in , , ,

Mendaki Saat Kemarau, Teman Traveler Wajib Waspada

Mendaki saat kemarau adalah waktu terbaik melihat panorama alam. foto via m.brilio.net

Musim kemarau kerap jadi momen favorit para pendaki gunung. Pasalnya perjalanan menuju puncak bakal bebas dari gangguan hujan atau cuaca buruk. Yang terpenting adalah momen sunrise atau sunset tak terhalang oleh awan mendung atau kabut sekali pun. Namun demikian, tahukah Teman Traveler bahwa ada beberapa ancaman mendaki saat kemarau yang patut diwaspadai. Seperti apa? Yuk, simak ulasannya berikut ini:

Baca juga : Caversham Wildlife Park, Destinasi Wajib di Perth Australia yang Edukatif dan Menyenangkan

Kebakaran Hutan

kebakaran gunung menjadi momen saat musim kemarau. foto via Nationalgeographic.grid.id

Ancaman pertama mendaki gunung saat puncak musim kemarau adalah kebakaran hutan. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor alam, seperti gesekan ilalang atau tanaman mengering. Namun bisa juga karena kelalaian yang diakibatkan oleh manusia.

Tak jarang pendaki terjebak dalam kebakaran hutan saat musim kemarau. Oleh karena itu, sebelum memulai pendakian sebaiknya pendaki mengetahui beberapa hal yang bisa memicu terjadinya kebakaran, serta bagaimana caranya menyelamatkan diri.

Sumber Air Mengering

Ancaman kedua yang wajib diwaspadai pendaki adalah mengeringnya sumber air. Musim kemarau biasanya diiringi menurunnya debit air di sepanjang jalur pendakian. Oleh karena itu, sangat penting buat kalian untuk membawa cukup bekal air selama pendakian. Sesuaikan dengan jumlah rombongan dan durasi pendakian.

Sumber air mengering di Gupakan Macan gunung Lawu. Foto via youtube.com

Ada baiknya pendaki mencari informasi terlebih dulu dari petugas pos perizinan mengenai kondisi sumber air. Jika memang tidak terdapat sumber alternatif, usahakan untuk mengatur konsumsi perbekalan dengan baik. Jangan sampai terbuang sia-sia dan habis sebelum pendakian usai. Perlu diingat untuk para pendaki, mendaki gunung sangat butuh banyak energi.

Suhu Yang Lebih Dingin

Hipotermia adalah salah satu gejala yang timbul saat musim kemarau dipuncak gunung. Foto via blog.jadipergi.com

Memasuki musim kemarau suhu di gunung akan terasa lebih dingin. Apalagi saat malam hari, udaranya bakal terasa sangat menusuk tulang. Jika tidak menggunakan perlengkapan memadai, pendaki bisa terancam hipotermia. Oleh karena itu, pilihlah perlengkapan sesuai standar seperti jaket gunung layer parasit, sarung tangan, kaos kaki dan sebagainya.

Gangguan Pernapasan dan Iritasi Mata

Musim kemarau membuat intensitas debu sangat tinggi di jalur pendakian Semeru. Foto via mounture,com

Ancaman keempat yang wajib diwaspadai oleh pendaki adalah gangguan pernafasan dan iritasi mata. Musim kemarau bakal bikin jalur pendakian kering dan berdebu. Hal ini berpotensi menyebabkan sistem pernafasan terganggu, apalagi jika pendaki menderita asma. Hal ini juga berpotensi menyebabkan iritasi mata. Oleh karena itu, jangan lupa membawa kacamata, obat tetes mata, pelembab bibir, pelembab muka dan masker. Barang barang tersebut pantang tertinggal jika ingin pendakian tetap berjalan lancar. Next

ramadan

Pantangan Bagi Pendaki Saat Musim Kemarau, Yuk Simak Ulasannya

fi tempat wisata di indonesia

Tempat Wisata di Indonesia yang Sering Dikunjungi Turis Asing