan keluarganya ini selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mencanegara. Di sini Teman Traveler bisa belajar banyak mengenai sejarah Keraton. Selain itu, ada juga beragam pertunjukan seni yang ditampilkan pada jam tertentu.

Baca juga : Jurang Gandul Ponorogo, Pesona Air Terjun Memukau Ditengah Hutan Ngrayun

Sejarah Singkat

sejarah_9sD.jpg
Meriam di Sekitar Keraton (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Dahulu Kerajaan Mataram merupakan kerjaan besar di Jawa. Namun, berdasarkan Perjanjian Giyanti, wilayah kerajaan harus dibagi dua yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat. Akhirnya tahun 1755, pemimpin Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono I mulai membangun kompleks Keraton. Lama setelah itu, tahun 1945 negara Indonesia merdeka. Tidak lama setelah itu, Yogyakarta menyatakan diri bergabung dengan wilayah Indonesia sampai saat ini.

Peraturan Penting di Dalam Keraton

lrm_export_178514751416680_20190827_091738518_resize_86_Iqw.jpg
Lingkungan Keraton yang Tertata Rapih dan Bersih (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Berkunjung ke Keraton artinya harus menghormati beberapa aturan penting yang berlaku di sana. Teman Traveler harus membuka topi dan penutup kepala lain, kecuali hijab saat masuk ke dalam Keraton. Selain itu, pakaian yang digunakan juga harus rapi dan sopan. Hindari menggunakan pakaian yang terlalu pendek.

bangunan_inti_5R5.jpg
Bangunan di Dalam Bagian Pusat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Selama di dalam Keraton, Teman Traveler harus berperilaku sopan, tidak boleh membuat kegaduhan, dan harus menjaga kebersihan. Bagaimanapun Keraton masih merupakan tempat tinggal keluarga sultan yang memegang erat aturan dan budaya yang ada.

Regol Danapratapa

regol_svX.jpg
Regol Danapratapa (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Keraton terdiri dari beberapa bagian yang disebut bangsal. Antara bangsal yang satu dengan bangsal yang lain dihubungkan dengan gerbang yang disebut regol. Bagian Keraton yang terlihat dari alun-alun selatan merupakan Bangsal Pagelaran.

Sementara untuk pintu masuk, teman travel bisa lewat pintu dekat alun-alun selatan atau melewati daerah di dekat bangsal Srimanganti. Sebelum masuk ke bagian pusat Keraton, Teman Traveler akan melewati sebuah gerbang besar yang disebut Regol Danapratapa.

Bagian Pusat Keraton

bangsal_kencana_YxW.jpg
Bangsal Kencana (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Pusat Keraton dikenal dengan nama Kedhaton. Bagian utama di bagian Kedathon adalah Bangsal Kencana dan Gedhong Prabayeksa. Bangsal Kencana digunakan untuk upacara penting, sementara Gedhong

Prabayeksa digunakan untuk menyimpan benda pusaka milik Keraton. Selain dua bangunan ini ada banyak bangunan lain seperti Bangsal Kotak, Keputren, Gedhong Sarangbaya, Gedong Patehan, beberapa ruangan museum, dan gedung lainnya.

Berbagai Museum di Dalam Keraton

museum_bantik_TOY.jpg
Museum Batik (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Teman Traveler bisa menemukan empat buah museum di dalam Keraton, yaitu museum batik, museum keramik dan kristal, museum lukisan, dan satu lagi museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Museum ini biasa disebut sebagai Gedhong Kaca.

membatik_1wG.jpg, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Kegiatan Membatik di Keraton (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Letak antara satu museum dengan museum lain tidak terlalu jauh. Teman travel juga bisa melihat sendiri bagaimana proses membatik di dekat lokasi museum.

Para Abdi Dalem

abdi_dalem_sId.jpg, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Para Abdi Dalem Sedang Duduk di Halaman Keraton (c) Listya Prabawa

Jika teman travel berkunjung ke Keraton, teman travel akan bertemu dengan para Abdi Dalem. Mereka mempunyai tugas penting untuk melaksanakan kegiatan operasional yang ada di kesultanan. Selain itu, para Abdi Dalem juga memegang erat budaya dan aturan kesultanan.

Abdi Dalem menggunakan pakaian adat, lengkap dengan dengan keris. Teman travel tidak perlu merasa takut, para Abdi Dalem sangat ramah dan murah senyum.

Pertunjukan Seni di Keraton

gamelan_Fz6.jpg, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Seperangkat Gamelan di Dalam Keraton (c) Listya Prabawa

Ada berbagai macam pertunjukan seni di Keraton seperti pertunjukan gamelan, wayang kulit, wayang golek, tarian, dan puisi. Setiap pertunjukan sudah ada jadwalnya masing-masing. Jadi teman travel jangan sampai melewatkan pertunjukan ini.

Keraton diapit oleh Alun-alun Selatan dan Utara, tepatnya di Jalan Rotowijayan No.1. Harga tiket masuknya adalah Rp7.500, plus izin untuk memotret sebesar Rp1.000. Dengan hargat yang tergolong murah, Teman Traveler bisa melihat nuansa magis nan sakral yang ada di dalam pusat kebudayaan Jawa ini. Bisa dimasukkan ke dalam rencana perjalanan juga! Next

ramadan
Gereja Katedral Jakarta (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Berwisata ke Gereja Katedral Jakarta, Tempat Ibadah Sekaligus Museum

Sajian di Sejiwa Coffee

Sejiwa Coffee Bandung, Rasanya Mantap Jiwa