in , ,

Museum Kapal Samudra Raksa, Melihat Sejarah Nenek Moyang Kita Seorang Pelaut

Museum sejarah nenek moyang Indonesia

Wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan mengharuskan nenek moyang kita melintasi lautan untuk mencari ikan dan pergi ke pulau lain. Teman Traveler bisa mengunjungi Museum Kapal Samudra Raksa untuk mengetahui informasi lebuh detail tentang sejarah perkapalan di Indonesia. Yuk, simak perjalanan berikut ini.

Baca juga : Tidak Melulu Kuta, 3 Air Terjun Indah Ini Wajib Dijelajahi

Candi Borobudur Punya Museum Kapal

jalur_perdagangan_Xfd.jpg
Replika Kapal, Salah Satu Koleksi di Museum Kapal Samudra Raksa (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Museum Kapal Samudra Raksa ada di kompleks candi Buddha terbesar di
dunia yaitu Candi Borobudur. Megahnya candi ditambah luasnya kompleks kadang membuat pengunjung melewatkan tempat yang satu ini. Padahal di
sinilah Teman Traveler bisa belajar banyak tentang kapal dan suku di pesisir pantai Indonesia.

Bukti Ada di Relief Candi

relief_candi_5lb.jpg
Relief Kapal di Dinding Candi (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Apakah Teman Traveler memperhatikan relief pada dinding Candi
Borobudur? Jika ya, mungkin Teman Traveler akan melihat beberapa relief berbentuk kapal. Tidak hanya satu relief, ada beberapa relief yang menunjukan orang-orang sedang berlayar menggunakan kapal. Di museum ini, akan tahu lokasi detail relief kapal ada di Candi Borobudur.

Jejak Pelaut Ada di Dinding Gua

lukisan_gua_hnr.jpg
Lukisan di Dinding Gua Pra Sejarah (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Kisah bahari nusantara tidak hanya terpahat pada relief candi. Lukisan perahu ditemukan di beberapa gua pra sejarah. Di Leang Sumpang Bita, Sulawesi Tengah terdapat lukisan perahu yang berumur 3000 sebelum masehi. Selain itu, ada juga lukisan perahu yang ditemukan di Gua Kabori, Sulawesi Tenggara. Lukisan ini berumur 1000 tahun lalu. Bangsa kita sudah tangguh dari zaman dahulu.

Beragam Jenis Kapal untuk Mengarungi Samudra

jenis_kapal_cmc.jpg
Replika Kano Ganda Tidak Simetris (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Bentuk kapal terus berkembang seiring berjalanannya waktu. Dimulai dari rakit sederhana, perahu lesung, kano ganda, kano ganda tidak simetris, kapal layar bercadik tunggal, sampai kapal layar bercadik ganda. Semakin lama, jarak yang ditempuh kapal pun semakin jauh. Kapal semasa Borobudur merupakan kapal dengan teknologi yang sudah canggih. Kapal ini bisa mengarungi luasnya samudra nusantara.

Barang Peninggalan Nenek Moyang

perkakas_peninggalan_M7g.jpg
Benda Peninggalan Pelaut Zaman Dulu (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Dahulu kegiatan berlayar juga dilakukan untuk berdagang. Karena negara kita kaya akan rempah-rempah. Barang inilah yang sering diangkut dengan kapal. Teman Traveler bisa melihat jalur perdagangan zaman dahulu di bagian lain museum. Selain itu, ada juga berbagai barang zaman dahulu yang ditemukan di dasar laut bersama reruntuhan kapal karam.

Mengenal Suku di Pesisir Indonesia

orang_laut_eAO.jpg
Penjelasan Mengenai Suku di Pesisir Indonesia (c) Listya Prabawa

Indonesia merupakan negara kaya dengan banyak suku di dalamnya, termasuk yang tinggal di daerah pesisir. Ada Suku Laut berasal dari Kepulauan Riau, mereka menggantungkan hidupnya dari laut. Ada juga pelaut Bugis, telah berlayar sampai Australia untuk berdagang.

Replika Kapal Samudra Raksa dan Teknologi Keren di Museum

wahana_interaktif_lep.jpg
Pintu Masuk Wahana Sinema Interaktif (c) Listya Prabawa/Travelingyuk

Ada satu ruangan di museum ini juga dilengkapi teknologi keren. Terdapat replika Kapal Samudra Raksa berukuran besar, dengan dinding dan lantai dilengkapi proyektor sehingga bisa menampilkan suasana bawah laut. Ada juga film animasi interaktif yang akan disukai oleh anak-anak. Teman Traveler perlu membayar biaya tambahan untuk fasilitas baru ini.

Demikian perjalanan ke Museum Kapal Samudra Raksa, bisa dijadikan destinasi wisata Teman Traveler saat liburan. Jangan lupa mampir ya. Next

ramadan
Pulau Maitara Maluku Utara (c) Mulyati Travelingyuk

Pulau Maitara, Surga Tersembunyi di Maluku Utara

Kopi Amat, Kafe Menyejukkan di Tengah-tengah Jakarta Selatan