in ,

Hewan Langka Kucing Emas Ditemukan di Solok, Sayang Akhirnya Harus Mati

Kucing emas langka ditemukan di Solok

Media sosial tengah dihebohkan dengan sebuah berita tentang penemuan sosok kucing emas. Namun bukan kucing yang berlapis emas ya, tetapi kucing langka yang merupakan jenis African Golden Cat.

Baca juga : Pasca Kebakaran Bromo, Begini Kondisi Terkini dari Gunung Indah Ini

Kucing yang satu ini merupakan kucing yang langka dan berstatus hampir punah. Namun bagaimana kucing ini bisa berkeliaran di sekitaran manusia dan mengapa kucing ini bisa hampir punah? Berikut informasi selengkapnya.

Ditemukan seorang warga

Kucing emas ini pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Zahara (36) yang melihatnya berdiam diri di pinggir jalan. Tepatnya pada hari Minggu (18/12/2022), di Kelurahan Lailang, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatra Barat. Diketahui kucing tersebut terlihat berkeliaran di sekitar Kawasan Balai Benih Ikan (BBI) sudah beberapa hari belakangan. Zahara mengatakan, ia sempat mencoba untuk mengusir kucing itu namun tak berhasil. Ia juga mengatakan bahwa baru pertama kali melihat hewan jenis itu.

Foto via iNews.id

Keesokan harinya, Zahara menemukan kucing tersebut di dekat gerbang menuju BBI. Akhirnya, ia pun melaporkan kemunculan kucing tersebut kepada petugas Pemadam Kebakaran Kota Solok. Kepala Evakuasi Damkar Solok, Baswandi mengatakan timnya langsung menuju lokasi namun kucing tersebut telah berpindah tempat. Kemudian, terdapat laporan warga yang melihat kucing tersebut di dekat kolam ikan di kawasan BBI. Akhirnya dengan berbekal jala ikan, para petugas dapat menangkap kucing tersebut.

Mati karena sakit dan kurang nutrisi

Setelah ditangkap terlihat kucing itu lemas tak berdaya dan terlihat kurus. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengatakan pihaknya mengirimkan dokter hewan untuk mengecek kesehatan dan memberi pengobatan pada hewan yang terancam punah tersebut. Kucing tersebut dibawa ke Lembaga Konservasi Kalaweit untuk diobati dan merehabilitasi kucing tersebut agar dapat dilepaskan kembali ke habitatnya.

Foto via Kumparan

Namun sayangnya, saat menjalani pengobatan kucing emas tersebut harus mati. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BKSDA, Ardi Andono. Diduga kucing tersebut mati karena terdapat luka gigitan hewan lain di kaki, kurang nutrisi, dan dehidrasi. Pihaknya juga meminta maaf dan sudah berupaya untuk menyelamatkan hidup kucing emas tersebut.

Kucing emas

Penyelamatan kucing emas tersebut merupakan kali kedua, setelah sebelumnya ditemukan juga di Jorong Sungai Dareh, Nagari Pauh, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Kucing emas tersebut terjerat perangkap babi hutan. Namun sayang, kucing tersebut juga akhirnya mati pada saat dirawat karena kaki kiri depan mengalami luka parah.

Foto via Kompas

Kucing yang memiliki nama latin Catopuma temminckii ini masih satu famili Felidae dengan puma, macan tutul, dan harimau. Kucing emas ini memiliki karakteristik hidung berwarna cokelat, juga terdapat dua garis berwarna cokelat yang membujur ke belakang pada bagian dahinya. Bulunya bisa berwarna cokelat keemasan, coklat tua, abu-abu, atau hitam.

Foto via BSM

Kucing langka juga merupakan predator, ia akan memangsa hewan yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil darinya. Ukuran kucing ini lebih besar dari kucing umunya dan bisa mencapai panjang 80 cm serta berat 11 kg saat dewasa. Habitat kucing emas berada di hutan beriklim subtropis dan tropis. Kucing ini menjadi langka lantaran habitatnya habis karena pembukaan lahan dan kebakaran. Tak hanya itu, perburuan liar juga membuat populasinya menurun. Kucing emas ini diburu untuk diambil kulit dan tulangnya sebagai obat tradisional.

Nah Teman Traveler, bila kamu menemukan hewan aneh dan belum pernah kamu temui jangan asal didekati ya. Karena kita tidak akan tahu hewan tersebut berbahaya atau tidak. Jadi lebih baik kamu memanggil pihak berwenang untuk menanganinya. Next

ramadan
Desain interior yang memukau di Perpustakaan Jakarta TIM Cikini

Spot Keren Perpustakaan Jakarta TIM Cikini, Liburan Tetap Produktif!

Waspada Holiday Heart Syndrome Selama Libur Panjang Akhir Tahun