Minahasa merupakan Kabupaten tertua yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten yang berdekatan langsung dengan kota Manado ini ternyata menyimpan banyak destinasi sejarah bangsa yang tak terlupakan. Salah satunya adalah makam Tuanku Imam Bonjol, seorang pahlawan nasional yang populer diberbagai media seperti buku pelajaran sejarah dan pigura-pigura dalam museum. Jasanya sangat besar dan patut diapresiasi akan gigihnya ketika melawan Belanda.
Baca juga : 4 Cagar Biosfer UNESCO di Indonesia yang Terbaru, Keren!
Salah satu peperangan terbesarnya ialah perang Padri dan mengalami penangkapan kemudian diasingkan tahun 1854 di Minahasa hingga wafat. Lokasi pemakaman beliau pun hingga kini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah terkenal di Minahasa. Banyak wisatawan yang datang ke lokasi makam beliau untuk berziarah sekaligus berwisata. Hingga kini makam beliau selalu ramai dan tak pernah sepi pengunjung.
Daya Pikat Makam Tuanku Imam Bonjol
1. Desain Makam Bak Rumah Gadang Ranah Minang
Mengingat jasa beliau yang besar bagi negara Indonesia, banyak kalangan kelas atas seperti pejabat pemerintahan sering melakukan kunjungan untuk mendoakan arwah beliau yang telah gugur dalam mempertahankan bangsa Indonesia. Gugurnya Tuanku Imam Bonjol ini lantaran Belanda tidak menyukai perlawanannya hingga diasingkan ke daerah yang jauh dari tempat aslinya yaitu Kecamatan Bonjol Provinsi Sumatera Barat.
Karena beliau asli dari Sumatera Barat maka desain makam senagaj dibuat dengan bentuk rumah Gadang dengan meruncing pada bagian ujung atapnya. Bila kamu mendatanginya seakan-akan merasakan bahwa kamu sedang berada di ranah Minang. Bangunan unik ini biasanya digunakan sebagai latar belakang berfoto selfie para pengunjung.
2. Batu Tempat Tuanku Imam Bonjol Sholat
Selain sebagai pahlawan bangsa, beliau juga seorang kyai yang selalu mengajarkan dan berusaha menyebarkan ajaran Islam. Berkat beliau ajaran Islam di tanah Sumatera telah menyebar luar meskipun terdapat halangan dari kaum Pagaruyung yang sempat berbeda kaidah. Di tanah Minahasa, beliau selalu melaksanakan kewajibannya dengan tempat sederhana yaitu diatas batu.
Kini batu tersebut menjadi saksi bisu akan ketaatannya kepada Sang Maha Kuasa dengan bekas telapak tangan dan kaki juga dahi layaknya orang bersujud diatas batu. Dulunya batu tersebut berlokasi diarea terbuka, namun sekarang batu telah diletakkan disebelah mushola area tempat wudhu. Kamu bisa mengabadikan momen batu tersebut dan menyaksikan bentuk telapak tangan dan kaki pada permukaan batu besar tersebut.
3. Lukisan Bergambar Tuanku Imam Bonjol
Pihak pengelola makam sengaja membuat beberapa lukisan Tuanku Imam Bonjol dan diletakkan tepat disisi makam beliau. Lukisan tersebut bergambar beliau yang sedang memakai jubah putih dengan menunggang seekor kuda yang bewarna coklat kontras dengan bajunya. Pose yang sangat gagah ini nampak asli dengan sebilah pedang yang diacungkannya ke arah langit.
Banyak para peziarah dan wisatawan menyaksikan lukisan ini sekaligus berdoa tepat disebelah makam beliau. Batu nisan makam beliau selalu ditutupi dengan kain putih yang selalu terawat dengan baik.
4. Fasilitas Diarea Makam Tuanku Imam Bonjol
Selama berada didalam area makam Tuanku Imam Bonjol ini kamu akan menikmati berbagai fasilitas gratis seperti mushola yang nyaman dengan suasana yang sejuk, juga tempat wudhu pengunjung yang terkesan sederhana dan berasa sangat sejuk. Mushola ini juga tersedia berbagai seperangkat alat sholat lengkap sehingga dapat kamu pergunakan untuk berziarah. Kamu juga dapat melakukan sholat diatas batu yang sudah disediakan sajadah agar lebih aman dari licinnya batu tersebut.
Lokasi parkir kendaraan juga sangat luas sehingga dapat menampung puluhan kendaraan. Beberapa toilet juga disediakan diberbagai lokasi, dan tak kalah menariknya yaitu taman tepat didepan bangunan makan sangat indah dan terlihat asri dan sejuk.
5. Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Meski berlokasi diarea pedesaan yang diapit oleh banyak pemukiman penduduk namun tidaklah susah menuju lokasi makam Tuanku Imam Bonjol. Makan beliau berada di Jalan Pineleng Kali, Desa Lotta Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara. Dari pusat kota Manado hanya sekitar 9 kilometer dan dapat ditempuh perjalanan selama 20 menit saja.
Perjalanan masuk dikawasan pemukiman penduduk ini terasa begitu sejuk dimana banyak pepohonan besar disepanjang jalan menuju pintu utama makam. Terlebih ketika pagi menjelang siang, banyak kicauan burung membuat suasana semakin adem. Sesampai dilokasi destinasi, siapkanlah beberapa uang masuk seikhlasnya. Uang ini sebagai bentuk perawatan lingkungan dan makam Tuanku Imam Bonjol. Next