in , ,

Air Terjun Kapas Biru, Salah Satu yang Terindah di Indonesia

Air Terjun Kapas Biru (c) Welly/Travelingyuk
Air Terjun Kapas Biru (c) Welly/Travelingyuk

Jika berkunjung ke daerah perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang tepatnya di Pronojiwo – Lumajang, tujuan wajib yang harus kita datangi adalah Air Terjun Kapas Biru. Airnya berasal dari mata air dalam tanah nan jernih. Ia jatuh dari atas tebing dan membentuk buih seperti kapas, inilah yang membuatnya terkenal akan keindahannya. Pronojiwo sendiri berada di kaki Gunung Semeru, membuat kontur daratannya dipenuhi bukit dan sungai yang berliku, sehingga bisa kita temukan beberapa air terjun indah lainnya di sana.

Baca juga : Terjadi Lagi Pelecehan Seksual di Dalam Kereta, Simak Tips-tips Menghindarinya

Dengan membayar tiket Rp. 7000,- per orang, parkir motor Rp. 5.000,- , dan Rp 10.000,- untuk parkir mobil, kita sudah bisa memasuki area wisata Air Terjun Kapas Biru. Namun, ada yang istimewa dari tempat ini, karena sebenarnya hanya berkunjung ke satu area saja kita bisa mendapatkan 2 air terjun sekaligus, yaitu Air Terjun Kapas Biru dan Coban Sriti atau warga sekitar sering menamainya Coban Wolu.

Disebut Coban Wolu karena kita perlu menyeberang sebanyak 8 kali terlebih dahulu di aliran lahar yang sangat deras dan dalam. Hal ekstrim inilah yang membuat Coban Sriti, officially, tidak dibuka sebagai tempat wisata. Tapi jika kita ingin berkunjung, cukup meminta ijin pada pengelola Air Terjun Kapas Biru dan akan disediakan guide, dengan catatan harus melihat kondisi arus sungai terlebih dahulu. Mengingat medan yang ekstrim tersebut, biaya yang dikeluarkan untuk ke Coban Sriti sebesar Rp. 30.000 – Rp. 50.000 per orang, hal ini juga dilakukan untuk membatasi pengunjung Coban Sriti.

Nikmati Air Terjun Tersyahdu

Keindahan landscape Air Terjun Kapas Biru (c) Welly/Travelingyuk

Adem, tentram, damai, ‘kerasan‘ adalah kata-kata yang pas untuk mengungkapkan perasaan kita saat berada di Air Terjun Kapas Biru. Tebing yang tinggi menjulang dan pepohonan yang teduh membuat suasananya sangat cocok untuk beristirahat setelah tracking yang melelahkan selama kurang lebih 45 menit dari pos parkir. Beda dari air terjun lain yang berasal dari aliran sungai di atanya, Air Terjun Kapas Biru berasal dari kumpulan aliran sumber air tanah. Jadi, tidak heran kalau airnya jernih. Beberapa hal yang bisa kita lakukan di tempat ini antara lain berfoto, mandi, beristirahat di gazebo yang diediakan, atau kita bisa ke toilet jika kita memerlukannya.

Menyusuri Aliran Lahar Semeru demi Mencari Surga Tersembunyi

Sungai Aliran Lahar Gunung Semeru (c) Welly/Travelingyuk

Melihat foto-foto indah dari pecandu air terjun membuat beberapa orang penasaran untuk melihat sendiri kemegahan Coban Sriti. Ditambah lagi, sepanjang jalur tracking menuju Air Terjun Kapas Biru terdapat sungai aliran lahar yang merupakan jalur ke Coban Sriti yang cukup menantang untuk ditaklukkan. Untuk pergi ke aliran sungai ini kita diharuskan turun dari ujung area sawah sebelum jembatan menjelang Air Terjun Kapas Biru. Setelah mendarat di medan yang ekstrim ini, kita diharuskan untuk selalu hati-hati, mengingat banyaknya bebatuan yang tiba-tiba terbawa arus dan arus deras yang berlawanan arah.

Waktu yang diperlukan dari awal turun ke aliran ini sampai ke tujuan adalah sekitar 45 menit. Saling berpegangan tangan antar pengunjung dan guide sangatlah diperlukan, karena itu sangat diwajibkan untuk datang beramai-ramai atau dipandu oleh warga sekitar.

Menjadi Pendekar Di Lukisan Megah Yang Menjadi Nyata

Coban Sriti (c) Welly/Travelingyuk

Kaki tangan memar terbentur batu dalam air, basah kuyup sepanjang perjalanan, dan keluh kesah lainnya akan otomatis hilang ketika kita mulai melihat percikan butiran-butiran air dari balik tebing, menandakan bahwa perjalanan sudah dekat dengan Coban Para Raja, Coban Sriti. Tidak heran banyak yang menyebut begitu, karena air terjun ini sangat tinggi, megah dengan 2 bilah mata air kembarnya yang super deras. Perlu kita tahu jika ingin menikmati keindahan Coban Sriti, waktu yang paling tepat adalah sebelum tengah hari. Selain sinar matahari yang berlebih, ditakutkan debit air sungai akan naik saat siang menjelang sore dan menyulitkan kita untuk pulang.

Mandi Di Kolam Bebatuan Alami

Kolam bebatuan di Coban Sriti (c) Welly/Travelingyuk

Setelah mengabadikan momen, kita bisa memanfaatkan kolam air jenih di antara bebatuan untuk mandi atau sekadar membersihkan diri dari kelelahan. Tentunya, menikmati si kembar Coban Sriti bisa sambil kita lakukan sembari berendam air dingin yang dapat membuat tubuh kita rileks.

Spot Terbaik di Seberang Arus Deras

Spot foto indah di Coban Sriti (c) Welly/Travelingyuk

Untuk yang suka akan tantangan, keindahan atau spot terbaik akan selalu diburu. Hal yang bisa kita lakukan untuk itu adalah menyeberangi aliran sungai dan naik ke tebing bebatuan. Beberapa tanaman hijau dan juga lumut yang tumbuh di beberapa sisi seketika membuat suasana yang benar-benar berbeda. Area yang juga teduh karena keberadaannya di bawah tebing yang tinggi bisa membuat kita betah berlama-lama mengabadikan momen di spot ini. Bagi kita yang hobi berfoto, inilah spot yang cocok!

Rerumputan Hijau Di Teras Air Terjun

Hijau asri suasana Coban Sriti (c) Welly/Travelingyuk

Berpose atraktif tak harus dengan berdiri di atas batu licin dan menghadap air terjun karena ada area hijau penuh rumput yang juga cocok untuk spot foto. Untuk para tracker wanita mungkin bisa berpose manja dengan duduk beralaskan rumput di sini. Tentunya, masih dengan background Sang Sriti yang megah di belakangnya.

Perjalanan kembali ke pos parkir yang cukup menyita waktu dan tenaga. Biasanya, pengunjung akan diarahkan untuk pergi ke Coban Sriti terlebih dahulu, kemudian saat perjalanan pulang mampir ke Air Terjun Kapas Biru untuk beristirahat dan membersihkan diri untuk kemudian melanjutkan tracking ke pos parkir. Semua tenaga yang terkuras tak akan sia-sia karena keindahnya akan membuat kita ingin selalu kembali. Namun, tetap selalu ingat jika tujuan berwisata bukan hanya perkara foto, tapi tentang bagaimana cara kita menikmati serta menjaganya demi keberlanjutan bersama. Next

ramadan
Waroeng Telaga's Bali

Waroeng Telaga’s, Sajikan Masakan Khas Bali dan Nusantara yang Lezat

Museum Kereta Api

Berwisata ke Museum Kereta Api Indonesia, Bisa Sekalian Naik Kereta Uap