Biasanya masjid berada di pinggir jalan atau sebuah perkampungan yang mudah diakses masyarakat sekitar. Berbeda dengan masjid ini, dibangun di tengah hutan. Bahkan katanya dibangun di batu keramat! Penasaran cerita selengkapnya? Yuk, simak perjalanan berikut ini.
Baca juga : Tetap Gagah Dihantam Gempa Lombok, Ini Foto Garuda Wisnu Kencana Bali yang Super Keren
Tepat Dibangun di Bekas Batu Keramat
Sedang ramai diperbincangkan di media sosial setelah salah satu akun mengupload perjalanannya menuju masjid di tengah hutan ini. Masjid yang berada di Desa Bontoloe Sulawesi Selatan ini dibangun pada bekas batu besar yang keramat dan angker. Sehingga sering dijumpai banyak sesajen.
Dibangun oleh Pengusaha Kopi
Awal mula sering ditemukan sesajen dan dijadikan praktik klenik akhirnya ada seorang pengusaha kopi menjadikannya masjid. Dengan menghancurkan batu besar tersebut, mendatangkan orang dari Papua. Karena warga sekitar tidak ada yang berani menghancurkannya. Runtuhan batu itu digunakan menjadi pondasi masjid oleh tukang dari Jawa Barat.
Selain itu masjid yang sudah berdiri sejak lima tahun ini memang diperuntukkan bagi para pekerja di kebun kopi, karena dulu kawasan ini adalah perkebunan kopi.
Dibuka Untuk Umum
Masjid berjarak sekitar 5 km dari pemukiman warga ini dibuka untuk umum. Seperti akun pengupload masjid viral ini, juga datang bersama rombongan. Bisa merasakan suasana yang beda saat beribadah.
Terlihat megah dan indah di kelilingi hutan, ternyata pembangunan masjid masih berjalan, nantinya akan dibangun di bawah masjid bangunan tempat tinggal bagi guru mengaji.
Lokasi dan Kondisi Jalan
Masjid ini berada di Desa Bontoloe Kec. Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Berada di kaki gunung Lompobattang. Perjalanan menuju lokasi cukup sulit karena lokasi tersembunyi. Harus ada pemandu yang benar-benar paham sekitar agar tidak tersasar.
Demikian ulasan masjid tengah hutan di Desa Bontoloe Kabupaten Gowa. Bagaimana tertarik untuk mengunjungi masjid ini? Selain wisata religi juga ada pengalaman seru menjelajah hutan. Next