Masjid Agung Jawa Tengah terletak di Jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang. Bangunan ibadah ini sangat megah dan luas, mengusung perpaduan gaya arsitektur Jawa, Timur Tengah, dan Yunani. Uniknya, Teman Traveler bisa mengunjungi bagian Menara Al Husna untuk melihat cantiknya Semarang dari ketinggian.
Baca juga : The Many Variants of Delicious Pempek Palembang
Serupa Masjid Nabawi
Pada bagian depan serambi masjid, terdapat enam payung hidrolik raksasa yang dapat membuka tutup secara otomatis. Teknologi ini terinspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Selain itu, interior Masjid Agung dihiasi lapisan warna-warna mirip gaya arsitektur Roma.
Dengan desain yang begitu indah, tak heran saat musim liburan masjid ini banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Tak sedikit pula yang datang dari luar Jawa dan bahkan luar negeri. Kebanyakan merupakan pemeluk agama Islam yang memutuskan mampir ke sini untuk beribadah sekaligus wisata.
Menara Al-Husna yang Mengagumkan
Salah satu bangunan yang menjadi daya tarik Masjid Agung adalah Menara Al-husna. Menara ini terdapat di depan bangunan utama. Tingginya tepat 99 meter, seperti angka di Asma’ul Husna. Lantai dasar menara digunakan sebagai Studio Radio DAIS (dakwah islam), sementara lantai dua dan tiga ditempati Museum Kebudayaan Islam.
Begitu sampai di puncak menara Al-Husna di lantai 19, pengelola menyediakan lima buah teropong. Pengunjung bisa menyaksikan pemandangan Semarang dari ketinggian.
Untuk menaiki menara ini, pengunjung tidak perlu membayar mahal. Biayanya cukup murah dibandingkan panorama yang disuguhkan. Tiketnya dibanderol sebesar Rp7.500 saja. Teman Traveler tidak perlu kawatir lelah menapaki tangga, karena menara ini sudah dilengkapi elevator.
Museum Kebudayaan Islam
Di lantai dua dan tiga menara, terdapat museum Al-Husna. Di sini Teman Traveler bisa menemukan beberapa bukti sejarah masuknya Islam di Jawa Tengah, khususnya Semarang. Jumlah koleksi di sini mencapai sekitar 100 buah. Semuanya disimpan rapi dan dijaga dengan ketat.
Selain beberapa keris, Teman Traveler juga bisa melihat mushaf Al-qur’an kuno, Al-qur’an raksasa, mimbar kuno dari Masjid Terboyo, artefak, gamelan, wayang, serta beberapa nisan asli di sini. Selain itu masih ada koleksi busana santri pada zaman perjuangan. Museum ini juga memiliki koleksi pedang besar, yang konon digunakan melawan Belanda oleh seorang santri.
Untuk masuk lantai dua, pengunjung harus melewati replika gerbang Menara Masjid Sunan Kudus. Di lantai tiga, gerbangnya berupa replika gerbang Keraton Surakarta. Uniknya, Teman Traveler tak bisa langsung mampir ke museum. Kalian harus naik ke lantai 19 lebih via elevator lebih dulu, sebelum turun ke lantai dua.
Pemandangan dari Atas Menara
Topologi Semarang sangat unik karena bisa dibagi menjadi dua. Masyarakat sering menyebutnya Semarang Atas dan Bawah. Semarang Atas berada di perbukitan yang berbatasan dengan Ungaran, sedangkan Semarang Bawah berada di posisi yang lebih rendah.
Semuanya bisa Teman Traveler saksikan dari puncak Menara Al Husna. Cukup masukkan koin Rp1.000 ke teropong yang tersedia, kalian sudah bisa memandang sekeliling dengan puas.
Mulai dari halaman Masjid, gedung-gedung tinggi, pemukiman warga, hingga laut Jawa, dapat terlihat jelas dari lantai 19 Menara Al Husna. Teman Traveler juga bisa mengintip aktivitas kapal-kapal di Pelabuhan Tanjung Mas.
Bagaimana menarik bukan? Masjid Agung dan Menara Al Husna wajib Teman Traveler kunjungi jika sedang berwisata di Semarang. Next