Kuliner Indonesia yang pembuatannya perlu waktu lama, memang menguji kesabaran perut-perut lapar. Sabar, Teman Traveler, sabar! Kuliner-kuliner yang membutuhkan waktu lama untuk matang ini memang menggemaskan. Namun, citarasa yang dihasilkan dari waktu berjam-jam tersebut, setimpal. Dari beberapa kuliner Indonesia yang masaknya butuh kesabaran ekstra, salah satunya terbukti menjadi yang terbaik di dunia.
Baca juga : Masifnya Kuda Troya nan Legendaris di Hutan Bakau BJBR Probolinggo
1. Rendang
Kuliner Indonesia yang pembuatannya perlu waktu lama, namun citarasanya sudah diakui dunia adalah Rendang. Olahan daging dengan bumbu rempah khas Sumatera Barat ini tahun lalu pernah dinobatkan oleh situs berita CNN sebagai makanan nomor satu terenak di dunia. Penghargaan tersebut tidak didapat dari proses memasak yang sebentar. Rendang berkualitas baik, dimasak dalam waktu dua hari, Teman Traveler.
Santan dimasak dengan bumbu lebih dulu, hingga berubah kecoklatan. Setelahnya, masukkan potongan daging seukuran kepalan tangan. Setelah 8 jam, daging matang, namun belum menjadi rendang, melainkan Kalio atau gulai daging.
Pada esok hari, Rendang kembali dimasak selama 6 jam menggunakan api kecil, sampai warnanya berubah menjadi coklat kehitaman. Proses memasak dengan api kecil, akan membuat santan dan bumbu mengering dengan sempurna. Keduanya bisa menjadi pengawet alami yang bisa mempertahankan citarasa Rendang dalam waktu lama. Sedap!
2. Gudeg
Gudeg sendiri tersedia dalam dua varian. Yaitu Gudeg Basah dan Gudeg Kering. Pembuatan kedua varian gudeg, berbeda. Gudeg Basah dimasak satu kali selama kurang lebih 4 jam. Sementara Gudeg Kering, membutuhkan dua kali masak dalam waktu satu harian. Olahan nangka bercitarasa manis ini harus dimasak menggunakan api yang benar-benar kecil hingga kuah menyusut dan benar-benar kering. Nangka yang diolah lebih dari 12 jam, akan mengeluarkan warna yang khas. Agar lebih sempurna, nangka masih harus diperam selama sehari semalam agar warna lebih keluar.
3. Sate Rembiga Khas Lombok
Sate Rembiga berasal dari Kelurahan Rembiga, Selaparang. Resep sate ini, konon lahir dari keluarga Kerajaan Pejanggik, salah satu kerajaan di Lombok yang termashyur di akhir abad 17. Sate Rembiga masuk dalam “jajaran” kuliner Indonesia yang pembuatannya perlu waktu lama sebab, proses memasaknya memerlukan waktu sekitar 12 jam.
Daging yang sudah dibumbui dengan rempah khas Lombok ini, didiamkan selama 12 jam agar bumbu meresap dengan sempurna. Setelah itu, baru deh dibakar. Rasanya? Pastinya luar biasa!
4. Dodol
Siapa yang suka dodol? Penyuka makanan manis, pasti gak bisa nolak. Dodol sendiri kerap ditemui di beberapa budaya kuliner Indonesia. Mulai dari tanah Sunda, adat Betawi, Jawa hingga tradisi di tanah Batak. Semuanya sama-sama dimasak dalam waktu lama. Dodol yang berasal dari tradisi tanah Batak misalnya.
Dodol harus dimasak dengan api kecil, dan terus diaduk selama kurang lebih 10 jam. Tidak boleh berhenti ya, Teman Traveler! Karena jika berhenti, adonan dodol bisa mengerak. Adonan dari santan kelapa, tepung ketan, gula merah, gula pasir yang semakin lama dimasak semakin mengental dan berat tersebut, harus dihadapi dengan kuat!
5. Lamang
Kuliner Indonesia yang pembuatannya perlu waktu lama selanjutnya datang dari Tanah Minang. Ia adalah Lamang. Lamang merupakan olahan ketan putih yang dibakar, disajikan bersama tapai ketan hitam. Pembuatan Lamang juga perlu waktu lama, Teman Traveler. Ketan yang sudah dicuci, lalu dimasukkan ke dalam ruas bambu muda yang bagian dalamnya sudah lebih dulu dilapisi daun pisang. Setelahnya, tuang santan, lalu bakar dengan hati-hati agar bambu tidak terbakar. Waktu yang dibutuhkan sekitar 3-4 jam. Harap sabar!
Kuliner Indonesia yang pembuatannya perlu waktu lama memang menguji kesabaran. Meski bagaimana, citarasanya memang pantas untuk disabari. Bagaimana, kuliner mana saja yang sudah pernah Teman Traveler coba? Next