Aksi lincah seseorang dalam memanjat pohon bambu kemudian dilanjutkan dengan bergelantungan di tali tanpa pengaman yang dikaitkan antara dua bambu setinggi belasan meter, itulah beberapa aksi akrobatik yang akan Anda lihat saat menonton kesenian tradisional dari Garut bernama Lais.
Baca juga : Menginap di Omah Madam Semarang, Berasa ke Negeri Paman Sam Zaman Dulu!
Kabupaten Garut memiliki kesenian tradisional yang sudah sangat langka bernama Lais. Ini merupakan pertunjukan akrobatik keseimbangan tali yang bermula dari sebuah cerita yang berasal dari zaman Belanda. Alkisah, sejak zaman kolonial Kabupaten Garut memang sudah terkenal sebagai daerah perkebunan kelapa.
Saat itu ada seorang laki-laki yang amat terkenal lihai dalam memanjat pohon kelapa, ia bernama Laisan yang kesehariannya dipanggil Pak Lais. Ia tinggal di Kampung Nangka Pait, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut. Berbeda dengan pemanjat pohon kelapa lainnya, Pak Lais tidak perlu naik turun jika mau memetik kelapa dri satu pohon ke pohon lainnya. Ia cukup berayun menggunakan pelepah daun kelapa menuju pohon berikutnya.
Keahliannya membuat dia sering dimintai tolong untuk memetik kelapa dan orang-orang kampung juga ramai menonton aksinya sambil membunyikan tetabuhan dari peralatan masak dan bersorak. Dari situlah kesenian Lais ini berkembang dan dilestarikan hingga saat ini.
Pada atraksinya, pemain Lais akan memanjat pohon bambu setinggi 12-13 meter dengan cepat. Kemudian ia akan berjalan diatas tali yang terentang antara dua bambu. Sesekali pemain Lais akan terlihat bermalas-malasan dengan pose tiduran di atas tali lalu kemudian melakukan berbagai gerak akrobatik. Ia tidak menggunakan alat pengaman selama pertunjukan dan terlihat nyaman dengan tali tersebut seperti manusia laba-laba bergelantungan di talinya.
Lebih ekstrim lagi saat pertunjukan usai, pemain Lais akan turun dari puncak bambu dengan posisi terbalik. Ia akan meluncur dengan posisi kepala di bawah. Butuh keahlian khusus untuk memainkan kesenian tradisional ini. Bagaimana dengan daerahmu, punya kesenian tradisional apa? Next