in , , , , , ,

Sejarah Kelam Museum Kereta Api Ambarawa, Lokasi Penting Bagi Kolonial Belanda

Museum Kereta Api Ambarawa dibangun pada tahun 1800 sebagai tempat terpenting bagi militer bangsa Hidia Belanda untuk daerah Jawa Tengah

Museum Kereta Api Ambarawa menjadi lokasi paling penting bagi kolonial Belanda
Museum Kereta Api Ambarawa menjadi lokasi paling penting bagi kolonial Belanda

Wisata kawasan Semarang dan Salatiga ini terkenal dengan destinasi Ambarawa. Mulai dari wisata pegunungan, danau, hingga wisata sejarah terpadu menjadi satu di lereng gunung ungaran, semarang, Jawa Tengah. Salah satu destinasi yang wajib dikunjungi adalah Museum Kereta Api Ambarawa sebagai pusat koleksi perkeretaapian sejak jaman Hindia Belanda hingga sebelum kemerdekaan sebagai sarana dan perlengkapan administrasi.

Baca juga : Bukit Campuhan, Perpaduan Keindahan Alam di Bali yang Tampak Seperti Lukisan

Museum Kereta Api Ambarawa menjadi lokasi paling penting bagi kolonial Belanda
Museum Kereta Api Ambarawa menjadi lokasi paling penting bagi kolonial Belanda. Foto via travelspromo.com

Berbagai koleksi unik kereta api tempo dulu seperti lokomotif up yang berjumlah 26 unit, lokomotif diesel berjumlah 4 unit, dan 11 unit gerbong unik. Dan ada puluhan lokomotif kuno uap buatan tahun 1800 yang sudah tidak difungsikan. Namun ada beberapa yang masih aktif seperti lokomotif B 2502 yang biasa digunakan sebagai kereta wisata untuk rute perjalanan dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Bedono.

Stasiun Ambarawa menjadi tempat koleksi lokomotif uap dan diesel kuno di Indonesia
Stasiun Ambarawa menjadi tempat koleksi lokomotif uap dan diesel kuno di Indonesia. Foto via inilah.com

Nah, wisata kereta api uap jaman penjajahan ini bisa kamu nikmati dengan relasi Ambarawa ke Tuntang PP. Pemakaian lokomotif uap maupun diesel dengan desain super vintage.

Sejarah Stasiun Ambarawa

Stasiun Ambarawa ini dulunya bernama Stasiun Willem I dan diresmikan pada tahun 1873. Nama ini dipadukan dengan benteng dan barak militer Hindia Belanda yang lokasinya tidak jauh dari stasiun. Kini masyarakat sekitar sering menyebutnya dengan Benteng Pendem. Kawasan ini dulunya adalah tempat strategis pertahanan militer setelah terjadinya perpecahan Perang Diponegoro ditahun 1825 hingga 1830.

Stasiun Kereta api ambarawa dibangun pada tahun 1800 an oleh Hindia belanda
Stasiun Kereta api ambarawa dibangun pada tahun 1800 an oleh Hindia Belanda. Foto via heritage.kai.id

Selain itu kota Ambarawa sebagai pusat kota militer dan sebagai benteng pertahanan daerah magelang untuk mengakomodir daerah-daerah pedalaman. Hingga dibangunnya jalur kereta api untuk mobilitas militer Hindia Belanda kala itu. Saking pentingnya mobilitas Hindia Belanda di Jawa Tengah, dibangunnya jalur kereta api diberbagai kabupaten. Hanya kabupaten Salatiga yang tidak dilalui jalur kereta api akrena alasan struktur tanah. Di Ambarawa sendiri menjadi arah perlintasan kereta api dari Semarang menuju Yogyakarta dan Surakarta.

Perkembangan Stasiun Ambarawa

Berbagai perkembangan yang terus dilakukan oleh pihak Hindia Belanda kala itu guna memperkuat pertahanan militer dibangunkanlah jalur lanjutan kereta api menuju Secang Magelang. Jalur ini memiliki keunikan tersendiri karena sebagai kereta khusus menggunakan rel bergerigi. Pemakaian rel bergerigi berimbas karena struktur goegrafisnya yang berada dipegunungan sehingga tersedia jalur menanjak.

Rel bergerigi menjadi jalur Ambarawa menuju Secang Magelang
Rel bergerigi menjadi jalur Ambarawa menuju Secang Magelang. Foto via detik.com

Jalur ini juga dipergunakan sebagai sarana ekspor dan transportasi militer disekitar Jawa Tengah. Jalur yang didirikan tahun 1905 ini ternyata mulai dinonaktifkan pada tahun 1976 dan mulai dijadikan museum Kereta Api oleh Gubernur Jawa Tengah yang saat itu dipimpin oleh Soepardjo Roestam. Selain sebagai museum, stasiun ini juga sebagai tempat penyelamatan lokomotif uap yang masih tersisa hasil produksi Hindia Belanda.

Menikmati kereta Api Wisata

Hingga kini, stasiun Ambawara dikenal sebagai tempat wisata dengan konsep heritage dimana para wisatawan dapat menggunakan kereta api wisata berkeliling area Danau Rawa Pening yang indah dan sajian alam serta pegunungan sungguh memukau. Harga tiket masuk museum Kereta Api Ambarawa ini sebesar Rp. 10.000 per orang. bila kamu ingin menikmati perjalanan menggunakan kereta wisata maka dapat membeli tiket lagi sebesar Rp. 100.000 untuk relasi Ambarawa – Tuntang Pulang Pergi.

Menikmati sajian danau rawa pening dari gerbong kereta api ambarawa
Menikmati sajian danau rawa pening dari gerbong kereta api ambarawa. Foto via jetrani.com

Untuk kamu yang sudah penasaran dengan keindahan dan eksotisan Museum Kereta Api Ambarawa ini cukup datang kelokasi yang beralamat di Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Untuk jam operasional wisata buka setiap hari mulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Next

ramadan
One stop kuliner di Malang

One Stop Kuliner di Malang, Betah Kulineran di Satu Tempat sampai Puas

Benteng Marlborough salah satu peninggalan bangsa Inggris

Keistimewaan Fort Marlborough, Salah Satu Benteng Terkuat Inggris di Nusantara