in , ,

Melepas Tukik ke Laut Lepas, Si Kecil yang Pemberani

Aksi baik pelepasan tukik di Pantai Baru Bantul

Melepas Tukik ke Lautan
Melepas Tukik ke Lautan

Siapa yang tidak suka berlibur ke pantai. Selain bisa menikmati indahnya pemandangan pantai, kita juga bisa bermain pasir atau ombak. Namun hari Kamis (2/8) ada pemandangan yang tak biasa di Pantai Baru, Bantul. Begitu banyak pengunjung yang terlihat berkumpul untuk melakukan aksi baik yaitu melepas tukik yang diselenggarakan oleh Kelompok Pemuda Peduli Penyu Pandansimo (KP4). Aksi baik yang dilakukan adalah pelepasan tukik (anak penyu) ke laut lepas. Berikut adalah cerita dari Kontributor Travelingyuk, Annissa Saputri. Penasaran, yuk simak lebih lanjut.

Baca juga : Kulineran Sate khas Bali, Pedas Gurih yang Menggiurkan

Pelepasan dilakukan oleh KP4 Pantai Baru dan Masyarakat Umum

Tukik-tukik dalam bak sebelum akhirnya dilepas via Annissa Saputri
Tukik sebelum dilepas ke laut (C) Annissa Saputri/Travelingyuk

Pukul 5 sore sejumlah anggota komunitas peduli penyu dan masyarakat sudah berkumpul di Pantai Baru, pantai yang terletak di sepanjang Jalur Lintas Selatan Bantul. Masyarakat umum yang akan menjadi orang tua adopsi dari tukik yang akan dilepas memang sudah melakukan pendaftaran terlebih dahulu melalui penyelenggara secara online. Namun bagi pengunjung pantai yang juga ingin ikut serta dalam pelepasan tukik, penyelenggara juga memberikan kuota untuk pendaftar on the spot.

Sejumlah 68 ekor tukik dilepas via Annissa Saputri
Sejumlah 68 ekor tukik dilepas ke laut (C) Annissa Saputri/Travelingyuk

Acara ini menarik banyak peminat bahkan tak sedikit peserta yang datang jauh-jauh sengaja untuk mengikuti aksi baik ini. Tak hanya orang dewasa, sejumlah anak kecil juga memiliki niat baik untuk aktifitas melepas tukik.

Pentingnya Pelepasan TukikĀ 

Edukasi tentang pelepasan penyu via Annissa Saputri
Edukasi tentang pelepasan penyu (C) Annissa Saputri/Travelingyuk

Ketua Komunitas Pemuda Peduli Penyu memberikan edukasi terlebih dahulu kepada peserta yang akan menjadi orang tua adopsi para tukik sebelum pelepasan. Beliau menjelaskan acara pelepasan tukik ini dilakukan sebagai upaya melestarikan populasi penyu agar tidak punah. Selain itu dengan adanya penyu di lautan, akan memberikan dampak yang luar biasa baik untuk keseimbangan lingkungan maupun sebagai peningkatan ekonomi di sektor perikanan.

Tukik memiliki peranan penting via Annissa Saputri
Bayi penyu (C) Annissa Saputri/Travelingyuk

Penyu berperan sebagai penyeimbang ekosistem di laut. Ketika mengarungi lautan dengan jarak tempuh yang amat jauh, penyu menyebar nutrisi melalui kotorannya. Kotoran inilah yang menjadi pupuk atau makanan untuk hewan dan tumbuhan laut lainnya. Selain itu beberapa jenis penyu memakan terumbu karang yang tidak sehat. Terumbu karang ini pun akan menjadi sehat kembali sehingga bisa tumbuh menjadi habitat oleh ikan-ikan.

Si kecil yang pemberani via Annissa Saputri
Melepas tukik ke laut (C) Annissa Saputri/Travelingyuk

Selain sebagai penjaga keseimbangan ekosistem, penyu juga bermanfaat untuk menumbuhkan ekonomi di sektor perikanan. Di laut penyu memakan ubur-ubur, dimana ubur-ubur seringkali memangsa anak ikan. Jika saja populasi penyu di laut menurun, maka populasi ubur-ubur akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan populasi ubur-ubur yang akan mengancam keberadaan anak-anak ikan dan mengakibatkan ketersediaan ikan bagi nelayan menjadi sedikit. Oleh karena itu keberadaan penyu sangat berdampak baik untuk peningkatan ekonomi sektor perikanan.

Mengantarkan Tukik Pulang ke Rumahnya

Tukik Lekang via Annissa Saputri
Tukik lekang (C) Annissa Saputri/Travelingyuk

Sejumlah 68 ekor tukik telah dilepas ke laut oleh para pengadopsi. Jenis anak penyu yang dilepas ini adalah Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) yang berumur 2 hari sejak penetasan. Pelepasan sengaja dilakukan menjelang waktu Maghrib karena hari yang mulai gelap merupakan waktu yang tepat untuk tukik memulai perjalanannya dengan harapan tidak banyak predator di malam hari.

Melepas tukik via Annissa Saputri
Melepas tukik (C) Annissa Saputri/Travelingyuk

Selain itu pelepasan dilakukan secara bergerombol atau bersamaan dengan tujuan untuk mengecoh predator. Pelepasan tukik secara bergerombol akan mengurangi resiko tukik dimangsa oleh predator, karena jika hanya melepas satu atau dua ekor kemungkinan besar tukik tidak akan selamat karena menjadi incaran para predator.

Jangan Buang Sampah Sembarangan Demi Penyu

Antusisme masyarakat dalam pelepasan tukik via Annissa Saputri
Antusiasme masyarakat dalam pelepasan tukik (C) Annissa Saputri/Travelingyuk

Setelah melepas tukik, tugas kita sebagai manusia belum selesai. Tukik-tukik yang dilepas akan mengarungi lautan selama 25 tahun hingga akhirnya mereka menjadi penyu dewasa dan melakukan pendaratan di pesisir pantai untuk bertelur. Waktu yang cukup lama bagi tukik untuk bisa berkembang biak. Eksistensi hewan ini berada di tangan kita di samping para penyu harus menghadapi berbagai ancaman di depan mereka baik ancaman lingkungan maupun ancaman predator.

Jangan biarkan mereka punah via Annissa Saputri
Tukik yang kembali ke laut (C) Annissa Saputri/Travelingyuk

Kita bisa membantu kelestarian para penyu dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama plastik baik di sungai atau di pantai. Plastik yang bertebaran di laut akan dikira sebagai ubur-ubur oleh penyu, dengan demikian penyu akan memakan plastik tersebut. Hal ini akan memperburuk kondisi hidup populasi penyu bahkan bisa menyebabkan kematian para penyu.

Aksi baik oleh orang-orang yang baik via Annissa Saputri
Aksi pelepasan tukik (C) Annissa Saputri/Travelingyuk

Oleh karena itu mari kita jaga kelestarian para penyu agar kita bisa melihat kembali penyu yang pulang ke pesisir dengan membawa telur-telur mereka lagi. Jadi ketika berlibur ke pantai, kita manusia sebagai penikmat alam terlebih yang mencap dirinya sebagai pecinta alam, jangan sampai membuang sampah sembarangan. Urungkan niat untuk meninggalkan sampah kita jika tidak tersedia tempat sampah terdekat, simpan atau bawa sampah kita sebentar saja. Ini demi eksistensi populasi penyu agar tidak punah sehingga kita bisa bertemu mereka kembali di kemudian hari. Salam lestari! Next

ramadan

Written by Annissa NCSaputri

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Suku Bajo di Wakatobi

Liburan Unik, Ini Dia Keseharian Suku Bajo di Tengah Laut Wakatobi

Ngemil Enak di Mooka Cafe, Restoran Malaysia yang Ramah Muslim di Taiwan