Belakangan, perkembangan seni semakin pesat bertingkat di Indonesia. Hal ini dapat diamati melalui pergerakan muda-mudi yang tergabung dalam sebuah komunitas semakin intens terlihat. Mulai dari workshop, kolektif art exhibition, bahkan karya seni di jalan-jalan yang sering kita lalui. Katakanlah seperti mural dan graffiti.
Baca juga : Bukit Tirai Hujan Banjarbaru, Spot Foto Pre-Wedding Bikin Kepingin
Awal tahun 2017, terdapat sebuah angin segar bagi para penggiat seni. Khususnya bagi penganut genre kontemporer. Adalah Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN), yang rencana akan dibuka untuk publik pada bulan Maret lalu. Namun karena satu hal, pembukaan museum seni kontemporer pertama di Indonesia ini terpaksa mundur dan baru saja dibuka pada Sabtu akhir pekan lalu (5/11).
Dengan karakter seni kontemporer yang lebih fleksibel, di mana teknis dan mediumnya lebih beragam, membuat tempat ini dapat menarik banyak perhatian khalayak. Karena ragam medium yang tak hanya terpaku di kanvas, macam-macam seni pun dapat diaplikasikan pada setiap sudut di museum ini. Alhasil, tempat ini juga menjadi taman bermain bagi generasi milenial yang lekat dengan istilah instagenic.
Memang tak bisa dipungkiri, beberapa sudut dalam museum ini memiliki tempat-tempat yang unik. Bahkan, orang yang tak banyak memiliki wawasan tentang seni pun akan tertarik ketika melihatnya. Salah satunya adalah Infity Mirrored Room karya seniman Jepang, Yayoi Kusama, yang dihiasi dengan gelembung-gelembung serupa lampu berwarna warni. Membuat siapapun yang ada di dalamnya serasa berada di sebuah dimensi tak terbatas.
Begitupun sebuah sudut bagi anak-anak yang bernama Floating Garden berisi seni instalasi karya Entang Wiharso. Dindingnya berhias plexiglass berbentuk lingkaran, masing-masing berisi sebuah permainan dari detaill dan warna potret tanaman. Ruangan berdimensi sekitar 4×4 meter ini memiliki dinding yang penuh karya seni kontemporer. Maka itu tak jarang remaja dewasa pun juga mengunjungi spot ini.
Dengan keberadaan ruang seni seperti ini, menjadi nafas baru bagi keberlangsungan karya-karya kreatif dan generasi mendatang. Kamu berdomisili di Jakarta? Sudah mengunjungi tempat ini? Next