Bagi traveler sejati, pasti tak asing lagi dengan panorama alam di Purworejo. Kabupaten yang berbatasan dengan Wonosobo, Magelang, Kebumen, dan Kulon Progo ini terkenal dengan keindahan air terjunnya. Di balik destinasi yang mengagumkan tersebut, kamu harus tahu jika ada kuliner legendaris yang terancam punah di sini. Namanya Kue Lompong yang rasa lezatnya tak pernah bohong.
Baca juga : Ngetrip ke Air Terjun Boroma Tamaila Utara, Panoramanya Benar-Benar Takjub
Asal Usul Nama Kue Lompong
Pernah dengar kue lompong sebelumnya? Jajanan yang terbuat dari tepung ketan ini hanya ada di sekitar Purworejo atau Kutoarjo. Biasanya dijual sederhana di pasar-pasar tradisional. Konon, kue ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Nama unik yang disematkan tersebut berasal dari daun talas kering (lompong) yang dulunya dijadikan sebagai bahan perwarna hitam pada kue.
Kuliner Tradisional Berbungkus Daun Pisang
Jajanan legendaris di Jawa Tengah ini dibuat dengan bahan yang sederhana. Adonan tepung ketan diisi dengan kacang dicampur dengan gula. Baru adonan tersebut dibungkus dengan daun pisang. Menariknya, kue lompong yang berwarna hitam ini tidak menggunakan bahan pewarna. Sebelumnya, pembuat jajanan ini memakai lompong atau daun talas kering. Namun, kini ada beberapa yang menggunakan damen atau pohon padi kering. Istimewa bukan?
Rasa Istimewa di Setiap Gigitan
Tradisional bukan berarti rasa kalah dengan menu di restoran bintang lima. Buktinya, kue lompong memiliki jumlah penggemar cukup banyak. Selain sajiannya yang masih unik, rasa dari kue ini sangat enak. Bahkan ada yang menyebutnya mirip dengan isian kue mochi. Belum lagi tekstur kenyal yang makin nikmat disantap saat hangat. Paduan manis dan gurih juga tak mengecewakan. Tentu saja bikin banyak orang ketagihan.
Oleh-oleh Purworejo yang Terancam Punah
Kuliner tradisional dengan rasa luar biasa belum tentu dapat terhindar dari kepunahan. Begitu pula dengan kue lompong yang selama ini hanya dikenal di kawasan sekitar Purworejo. Salah satu yang masih bertahan adalah kue lompog di kelurahan Pangenrejo, Pangen Jurutengah, dan sebagian Kledung Kradenan. Nah, jika kamu ingin membeli oleh-oleh, ingat jika kue ini hanya bertahan selama 1 minggu di luar kulkas. Jika terasa mengeras, lebih baik dikukus ulang sebelum dikonsumsi.
Nah, itulah kuliner kue lompong di Purworejo yang kelezatan rasanya tak pernah berbohong. Bagaimana, makin penasaran dengan jajanan tradisional ini kan? Selain di Purworejo, kamu juga bisa menjajal Magelang, Jogja, dan Muntilan. Next