Sejumlah negara di berbagai belahan dunia punya minuman khas beralkohol yang menjadi daya tarik tersendiri. Sebut saja sake asal Jepang maupun soju khas Korea Selatan. Usut punya usut, Indonesia ternyata juga punya minuman alkohol tradisional serupa.
Baca juga : Berburu Kuliner Autentik Malaysia di Ali, Muthu & Ah Hock
Terlepas dari kontroversi alkohol secara etika dan agama, sejumlah suku di Tanah Air terbukti memiliki tradisi panjang dalam mengembangkan minuman dengan kandungan zat memabukkan. Umumnya minuman semacam ini disajikan sebagai pelengkap ritual adat, pesta-pesta, atau hanya sekedar untuk menghangatkan badan.
Dari sisi budaya, minuman tersebut tentu wajib terus dipertahankan sebagai warisan tradisi kuno, yang sayang jika dibiarkan hilang begitu saja. Apalagi konon para turis asing sangat tertarik menjajal minuman tradisional semacam itu.
Lantas apa saja alkohol tradisional Indonesia yang konon membuat para bule sampai tergila-gila? Berikut Travelingyuk berikan penjelasan lengkapnya.
1. Tuak
Meski bisa memabukkan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, Tuak termasuk minuman ringan karena kandungan alkohol di dalamnya hanya sekitar delapan persen. Maka tak heran jika banyak penduduk di berbagai sudut Indonesia mereguk minuman ini setiap hari untuk menjaga suhu badan.
Tuak adalah minuman tradisional yang cukup populer. Dibuat dengan bahan dasar gula aren, sejumlah varian bisa ditemui dengan mudah di berbagai wilayah di Indonesia. Tuak di Sumatra Utara misalnya, dicampur dengan buah-buahan kering. Sementara masyarakat Lombok justru senang mengombinasikannya dengan akar-akaran dan rempah.
2. Swansrai
Jika kebetulan berkunjung ke Papua dan mendapatkan suguhan minuman Swansrai, maka kamu boleh berbangga hati. Sebab minuman ini konon hanya disajikan warga setempat untuk menghormati tamu yang dianggap penting. Penyajiannya pun unik karena menggunakan wadah dari tempurung kelapa.
Namun hati-hati, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa mengonsumsi alkohol. Swansrai memiliki kadar alkohol hingga 30 persen. Menurut mereka yang sudah sering mencoba, minuman tradisional ini punya rasa kuat dan sedikit pahit.
3. Sopi
Sopi merupakan minuman tradisional asal Maluku dan Flores. Bahan utamanya adalah nira yang disuling dan dibiarkan berfermentasi dalam sebuah batang bambu. Secara keseluruhan, proses ini bakal memakan waktu kurang lebih 10 hari.
Sopi pada umumnya memiliki rasa manis, namun kadang ada juga yang senang menambahkan bahan lain seperti rempah dan akar-akaran. Minuman yang namanya diambil dari kata Belanda, zoopje (minuman kecil) ini konon sudah menjadi salah satu favorit warga setempat sejak zaman penjajahan bangsa asing.
4. Ciu
Ciu mengandung alkohol hingga 70 persen. Namun demikian, minuman tradisional satu ini diyakini berguna untuk membuat tubuh menjadi bugar dan memiliki manfaat positif untuk kesehatan. Bahan dasar pembuatan ciu umumnya menggunakan singkong atau tebu.
Sama seperti tuak, beragam varian ciu bisa ditemui di sejumlah daerah Indonesia. Umumnya orang mengenal ciu yang berasal dari kawasan Banyumas, Bekonang, dan Sukoharju. Terlepas dari kontroversinya, banyak yang menyebut minuman ini sebagai jamu tradisional.
5. Ballo
Tana Toraja memiliki beragam kekayaan budaya menarik untuk diselami. Salah satunya adalah minuman tradisional bernama Ballo. Minuman ini sering disajikan masyarakat Toraja ketika sedang mengadakan pertemuan atau menggelar ritual keagamaan.
Ballo sendiri dibuat dari getah pohon lontar dan termasuk salah satu minuman khas Sulawesi Selatan yang unik karena sering disajikan dalam gelas bambu. Jenisnya ada dua, varian pertama memiliki rasa manis dan ringan dengan kandungan alkohol sekitar 10 persen, sementara varian kedua lebih keras dan asam.
6. Arak Bali
Tak cuma dikenal dengan kekayaan alam dan budayanya, Bali ternyata punya daya tarik tersendiri lewat minuman tradisional. Arak Bali sudah begitu tersohor di kalangan turis asing, hingga pub serta bar di hotel kelas atas Pulau Dewata menyajikan minuman dengan kandungan arak tradisional tersebut.
Bahan dasar untuk membuat Arak Bali adalah beras ketan atau gula aren. Dua bahan tersebut kemudian disuling dan hasilnya dicampur dengan bunga maupun buah pohon palem. Dari sisi tradisi, minuman yang punya kandungan alkohol mencapai 50 persen ini sering digunakan sebagai persembahan untuk para dewa.
Itulah tadi beberapa minuman tradisional khas Indonesia yang pesonanya konon sanggup membius para wisatawan asing. Kita sebagai warga Tanah Air tentu juga selayaknya menghargai warisan budaya tersebut, meski tidak semua orang bisa/diperkenankan meminum alkohol. Next