Paris adalah salah satu kota dengan pariwisata yang sudah sangat maju. Terbukti dengan jutaan wisatawan berkunjung ke sana tiap tahunnya. Tapi tahukah Teman Traveler, Paris tak selalu romantis seperti di film. Beberapa pihak tak bertanggung jawab kerap menggunakan beragam modus penipuan wisatawan di Paris.
Baca juga : 3 Tempat Ini Bikin Jatuh Hati dengan Kota Malang, Legendaris Abis!
Pelancong dari Asia kerap jadi sasaran karena membawa banyak uang tunai. Orang-orang dari Indonesia pun kerap menjadi korban. Apa saja modus yang sering digunakan? Baca agar Teman Traveler bisa menghindarinya.
Tak sedikit warga Nusantara jadi korban penipuan di Paris, hingga terpaksa melapor ke KBRI. Saya sendiri sempat tinggal kurang lebih satu tahun di sana, dan berikut adalah beberapa modus penipuan wisatawan di Paris yang sering terjadi.
Permainan Bola Pinggir Jalan
Permainan judi bola di pinggir jalan ini sudah banyak memakan korban dan sering ditemui di banyak tempat wisata, terutama di sekitaran Menara Eiffel. Turis akan disuguhkan permainan tangan yang sangat cepat bak pesulap. Jika bisa menebak dengan tepat gelas mana yang berisi bola, wisatawan akan mendapatkan uang sejumlah taruhan yang dipasang.
Mulanya penipu akan berpura-pura sendirian, menawarkan pada siapapun yang tertarik mengikuti permainan. Lama-kelamaan lapaknya akan terlihat makin ramai, seolah ada banyak turis datang dan ikut bermain. Beberapa di antaranya akan menebak dengan tepat dan mendapat hadiah.
Namun jangan sampai terperdaya Teman Traveler. Sebagian besar orang tersebut adalah bagian dari komplotan penipu. Mereka sengaja berdandan seperti turis untuk meyakinkan target utama. Mereka pula yang bertugas menyembunyikan atau menukar bola, sekaligus menentukan menang atau tidak.
Karena penasaran ingin menang lebih besar, turis biasanya memasang taruhan semakin banyak. Di sinilah mereka akan menipu Teman Traveler, hingga uang kalian habis tak bersisa. Saya bersama teman-teman pernah menjadi korban modus penipuan wisatawan di Paris.
Membawa Papan Survei dan Minta Tanda Tangan
Modus penipuan wisatawan di Paris selanjutnya ini biasanya dilakukan para imigran dari Eropa Timur dan juga mudah dijumpai di beragai tempat wisata. Komplotan penipu biasanya terlihat bergerombol dan membuat gestur untuk meminta tanda tangan.
Jika Teman Traveler melihat rombongan seperti ini, segera abaikan dan pergi ke tempat lain. Andai sampai membubuhkan tanda tangan, uang kalian berpotensi untuk dikuras. Komplotan penipu tersebut bakal beralasan meminta uang untuk amal, namun dengan jumlah minimal 20 euro.
Begitu Teman Traveler membuka dompet, mereka biasanya akan langsung beraksi dengan cepat. Dompet kalian bakal segera disambar dan mereka kabur. Ada juga yang menggunakan modus serupa untuk mengalihkan perhatian, sementara rekan lainnya akan membuka dan mengambil isi tas kalian.
Cincin Emas Jatuh
Modus penipuan wisatawan di Paris ini diawali dengan seseorang yang berpura-pura melihat cincin emas jatuh. Mereka akan bertanya apakah cincin 18 karat tersebut milik Teman Traveler. Berikutnya, Sang Penipu akan menawarkan jasa mengambilkan, namun meminta imbalan dengan alasan belum makan.
Penipuan dengan modus ini belakangan tak dilakukan sendirian. Ada beberapa rekan penipu yang ikut terlibat, dengan pura-pura menawar cincin tersebut. Namun tentu saja, cincin yang dimaksud hanya perhiasan biasa dan berharga murah.
Pencopet
Pencopet di Paris bisa dibilang sangat profesional dan cepat. Saya sendiri sempat menjadi korban. Kala itu saya bertemu seorang anak kecil yang berpura-pura menanyakan jam. Begitu saya mengeluarkan ponsel, mereka langsung menyambar hape tersebut dan kabur. Takkan ada orang menolong karena tempat tersebut adalah lingkungan tempat tinggal mereka.
Pencopet di daerah Pont Neuf konon mengincar iPhone. Ada juga pencopet di metro atau kereta bawah tanah. Mereka biasanya berpenampilan seperti orang kaya. Namun begitu kita lengah, ponsel dan uang di dalam tas bakal jadi sasaran.
Ada juga pencopet yang kerap beraksi di Musee du Louvre. Mereka memanfaatkan kelengahan pengunjung ketika asyik memfoto lukisan Monalisa untuk mengambil barang dan uang.
Perampok
Aksi perampokan di Paris banyak menyasar orang Asia, terutama mereka yang suka berbelanja. Biasanya seorang turis sudah diincar dan diikuti sejak berada di area shopping mewah. Begitu target sampai di jalanan yang lumayan sepi, perampok akan langsung beraksi. Tak tanggung-tanggung, mereka takkan segan menyakiti korban
Penjual Gelang
Modus penipuan wisatawan di Paris jenis ini banyak terjadi di daerah Montmarte. Penjual gelang ayaman akan langsung menarik tangan Teman Traveler secara paksa dan memakaikan gelang. Asesoris itu bakal mereka jual dengan alasan pertemanan, dengan harga antara 5 hingga 10 euro.
Teman Traveler akan sulit menolak karena sudah terpasang di tangan. Sebaiknya bayar saja jika tidak ingin terkena masalah. Namun sebagai pencegahan, jika melihat penjual gelang dari kejauhan sebaiknya masukkan tangan dalam jaket dan kabur.
Itu adalah modus penipuan wisatawan di Paris yang paling sering terjadi. Masih banyak sekali modus lainnya, sehingga jangan mudah percaya orang disana dan selalu waspada. Yang paling penting adalah tidak membawa uang tunai dengan jumlah yang banyak. Kalau sudah begini, tak takut lagi jalan-jalan di Paris, kan? Next