Terbuat dari fermentasi kubis, paprika merah, bawang merah, bawang putih, dan bumbu lainnya, kimchi merupakan makanan paling tersohor di Korea Selatan. Bisa dimakan langsung maupun dijadikan bahan masakan lain, konon terdapat ratusan jenis kimchi. Faktanya, ratusan kimchi ini bisa ditemui langsung di Kimchi Museum.
Baca juga : Inikah Gunung Es yang Ditabrak oleh Kapal Titanic?
Terletak di ibu kota, Seoul, Kimchi Museum sejatinya didirikan untuk memberikan informasi akurat mengenai kimchi bagi masyarakat Korea Selatan dan wisatawan asing. Seperti apa keunikan yang ditawarkan Kimchi Museum? Berikut adalah beberapa panduan yang bisa dijadikan rujukan:
Lokasi
Didedikasikan khusus untuk the culture of kimchi di Korea Selatan, Kimchi Museum dibangun pertama kali oleh Pulmuone, Inc. di Pil-ong, Jung-gu, di tahun 1986. Dua tahun berselang, seiring dengan perhelatan Summer Olympic Games 1988, museum ini dipindahkan ke COEX agar semakin mudah diakses oleh wisatawan asing.
Tidak berhenti sampai di sini, di awal pergantian milenium ke tiga Kimchi Museum sempat dipindahkan lagi ke lokasi lain. Bersamaan dengan pertemuan ASEM yang ketiga di Seoul di tahun 2000, sepertinya pemerintah Korea Selatan ingin lebih memperlihatkan apa yang dimaksud the culture of kimchi kepada dunia.
Pameran Kimchi
Sesuai namanya, Kimchi Museum memang terdiri dari berbagai pameran mengenai kimchi. Pameran ini terdiri dari empat seksi yang meliputi History, Type, Making and Storing, dan Nutritional Effects. Untuk melihat alat penumbuk (jeolgu) dan toples (duiju, namudok, kimchi-dok) dari masa ke masa, pengunjung bisa menuju seksi History. Sementara untuk mengapresiasi kekayaan variasi kimchi, mulai dari yang dimakan di istana dan kuil, termasuk kimjang (yang dimakan di musim dingin), pengunjung bisa menuju seksi Type.
Kalau pengunjung lebih tertarik untuk belajar langsung cara membuat kimchi mulai dari nol, serta bagaimana cara memfermentasikannya, seksi Making and Storing menyediakan semua urusan yang diperlukan. Sedangkan untuk mempelajari dampak negatif mengkonsumsi kimchi bagi pencernaan dan organ tubuh lainnya, Nutritional Effects merupakan seksi yang tepat untuk dituju.
Fasilitas Lain
Selain pameran yang meliputi empat seksi, Kimchi Museum juga memiliki beberapa fasilitas lain seperti Education Room and Library, di mana pengunjung bisa mendapatkan materi penelitian kimchi dalam bahasa Korea dan bahasa asing.
Setelah lelah berkeliling di tengah pameran dan belajar di perpustakaan, pengunjung Kimchi Museum juga bisa mencicipi beberapa jenis kimchi yang disediakan Tasting Room. Ada pula toko cinderamata, dengan berbagai koleksi dan oleh-oleh bertemakan kimchi.
Jam Buka dan Tiket
Kimchi Museum bisa dikunjungi di hari Selasa sampai Sabtu dari jam 10.00 sampai 17.00 waktu Korea Selatan. Di hari Minggu, museum ini mulai buka dari jam 13.00 sampai 17.00 waktu Korea Selatan. Libur setiap hari Senin, Kimchi Museum juga tutup selama Tahun Baru (1 Januari), Lunar New Year, Harvest Moon Festival, dan Natal.
Tiketnya terbagi dalam tiga jenis. Pertama adalah tiket untuk orang dewasa seharga 3.000 won. Ke dua adalah tiket untuk pelajar sekolah dasar, menengah, dan atas seharga 2.000 won. Ke tiga adalah tiket untuk anak usia empat tahun ke atas seharga 1.000 tahun, dan gratis untuk usia di bawahnya.
Sejak pertama kali didirikan, Kimchi Museum telah memainkan peranan penting dalam memberikan informasi tentang the culture of kimchi kepada dunia. Bahkan, museum ini telah menarik perhatian media asing sekaliber New York Times dan BBC. Nah, apakah Anda juga tertarik belajar kimchi langsung di museumnya? Next