Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya dan umat beragama. Berbagai macam ras dan suku dapat ditemukan di nusantara. Uniknya lagi, semua hidup secara berdampingan dalam lingkungan sosial, tak memandang ras dan agama. Pemandangan tersebut dapat dilihat melalui empat masjid berarsitektur oriental di Indonesia. Seperti yang akan disebutkan pada poin berikut ini.
Baca juga : Sering Sakit Telinga Saat Mendaki? Ini Tips Mencegahnya
1. Masjid Tan Kok Liong
Gaya khas bangunan Tionghoa terlihat jelas pada atap masjid yang menggunakan pola limas tiga tingkat dengan ujung wuwungan dihiasi relief kepala naga. Di bagian pucuk atap masjid milik Anton Medan tersebut terdapat mustika berbentuk topi Putri Xin Chiang dengan lafaz Allah Swt. Putri Xin Chiang sendiri adalah perempuan Tionghoa pertama yang memeluk agama Islam
2. Masjid Cheng Ho
Masjid Cheng Ho adalah tempat ibadah umat muslim yang dibangun dalam bentuk arsitektur oriental. Bangunan tersebut juga dibangun untuk mengenang Laksmana Cheng Ho. Setidaknya terdapat delapan masjid yang menggunakan nama seorang muslim kepercaayan Kaisar Tiongkok tersebut. Di Jawa Timur sendiri terdapat dua Masjid Cheng Ho yang dapat dikunjungi. Pertama terletak di Jalan Gading Surabaya dan yang kedua berada di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
3. Masjid Al Mahdi
Masjid Al Mahdi berada di komplek perumahan Armada Estate Kota Magelang. Bangunannya mirip dengan klenteng, baik bentuk atapnya maupun bagian lainnya. Masjid seluas 290 meter persegi tersebut dibangun oleh keturunan Tionghoa yang menjadi mualaf, Kwee Giok Yong yang kemudian mengganti namanya menjadi Mahdi.
4. Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono
Masjid ini berada di kawasan rumah sakit milik Universitas Muhammadiyah Malang. Meskipun berada di areal Yayasan Muhammadiyah, tempat ini memiliki arsitektur oriental yang kuat. Masjid ketiga yang dibangun UMM ini bernama nama Masjid KHM Bedjo. Nama tersebut diambil dari seorang tokoh pembaharu Muhammadiyah Malang pada tahun 1930-an, yakni KH Bedjo Darmoleksono.
Empat masjid yang telah disebutkan di atas adalah bukti bahwa muslim tak memandang ras dan suku umatnya. Akulturasi muslim dan tionghoa begitu terlihat jelas dan menghadirkan warna yang berbeda, namun masih berada dalam satu lajur. Next