Di tengah gempuran makanan modern yang merajalela, jangan lupa bahwa Indonesia juga punya menu tradisional. Selain enak dan cocok dengan lidah kita, santapan nusantara ini wajib untuk dilestarikan. Beruntungnya, banyak makanan kita yang kini mulai mendunia. Salah satunya adalah kuliner Surabaya berupa Sop Kikil. Jika kamu tengah berkunjung ke kota Pahlawan satu ini, jangan lupa untuk mencicipi kuliner Kikil Sapi Pak To yang legendaris lantaran mulai berjualan sejak tahun 1980-an. Selain itu, apa lagi keistimewaan dari sajian buatan Pak To ini?
Baca juga : Indahnya Hamparan Bunga Lotus Penuhi Danau Rana Tonjong NTT
1. Kikil Sapi adalah kuliner asal Surabaya. Makanan ini khas dengan bahan utama daging sapi berurat serta kuah kaldu yang kaya akan rempah. Rasanya pun nendang jika dimakan saat masih hangat.
2. Salah satu yang sudah terbukti memiliki rasa yang lezat adalah Kikil Sapi Pak To. Daging sapinya yang kenyal pas banget lengkap dengan kuah yang hangat disajikan dengan campuran jeruk nipis.
3. Banyak yang tidak tahu, ternyata resep racikan dari Pak To awet selama bertahun-tahun. Dijamin, kamu nggak akan rugi membeli satu porsi Kikil Sapi satu ini.
4. Pak To sendiri berjualan Kikil Sapi mulai tenggelamnya matahari hingga tengah malam. Rutinitasnya ini ternyata diakuinya berlangsung lebih dari 35 tahun.
5. Selama ini, Pak To menjual dagangannya di sekitar Krukah (depan Reny Swalayan) sampai di Bratang Gede. Setelah mangkal beberapa jam, baru kemudian Pak To mendorong gerobaknya untuk jualan keliling.
6. Sayangnya, belakangan ini jualan Pak To mulai sepi. Selain karena pesaing yang banyak, beberapa orang lainnya lebih tertarik untuk membeli makanan cepat saji.
7. Beberapa kali, Pak To harus menunggu jualannya habis. Terkadang, ia harus pulang tengah malam, itu pun masih ada sisa makanan di gerobak.
8. Padahal, jika dihitung-hitung lagi, harga Kikil Sapi tidaklah mahal. Cukup dengan uang Rp. 15 ribu hingga Rp. 20 ribu kamu bakal mendapatkan satu porsi jumbo.
9. Nah, apa salahnya untuk mampir membeli kuliner satu ini? Selain murah, rasanya pun juga lezat.
10. Tidak hanya itu, kita juga bisa membantu sesama dan ikut melestarikan kuliner nusantara. Setuju kan?
Nah, hobi kulineran makanan luar boleh saja, tapi jangan sampai lupa jika kita juga punya yang lebih enak dan murah lagi. Ya kan? Next