Nongkrong malam hari belum lengkap rasanya jika tak disambi kulineran. Jika sedang keliling wisata Jember, ada beberapa tempat makan yang beroperasi hingga larut malam. Pilihannya beragam, mulai dari makanan berat, hingga kudapan ringan. Salah satunya adalah Ketan Cethol Jompo.
Baca juga : Sego Megono Bu Ari, Kuliner Khas Pekalongan di Jogja yang Pembelinya Harus Rela Antre
Sesuai namanya, tempat ini sajikan kudapan tradisional berupa ketan. Lantas apa yang bikin kuliner ini menjadi legendaris dan punya banyak penggemar? Yuk, simak pengalaman saya mencicipi nikmatnya Ketan Cethol Jompo.
Kuliner Legendaris
Ketan Cethol Jompo merupakan kuliner legendaris Jember yang sudah buka sejak puluhan tahun lalu. Cethol dalam Bahasa Madura berarti cubit. Dinamakan demikian karena dulu penjualnya masih muda dan cantik, apabila digoda pembeli sukanya nyethol (nyubit).
Banyak juga yang menyebut Ketan Cethol ini dengan sebutan Jompo. Nama ini diberikan karena lokasinya persis di bawah Jembatan Jompo, tepatnya di Jalan Sultan Agung.
Teman Traveler takkan kesulitan menemukan kuliner ketan karena berada di jalan utama menuju alun-alun. Posisinya di sebelah kiri jalan, persis di pos pantau bawah jembatan. Kedainya buka antara Senin hingga Sabtu, mulai pukul 08.00 hingga 00.00. Oh ya, mereka tutup hari Minggu.
Sederhana dengan Bubuk Kedelai Lezat
Sama seperti ketan pada umumnya, ketan di sini ditanak dan disajikan bersama taburan bubuk kedelai serta parutan kelapa. Bedanya adalah ketan dan bubuk kedelainya sangat gurih. Proses tanaknya dilakukan sampai empuk dan tidak kering.
Seporsi ketan di sini disajikan dalam piring kecil beralaskan daun pisang. Tujuannya agar aroma ketan makin kuat. Ada dua pilihan yang ditawarkan, ketan biasa dan susu. Porsinya sama-sama banyak, cukup untuk mengganjal perut. Teman Traveler bisa tebus dengan bermodel antara Rp3.000 hingga Rp3.500 saja. Murah meriah, bukan?
STJM Jadi Minuman Favorit
Teman Traveler juga jangan lupa cicipi STMJ, minuman best seller di sini. Sesuai singkatannya, sajian ini terbuat dari campuran susu, telur, madu dan jahe. Disajikan panas-panas, sangat nikmat disantap malam hari.
Sayangnya susu yang digunakan di sini bukan susu segar, melainkan susu kental manis. Tapi telurnya memakai telur ayam kampung dan madunya benar-benar asli. Harga segelas STMJ dibanderol tak lebih dari Rp10.000.
Selain ketan, banyak kudapan lain dijual di kedai ini. Ada sate usus, tahu walik, dan aneka gorengan. Sementara untuk minuman, ada wedang cor, minuman khas Jember. Bahannya terbuat dari seduhan susu, jahe, dan tape ketan.
Selalu Ramai Pembeli
Sejak dulu Ketan Cethol Jompo ini sudah jadi favorit warga Jember dan wisatawan luar kota. Meski lokasinya di pelataran toko emas bawah jembatan, popularitas kuliner ketan legendaris ini tak lantas berkurang. Keunikan tempatnya justru jadi daya tarik tersendiri bagi pembeli.
Pembeli bisa rasakan sensasi menikmati ketan lezat sembari duduk lesehan di trotoar. Suasananya jadi terasa sangat intim lantaran semua orang duduk melingkar sembari bercengkerama satu sama lain. Teman Traveler dijamin betah berlama-lama nongkrong di tempat kuliner Jember satu ini.
Itulah pengalaman saya menghabiskan malam minggu di Ketan Cethol Jompo. Teman Traveler yang sedang liburan di Jember wajib mencoba kudapan lezat satu ini. Dijamin takkan menyesal! Next