Pada tahun 2012 silam Kota Pekanbaru di Provinsi Riau secara resmi memiliki landmark baru berupa patung yang diletakkan di tengah kota, tepatnya di bundaran pertigaan antara Jalan Sudirman dengan Jalan Gajah Mada. Sayang, alih-alih membuat bangga warga keberadaan patung ini malah menuai kontroversi lantaran pose si gadis penari begitu vulgar dengan bagian tubuhnya yang menonjol begitu bahenol.
Baca juga : Hobi Eksis? Wajib Kunjungi Sederet Tempat Narsis di Jogja Ini
Sebuah patung yang menggambarkan seorang laki-laki dan perempuan yang sedang menari dibuat sebagai proyek akhir tahun anggaran 2010 di jajaran pemerintah Provinsi Riau. Pembuat patung itu sendiri diketahui adalah I Nyoman Nuarta, ahli seni patung di Indonesia. Patung yang seyogyanya akan menjadi landmark serta kebanggaan warga kota Pekanbaru dan provinsi Riau pada umumnya ini malah mendapat respon yang negatif.
Keberadaannya yang dipasang di tengah bundaran kota dekat kantor Gubernur di Kota Pekanbaru ini menuai banyak polemik bukan dari warga saja namun juga para budayawan hingga ulama setempat. Pasalnya patung ini menampilkan sosok wanita yang berpose vulgar dengan salah satu bagian tubuhnya yang menonjol dan membelakangi kantor gubernur.
Kontroversi dimulai dari anggaran pembuatannya sebesar lebih dari empat miliar rupiah yang dianggap terlalu mahal sehingga menimbulkan kecurigaan akan adanya mark up anggaran. Kontroversi berikutnya merujuk pada bentuk patung yang tidak merepresentasikan kebudayaan Melayu yang selama ini menjadi ciri khas penduduk Riau. Hal ini dapat dilihat dari patung wanita yang tidak mengenakan kerudung.
Pemberian nama patung ini pun tak lepas dari pro dan kontra. Awalnya pemerintah sepakat untuk memberinya nama Tugu Zapin yang diambil dari nama salah satu tarian tradisional di daerahnya. Tidak butuh waktu lama untuk memprotes pemberian nama itu lantaran pose yang diperagakan patung tersebut tidak ada dalam tarian zapin.
Kembali nama diubah menjadi Tugu Titik Nol, lagi-lagi nama tersebut mendapatkan serangkaian penolakan sebab lokasi keberadaannya memang tidak berada di titik nol Pekanbaru. Hingga akhirnya kini patung penuh kontroversi ini dikenal dengan nama Tugu Tarian Rakyat. Pun demikian tidak serta merta menghilangkan sisi kontroversinya.
Kalau kamu sedang liburan di Kota Pekanbaru, datanglah ke kawasan di dekat Kantor Gubernur Riau untuk melihat langsung keberadaan patung tersebut. Terlepas dari kontroversi yang menyelimutinya patung ini sebenarnya memiliki nilai seni yang begitu tinggi sehingga begitu cantik untuk difoto atau jadi latar belakang foto. Hanya saja kemungkinan patung ini berada di tempat yang kurang tepat sehingga menjadikannya sesuatu yang mengundang polemik. Next