Kekayaan budaya yang beragam di Indonesia memang harus di acungi jempol. Salah satunya suku “Anak Dalam Baduy” yang terletak di Provinsi Banten.
Baca juga : 10 Soto di Semarang, Santapan Kuah Segar yang Bikin Liburan Makin Semangat
Banyak open trip untuk ke Baduy ini guys. kalian bisa cari di internet ya. Biasanya meeting point berpusat di Stasiun Tanah Abang. yang di lanjut naek kereta kejurusan Rangkas Bitung. Kemudian dari Stasiun ke Terminal Aweh lalu ke Ciboleger dengan menggunakan ELF.
Ketika sudah sampai di Ciboleger, Biasanya di jemput orang asli suku Baduy Dalam tersebut . Kalian harus berjalan kaki menuju “Baduy Dalam” selama kurang lebih 1-2jam.
Karena suku baduy kental dengan adat istiadatnya, maka dari itu kita harus mematuhi peraturan yang ada. Seperti tidak boleh menggunakan bahan kimia (odol,sabun,deterjen), tidak boleh menggunakan elektronik (HP) dan tidak boleh mendokumentasikan keadaan/lokasi di baduy dalam. alasannya adalah mereka tidak mau mengetahui “Dunia Luar”, yang banyak merusak alam . itulah sebabnya pola hidup mereka seperti bergantung pada alam.
sepanjang jalan menyusuri jalan setapak, saya di suguhi dengan sawah sawah dan pepohonan. sampai di baduy dalam, saya sempat terkejut karena disana tidak ada aliran listrik. dan rumah rumah panggung yang disusun oleh bambu bambu. Mirip seperti film “Pee Mak”dari Thailand. Busana orang Baduy dalam memakai kain kain yang di balut ke badan. dan pastinya proses pembuatan pakaian itu sendiri tidak memakai mesin jahit,melainkan di jahit sendiri dengan tangan.
Kondisi air juga sangat asri dan bersih. semua aktivitas yang di lakukan masih bersumber dari air yang bersih tersebut. mulai dari mencuci, memasak, ataupun mandi. maka dari itu mereka sangat menjaga lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak memakai bahan kimia (sabun,deterjen,odol, dll). keberagaman masyarakatnya sangat menarik perhatian saya, mata mereka yang coklat, kulit yang sawo matang, terlihat manis dan tampan.
Ketika malam hari mereka hanya mengandalkan lampu senter dengan panel surya. kita juga bisa menikmati duren yang langsung jatuh dari pohonnya. di jamin rasanya pasti sangat manis. setelah bermalam di rumah salah satu warga baduy dalam, saatnya pulang ! sedih rasanya berpisah dengan mereka.:(
Perjalanan pulang di tempuh dengan 2-3 jam berjalan kaki. track yang di ambil oleh leader trip kami sebelumnya sengaja tidak memberi tahu kondisi jalannya.dan ternyata eng ing eng..lebih parah dari perjalanan datang sebelumnya. HAHAHA. Dengan kondisi naik turun lembah di tambah dengan penutupan tanjakan yang curam. alhasil semua team di trip kami ngedumel karena kesal. hehe. tapi bonus nya adalah kita juga bisa melihat lingkungan baduy luar.
Perjalanan kali ini sangat menarik. bagi kalian yang butuh me-refresh-kan pikiran dan ingin terlepas dari gadget/internet sementara, perlu mencoba ke “Baduy Dalam”.
Untuk menghargai/membantu perekonomian mereka kalian bisa membeli kerajinan unik buatan tangan mereka sendiri.
Selamat menikmati berwisata ke “BADUY” 🙂 Next