Meski tak terlalu kondang jika dibanding Jogjakarta maupun Surakarta, Kabupaten Klaten dikenal memiliki hamparan tanah subur. Salah satu buktinya adalah keberadaan sejumlah pabrik gula yang telah eksis sejak zaman kolonial Belanda. Untuk mempelajari relung sejarah mengenai gula di Jawa, Teman Traveler bisa jalan-jalan ke Museum Gula Jawa Tengah.
Baca juga : Demi Menonton Piala Dunia, Bersepeda ke Rusia Pun Dilakoni Pria Ini
Bekas Pabrik Gula Gondang Baru
Keberadaan Museum Gula Jawa Tengah tak terlepas Pabrik Gula Gondang Baru. Eksis sejak 1860, pusat pengolahan tebu ini didirikan NV Klatenche Cultuur Maatschapij dan mengusung nama Gondang Winangoen. Usai Jepang menguasai Indonesia, namanya sempat diubah menjadi Nisio dan Inogaki. Barulah setelah 17 Agustus 1945, pengelolaannya jatuh ke tangan Badan Penyelenggara Pengelolaan Gula Negara (BPPGN).
Tercetusnya Museum Gula
Menariknya lagi, Museum Gula Jawa Tengah merupakan satu-satunya di Asia Tenggara. Bikin bangga bukan Teman Traveler? Selain menjadi objek wisata, tempat ini juga sekaligus berfungsi sebagai pusat studi sejarah mengenai industri gula dan bidang terkait lainnya.
Museum ini berdiri atas prakarsa H. Soepardjo Roestam, yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Jawa Tengah. Proses peresmiannya dilakukan pada 11 September 1982 silam.
Koleksi Peralatan
Museum Gula Jawa Tengah menyimpan sejumlah koleksi peralatan perkebunan seperti cangkul, garpu mata dua dan empat, garpu ongger, pisau hama, pacul kecrik, sabit, pisau ulat, lencek, lempak, dandang, wangkil, klaweng, serta jompong.
Selain peralatan tersebut, di sini Teman Traveler juga bisa melihat beberapa koleksi peralatan pemupukan, perbengkelan, alat laboratorium hingga alat berat untuk memproduksi gula. Terdapat beberapa miniatur gilingan, puteran mini, timbangan baskul, timbangan gula, hingga gilingan conto.
Anek Tebu dan Hama
Di museum ini Teman Traveler juga bisa belajar mengenai aneka jenis tebu. Tak hanya itu, pengunjung juga diajak belajar mengenai beberapa hama yang kerap mengganggu proses produksi gula. Mulai dari tikus, uret, penggerek batang, hingga penggerek pucuk, semua disimpan rapi sebagai koleksi yang diawetkan.
Selain itu masih ada beberapa gulma seperti turon, leng-leng, romotan,
grinting, alang-alang, dan lulangan. Terakhir, Teman Traveler juga bisa belajar mengenai beberapa penyakit tebu, meliputi jamur upas, blendok, dan karat daun.
Wah, ternyata penanaman tebu dan industri gula menyimpan banyak informasi komplek ya. Berkunjung ke sini, Teman Traveler bisa menambah pengetahuan seputar dunia perkebunan.
Arsip Foto Tempo Doeloe
Pertama memasuki museum, Teman Traveler akan mendapati beberapa foto lawas dipajang di permukaan dinding. Hampir semuanya menggambarkan aktivitas produksi gula dan bangunan pabrik gula di masa lalu. Menarik melihat bagaimana sebuah industri besar beroperasi dengan peralatan dan sistem relatif sederhana pada beberapa puluh tahun silam.
Fasilitas di Sekitar Museum
Berbeda dengan museum kebanyakan, Museum Gula Jawa Tengah berada di lingkungan Wisata Agro Gondang Winangoen. Jadi selain belajar sejarah, Teman Traveler juga bisa menjajal beragam keseruan seperti kolam renang, jembatan gantung, flying fox, agro terapi, dan green area. Selain itu masih ada sejumlah fasilitas lain seperti mushola, auditorium, homestay, dan rumah makan.
Buat Teman Traveler yang sedang liburan di Klaten dan ingin jalan-jalan sekaligus menambah pengetahuan, tak ada salahnya mampir ke Museum Gula Jawa Tengah. Lokasinya sangat strategis, beralamat di Jl. Raya Jogja – Solo. Selamat berwisata! Next