Ada masjid unik di Makassar, bukan masjid terapung di kawasan pantai Losari melainkan sebuah masjid yang memiliki Ka`bah di bagian depannya. Masjid tersebut bernama masjid Alfatih Al Anshar. Mau tahu seperti apa Ka`bah di masjid ini?
Baca juga : Penemu Ayam Geprek Ternyata Ada di Jogja, Ini Buktinya
Memang benar jika masjid Alfatih Al Anshar di Jalan Paccinang Raya, kelurahan Tello, kecamatan Panakukang, Makassar memiliki Ka`bah yang bangunannya gandeng dengan bangunan utama masjid. Masjid ini menjadi salah satu rumah ibadah dengan arsitektur unik di Makassar yang membuat banyak jamaah penasaran.
Bangunan masjidnya memang sederhana layaknya masjid-masjid di daerah lain namun adanya bangunan Ka`bah tersebutlah yang mencuri perhatian orang. Tentu bangunan berbentuk kubus tersebut hanyalah replika Ka`bah yang dibuat sangat mirip dengan aslinya yang ada di Mekkah.
Usut punya usut masjid tersebut dibangun oleh seorang konsultan keuangan pajak yang begitu cinta dengan suasana Mekkah dengan Ka`bahnya. Adalah Mustamin Anshar, pemilik ide pembuatan masjid dengan replika Ka`bah ini.
Awalnya Mustamin melaksanakan ibadah di tanah suci Mekkah. Selama ibadahnya tersebut ia merasa sangat tenang dan nyaman. Dari sanalah kemudian ia mendapatkan ide untuk membuat masjid dengan dilengkapi replika Ka`bah agar setiap kali ia salat akan terasa selalu di Mekkah.
Ide tersebut akhirnya ia wujudkan saat membangun masjid Alfatih Al Anshar. Pada dinding masjid sebelah timur dibangun replika Ka`bah berukuran lebar 7 meter dan tinggi 12 meter lengkap dengan Hajar Aswad di salah satu sudutnya.
Masjid Alfatih Al Anshar baru diresmikan pada tahun 2015 tepat sebulan sebelum bulan Ramadan tahun lalu. Sejak dioperasikannya setahun yang lalu, masjid ini banyak didatangi orang yang mau beribadah di sana atau sekedar penasaran dengan Ka`bah yang ada di depan masjid.
Bukan hanya replika Ka`bah yang mencuri unik dari masjid ini. Setiap bagian masjid dibangun dengan memperhatikan filosofi tertentu seperti misalnya pemilihan jumlah pintu sebanyak 17 yang melambangkan jumlah rakaat pada salat 5 waktu. Sedangkan di dalam ruangan dilengkapi dengan 9 pilar yang lagi-lagi menjadi lambang bahwa Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah.
Beralih ke lantai dua, jamaah akan menjumpai lukisan pohon besar yang rimbun di dindingnya. Dari jauh lukisan tersebut hanya terlihat seperti pohon biasa namun saat didekati ternyata di setiap daun pohon tersebut tertuliskan asmaul husna. So, saat berlibur ke daerah ini sempatkan mampir ke masjid Alfatih Al Anshar. Next