in , ,

Cukup Sehari, Bisa Liburan Seru Keliling Setengah Pulau Bali

Liburan Keliling Setengah Bali dalam

Liburan Setengah Hari di Bali
Liburan Setengah Hari di Bali (c) Ariyanti DwiKumalasari/Travelingyuk

Bali merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan. Pesona pulau ini tidak hanya alam, tapi kuliner, juga budaya. Saking banyaknya, hampir tidak memungkinkan untuk bisa menjelajahi semua tempat hanya dalam sehari. Nah, untuk Teman Traveler yang ingin liburan keliling Bali dengan batas waktu terbatas, Kontributor Travelingyuk bernama Ariyanti Dwi Kumalasari punya solusinya.

Baca juga : Semangkuk Bubur Ayam Lezat di Malang, Pagi atau Malam Sama-sama Menghangatkan

Berdasarkan pengalaman Ariyanti, Teman Traveler bisa jelajah setengah Pulau Bali dalam waktu satu hari. Penasaran dengan itinerary atau rencana perjalanannya kan?

Sunrise di Pantai Grand Watu Dodol (05:00)

Suasana menjelang sunrise di Pantai Grand Watu Dodol
Suasana menjelang sunrise di Pantai Grand Watu Dodol (c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Perjalanan liburan keliling Bali ini kami awali pada hari Sabtu pukul 01.50 WIB dari kota Jember menuju Banyuwangi dengan mengendarai motor. Perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam. Setelah itu, dilanjutkan dengan menyeberangi Selat Bali melalui Pelabuhan Ketapang.

Pamandangan sunrise di Pantai Grand Watu Dodol
Pamandangan sunrise di Pantai Grand Watu Dodol (c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Nah, sebelum perjalanan laut ini, Teman Traveler bisa sekalian untuk berburu sunrise. Salah satu tempat sempurnanya adalah Pantai Grand Watu Dodol. Letaknya di Pelabuhan Ketapang yang menarik dengan jajaran pohon kelapa yang menjulang tinggi, gazebo, serta bangku yang dibuat dari pohon kelapa.

Suasana Pantai Grand Watu Dodol dengan pohon kelapa yang menjulang tinggi
Suasana Pantai Grand Watu Dodol (c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Di sisi lain terdapat spot foto yang tidak boleh dilewatkan, yakni tulisan besar “GWD” yang menjadi ciri khas pantai ini. Jika ingin beli souvenir, bisa juga melihat-lihat di sepanjang jalan. Jangan lupa untuk mencicipi aneka kuliner untuk bekal sebelum keliling Pulau Bali. Meski memesona, jangan sampai lupa untuk segera beralih ke pelabuhan sebelum hari makin siang.

Sensasi Naik Kapal Feri ke Bali (05:30)

Salah satu sudut kapal ferry dengan fasilitas arena bermain anak yang lengkap
Sudut kapal feri (c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Tak hanya naik pesawat, perjalanan ke Bali bisa ditempuh dengan menaiki kapal feri. Fasilitasnya tak perlu diragukan lagi. Kenyamanan para penumpang menjadi hal utama yang diperhatikan oleh pengelola. Tak heran jika banyak fasilitas yang disediakan, seperti arena bermain anak mulai dari ayunan, jungkat-jungkit, mangkok putar, perosotan, dan lain sebagainya.

Salah satu kapal ferry yang berpapasan dengan kapal yang kami tumpangi
Perjalanan ke Bali dengan kapal feri(c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Di bagian dalam, terdapat area duduk penumpang yang nyaman. Ada pula televisi yang siap menghibur penumpang selama perjalanan. Jika ingin menikmati pemandangan, bisa memilih tempat duduk di dek outdoor. Setelah menempuh waktu sekitar 30 menit perjalanan, kami pun tiba di Pelabuhan Gilimanuk. Pas banget, waktu menunjukkan pukul 06.00 WIB atau pukul 07.00 WITA.

Jelajah Kawasan Hutan Lindung Alas Kedaton (10:00)

Sekelompok kera di area hutan lindung Alas Kedaton
Kera di Hutan Lindung Alas Kedaton(c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Dari Pelabuhan Gilimanuk, Alas Kedaton dapat ditempuh dalam waktu 3 jam. Seperti Sangeh dan Ubud Monkey Forest, Alas Kedaton merupakan kawasan hutan lindung yang didominasi populasi kera. Lahan seluas 12 Ha itu dihuni oleh sekitar 2.000 ekor kera. Awalnya, kera agresif memang membuat takut untuk masuk. Namun perjalanan bakalan menyenangkan saat sudah di dalam. Apalagi jika dipandu dengan guide yang ramah dan berpengalaman.

Saat mencoba berinteraksi dan memberi makan salah satu kera di Alas Kedaton
Berinteraksi dengan kera(c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Meski nampak agresif, gerombolan kera di sini sebenarnya jinak. Pun demikian, kita tetap harus berhati-hati. Jangan menaruh barang bawaan seperti dompet, kacamata, anting, handphone dan barang berharga lainnya di tempat yang terlihat. Tak hanya kera, Alas Kedaton juga dihuni oleh sekumpulan kelelawar besar/kalong dan ular. Ada juga Pura Dalem Kahyangan yang dipercaya memiliki kekuatan magis untuk melindungi area hutan serta warga di sekitarnya.

Mampir ke Masjid Candi Kuning dan Pura di Atas Danau (12:00)

salah satu pemandangan di sudut komplek wisata Pura Ulun danu Beratan
Komplek Wisata Pura Ulun (c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Tempat selanjutnya adalah kawasan Baturiti yang terletak di Kabupaten Tabanan. Lokasi ini menarik perhatian, karena kental akan kehidupan toleransi antar umat beragamanya. Di sini terdapat rumah ibadah, berupa masjid dan pura. Sebelum memasuki gapura masuk Pura Ulun Danau Beratan, terdapat pula bangunan stupa (candi Buddha) yang hingga kini masih digunakan untuk tempat ibadah.

Masjid Al Hidayah atau dikenal juga dengan Masjid Candi Kuning
Masjid Al Hidayah(c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Di kawasan ini ada Masjid Al Hidayah atau Masjid Candi Kuning yang terletak di ketinggian. Tempat ibadah di Desa Candi Kuning ini menawarkan arsitektur cantik dengan pemandangan Danau Beratan. Dari kejauhan, tampak perbukitan dengan kabut tipis yang membuat danau ini makin eksotis. Puas mengagumi pemandangan dari atas, kami pun penasaran dengan keindahan danau dari dekat. Sedikit tips, Teman Traveler bisa mencicipi aneka kuliner di sekitar Masjid Al Hidayah ini. Semua menu di sini dikelola langsung oleh warga Kampung Islam Candi Kuning.

Pura Lingga Petak di kawasan komplek objek wisata Pura Ulun Danu Beratan
Pura Lingga Petak(c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Pura sucinya di sekitar Danau Beratan juga tak boleh terlewatkan. Pura ini didirikan sebelum tahun Saka 1556 oleh I Gusti Agung Putu. Tempatnya unik banget, karena terlihat mengambang ketika air danau naik atau pasang. Nama pura di sini banyak, seperti Pura Lingga Petak, Pura Penataran Agung, Pura Dalem Prajapati, Pura Dalem Purwa, dan PuraTaman Beji. Saat keliling Bali, deretan wisata ini jangan sampai terlewat.

Pesona Danau Tamblingan yang Menawan (14:00)

View Danau Tamblingan dari atas
View Danau Tamblingan dari atas(c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Tempat berikutnya saat liburan keliling Bali adalah Danau Tamblingan yang berada di lereng utara Gunung Lesung. Diapit oleh hutan di sekelilingnya membuat danau ini menarik perhatian. Destinasi wisata ini memiliki tiga danau dalam satu kaldera besar. Konon, masyarakat di wilayah tersebut pernah terserang wabah epidemi. Sebagai jalan keluar, seseorang yang disucikan kemudian turun ke danau, mengambil air untuk obat. Berkat do’a dan kemampuan spiritualnya, air itu kemudian dapat menjadi obat bagi warga yang terkena wabah.

Trekking Menuju Air Terjun Gitgit (15:00)

Pemandangan air terjun tertinggi di Pulau Bali, Air Terjun Gitgit
Pemandangan Air Terjun Gitgit(c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Sama-sama menyukai objek wisata air terjun, membuat kunjungan ke Air Terjun Gitgit kali ini sangat kami nantikan. Untuk menuju Air Terjun Gitgit ini pun terbilang cukup mudah. Hanya perlu menyusuri jalan setapak yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat parkir. Namun, karena kontur jalan yang naik turun, perjalanannya cukup menguras tenaga.

Foto rekan saya saat bermain air di Air Terjun Gitgit
Foto air terjun(c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Pun melelahkan, semua itu akan terbayarkan setelah sampai di air terjun dengan ketinggian sekitar 35 meter ini. Selain keindahan alam, udara di sini juga menyejukkan pikiran. Jauh dari polusi dan kebisingan menjadi nilai tambah bagi Air Terjun Gitgit ini

Berburu Sunset di Pantai Lovina (17:45)

Pemandangan sunset di Pantai Lovina
Pemandangan sunset di Pantai Lovina(c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Setelah menikmati keindahan air terjun, lengkapi perjalanan dengan menikmati sunset di Pulau Dewata. Nah, tujuannya adalah Pantai Lovina yang keindahan alam memesona. Selain keindahan matahari terbenam, destinasi wisata ini menarik karena adanya atraksi lumba-lumba.

Cobain Wahana di Krina Funtastic Land (18:40)

Papan nama Krisna Funtastic Land di bagian depan
Papan nama Krisna Funtastic Land (c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Tak hanya pantai, Bali juga punya tempat wisata buatan yang menarik dikunjungi. Apalagi kalau bukan Krisna Funtastic Land yang dibuka pada tanggal 10 November 2016. Konsep taman bermain ini ala pasar malam.

Wahana Carousel di Krisna Funtastic Land
Wahana Carousel di Krisna Funtastic Land (c)Ariyanti Dwi Kumalasari/Travelingyuk

Setidaknya, di dalam sini terdapat 16 wahana, seperti Carousel, Viking, Lampion Castle, dan lain sebagainya. Nah, tempat ini berada satu kawasan dengan gerai Krisna Oleh-oleh dan Krisna Wisata Kuliner. Bisa sekalian berburu oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

Setelah puas bermain di Krisna Funtastic Land, waktunya untuk kembali. Seperti berangkat, perjalanan liburan keliling Bali ini juga diakhiri dengan naik kapal untuk pulang. Meski tak semua dijelajahi, pastinya perjalanan ini menyenangkan. Nah, perjalanan Ariyanti ini bisa ditiru dan menjadi itinerary liburanmu selanjutnya. Setuju, kan? Next

ramadan

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Pasir Putih di Pulau Burong

Burung Raksasa di Pulau Burong Belitung, Pesonanya Siap Bawa Kamu Terbang

Depot Soto Banjar

Depot Soto Banjar Achmad Jais, Menu Lengkap yang Rasanya Lezat