Pekalongan sudah lama identik dengan batik. Jika ingin mempelajarinya lebih lanjut, Teman Traveler bisa mampir ke Museum Batik Pekalongan. Menariknya, selain bisa berkeliling melihat beragam koleksi yang ada, kalian juga bisa belajar membatik di lokasi lho.
Baca juga : Okinawa Sushi, Resto Baru di Jakarta yang Kece dengan Lantai Kaca
Aktivitas seru tersebut tentu bakal jadi alternatif untuk habiskan pekan. Mari Teman Traveler, kita simak bersama pengalaman saya mengunjungi Museum Batik Pekalongan beberapa saat lalu.
Reputasinya Tersohor Hingga Ke Manca Negara
Museum Batik Pekalongan diresmikan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 12 Juli 2006. Destinasi wisata di Jalan Jatayu No.1 Pekalongan, Jawa Tengah ini mempunyai peran penting dalam keberhasilan meraih pengakuan UNESCO atas Batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Museum yang menempati bangunan peninggalan Belanda ini juga mendapatkan penghargaan ‘Best Safeguarding Practices’ dari UNESCO. Gelar tersebut disematkan terkait peran museum dalam melestarikan budaya batik, melalui berbagai program pelatihan batik, khususnya untuk kalangan pelajar.
Fasilitas dan Koleksi Mengagumkan
Begitu masuk area dalam museum, Teman Traveler akan disambut banyak fasilitas dan koleksi mengagumkan. Secara total, destinasi bernuansa budaya ini memiliki tiga ruang pamer, ruang audio visual, ruang pelatihan (workshop) batik, perpustakaan, ruang data, ruang simpan, ruang konservasi, aula, dan kafetaria.
Sementara untuk koleksinya, museum ini menyimpan kain batik dengan motif tradisonal dan kontemporer dari berbagai daerah Indonesia. Jika dihitung, hingga tulisan ini dibuat museum sudah memiliki lebih dari 1.200 koleksi batik. Semuanya mengandung nilai budaya, seni, dan sejarah tinggi.
Yuk, Belajar Membatik
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, salah satu daya tarik Museum Batik Pekalongan adalah fasilitas workshop-nya. Di sini Teman Traveler bisa belajar membatik secara langsung.
Kalian bakal didampingi seorang instruktur, yang akan mengajarkan proses membuat batik cap maupun batik tulis. Sembari membatik, kalian akan mendengar beberapa informasi menarik soal proses pembuatan batik dari sang pengajar.
Batik yang Teman Traveler buat boleh dibawa pulang sebagai cendera mata. Untuk ukuran mini tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis. Sementara untuk paket berupa sapu tangan dihargai Rp25.000. Syal, taplak meja, dan frame gamis masing-masing dibanderol Rp35.000, Rp65.000, dan Rp35.000.
Oh ya, untuk paket berbayar Teman Traveler akan mempelajari proses membatik secara lebih intensif. Tenang saja, kalian bakal tetap didampingi instruktur ahli kok.
Berfoto Ria Sampai Puas!
Bagi Teman Traveler yang suka berfoto ria, ada banyak sudut Instagenic lho di museum. Bangunan museum memanfaatkan gedung heritage peninggalan Belanda sehingga arsitekturnya tampak indah. Belum lagi ada taman asri dan bersih di sekitarnya.
Teman Traveler bisa puas berburu spot foto apik selama berada di museum. Mulai dari pintu gerbang, tiga ruang pamer, serta ruangan lainnya yang tak kalah keren. Dijamin hobi berpose kalian bakal terpuaskan.
Masuknya Murah Lho
Museum Batik Pekalongan buka tiap hari, mulai pukul 08.00 hingga 15.00. Teman Traveler bisa berkunjung kapanpun, Minggu dan Hari Besar sekalipun tak masalah. Tepat di Hari Batik Nasional pada 2 Oktober, pengunjung tempat ini biasanya akan membludak.
Tiket masuknya sangat murah Teman Traveler. Pengunjung dewasa hanya perlu membayar Rp5.000, sementara anak-anak maupun pelajar Rp2.000 saja. Khusus untuk turis mancanegara, tiketnya dibanderol Rp10.000. Bagaimana sudah ada rencana menyambangi museum ini? Next