in , ,

Menepi ke Gunung Panderman Bikin Kecanduan

Gunung Panderman
Gunung Panderman

Terkadang rutinitas sehari-hari bisa bikin penat. Tuntutan pekerjaan, tugas perkuliahan, laporan keuangan atau permasalahan keluarga bisa membuat seseorang tertekan. Nah, bila Teman Traveller sudah mulai merasakannya, mungkin sudah saatnya untuk menepi sebentar dari segala rutinitas. Mlipir ke `tepi` untuk mengambil waktu jeda dan memberikan diri sendiri ruang agar beristirahat. Kalau dalam ilmu psikologi, ini juga bisa disebut sebagai self-love lho.

Baca juga : Mengunjungi Desa Pancasila di Lamongan, Harmoni Budaya yang Tak Lekang oleh Zaman

Gunung Panderman/Ana W.

Untuk menepi dari segala rutinitas, ada banyak yang bisa dilakukan Teman Traveller.  Jika teman-teman gemar mendaki nih, Gunung Panderman bisa menjadi tempat menepi yang menenangkan. Hati-hati kecanduan!

Gunung Panderman ini cocok untuk pendaki pemula. Jadi Teman Traveller nggak perlu takut selama perlengkapan dan persiapan pendakian dilakukan dengan benar, ya.  Gunung ini tidak terlalu tinggi jika
dibandingkan gunung-gunung lain di kawasan Malang dan Batu. Namun jalur pendakiannya cukup bagus untuk para pendaki baru dan sedang belajar mendaki.

Salah satu monyet di Gunung Panderman/Jabbaar Fauzi

Teman Traveller bisa mendaki melalui Jalur Toyomerto, Kota Batu. Sama seperti saya saat pertama kali mendaki gunung yang masih berada dalam satu gugusan pegunungan dengan Gunung Putri Tidar, Gunung Buthak, dan Gunung Kawi. Ada juga jalur Curah Banteng tapi saya belum pernah menempuh pendakian lewat jalur ini.

Di sini, Teman Traveller akan menemukan monyet-monyet juga. Jumlahnya cukup banyak dan mungkin akan sedikit mengganggu. Kata orang-orang sekitar Gunung Panderman, dulu monyet-monyet ini jarang muncul tapi beberapa tahun terakhir semakin sering muncul dengan jumlah tidak sedikit. Jadi, pastikan Teman Traveller tetap hati-hati. Tetapi kehadiran monyet-monyet ini nggak mengurangi pesona gunung yang namanya berasal dari kata Van Der Man ini.

Mendaki Gunung Panderman membutuhkan 3-4 jam. Sebelum mencapai puncak Basundara, Teman Traveller akan melewati dua pos. Ada pos Latar Ombo dan Watu Gede. Kalau teman-teman ingin ke sini, bisa mulai mendaki pada malam hari. Tahun lalu, saya memulai pendakian tengah malam. Jadi teman-teman bisa melihat pemandangan malam
yang indah selama perjalanan mendaki dan menjelang pagi sudah tiba di puncak. Next

ramadan
fi penginapan di batu

4 Lokasi Penginapan di Batu, Mulai Dari 400 Ribuan

Pasar Malam di Bangkok

Pasar Malam di Bangkok Sebelum Pandemi Covid-19, Bikin Kangen