Google maps memang menjadi senjata ampuh ketika bepergian, namun tak tahu arah jalan. Tapi, namanya juga aplikasi buatan manusia, pasti ada saja kesalahan-kesalahan yang terjadi. Misalnya titik lokasi yang diarahkan oleh Google Maps tidak tepat pada tempatnya. Hal ini pun akhirnya membuat orang-orang menjadi tersesat ke tempat-tempat tak sewajarnya. Kalau tak percaya, simak orang-orang menjadi korban Google Maps di bawah ini.
Baca juga : Bandara Kertajati di Majalengka Resmi Beroperasi, Mudik Lebaran Jadi Lebih Mudah
Tersesat Hingga Jatuh ke Sungai
Di Bulan Februari 2019 lalu, ada Sebuah truk terjun ke sungai setelah pengemudinya, Agus Tri Pamungkas, menelusuri jalan yang direkomendasikan oleh Google Maps yang dipakainya. Awalnya Agus berniat membawa batu padas menggunakan truk dari Banyuwangi ke Banjar Kengetan, Desa Singakerta, Ubud. Karena tak tahu jalan menuju tempat yang diinginkan, Agus pun memanfaatkan aplikasi tersebut. Namun ternyata, jalan yang direkomendasikan hanya bisa dilalui oleh pengendara sepeda motor.
Meski demikian, Agus tetap mengikuti petunjuk tersebut. Sesampainya di sebuah jembatan, Agus kaget lantaran jalanan yang dilaluinya terlalu sempit untuk dilalui. Agus pun sempat berpikir untuk putar balik. Namun, kemungkinan kecil truknya bisa berputar arah sehingga tetap melanjutkan perjalanan. Saat tiba di sebuah jalan menanjak dengan kondisi jalan rusak, mesin truknya mati, lalu terpelanting ke jurang sungai.
Mobil Masuk Jurang
Sebuah Toyota Yaris rusak parah setelah lompat ke jurang sedalam 25 meter karena mengikuti Google Maps. Mobil tersebut masuk ke Jurang Sendi, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur di bulan Juni 2019 lalu.
Kurtono, pengemudi dari mobil Toyota Yaris tersebut mulanya berangkat dari Surabaya ke Malang untuk mencari bibit pohon hias dan liburan. Namun, lantaran ia tidak tahu jalan, dirinya memutuskan untuk menggunakan Google Maps. Awalnya berjalan lancar, tapi setelah beberapa lama, aplikasi tersebut mengarahkan ke jalan yang sangat curam. Alhasil, Kurtono pun terjatuh ke dalam jurang dan untungnya pria 58 tahun ini tidak mengalami luka parah.
Bus Pariwisata Masuk ke Perumahan
Di Solo, juga pernah ada peristiwa kendaraan yang tersesat karena aplikasi penunjuk jalan tersebut. Kali ini, korbannya adalah bus pariwisata yang ingin datang ke destinasi wisata Tlatar. Masuk ke daerah Boyolali, anggota rombongan menggunakan Google Maps untuk menunjukkan jalan.
Menjelang sampai ke tempat tujuan, bus mulai melewati jalanan sempit, namun tetap nekat untuk dilalui. Pada akhirnya, bus masuk ke sebuah perumahan dan secara tidak sengaja menyenggol kabel listrik hingga putus.
Tersesat ke Kebun Pisang
Kali ini peristiwanya terjadi di Vietnam. Dilansir dari laman Soha.vn, pria tersebut awalnya ingin menuju ke sebuah tempat yang tidak ia ketahui sebelumnya. Tak tahu jalan dan takut tersesat, pria ini pun kemudian menggunakan aplikasi Google Maps sebagai penunjuk jalannya.
Alih-alih menunjukkan ke jalan yang benar, aplikasi tersebut malah membawa pria ini ke sebuah jalanan yang cukup sempit dan terlihat hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Malas berputar, lelaki ini tetap mengikuti petunjuk Google Maps sambil menuntun motornya.
Setelah beberapa saat melewati jalur sempit, pengendara motor ini kembali diarahkan untuk melewati sebuah jembatan sempit yang di bawahnya terdapat parit. Parahnya, jembatan tersebut ternyata terputus dan dilanjutkan dengan sebuah parit. Si lelaki terus mengikuti petunjuk jalan tersebut, meskipun kini ia terlihat harus berjalan kaki sambil menuntun motornya melewati perkebunan pisang.
Itulah kisah-kisah orang yang menjadi korban Google Maps. Memang, aplikasi tersebut digunakan untuk penunjuk jalan, namun Google Maps bisa saja melakukan kesalahan. Oleh karena itu, ada hal yang perlu diperhatikan sebelum memakai aplikasi ini.
Pertama, tetap memperhatikan medan yang dilalui meskipun sudah menggunakan aplikasi penunjuk jalan. Selanjutnya, jangan malu bertanya kepada warga sekitar untuk mengurangi kemungkinan tersesat. Next