Pendidikan terus berkembang dari zaman dahulu sampai saat ini. Beda zaman tentu beda juga metode pendidikannya. Teman travel bisa melihat bagaimana perkembangan pendidikan dari masa pra aksara, saat ini, sampai yang akan mendatang ketika berkunjung ke Museum Pendidikan Nasional. Museum ini terletak tidak jauh dari gerbang masuk Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung.
Baca juga : The 101 Malang OJ Siapkan Menu Berbuka Ala Nusantara dan Mancanegara
Pendidikan Pada Masa Pra Aksara
Ketika masuk ke dalam museum, bagian pertama yang akan Teman Traveler lihat adalah pendidikan pada masa pra aksara. Koleksi di bagian ini berupa perkakas dari berbagai zaman, seperti Paleolitikum dan Neolitikum.
Metode pendidikannya masih cukup konvensional, yakni metode imitasi. Orang dewasa memberikan contoh kepada anak-anak agar mereka bisa belajar. Bagaimana membuat perkakas? Bagaimana berburu? Kegiatan memberi contoh ditampilkan dalam bentuk diorama dengan ukuran asli.
Pendidikan Pada Masa Masuknya Berbagai Agama Ke Indonesia
Manusia mulai mengenal kepercayaan pada masa Megalitikum. Kemudian seiring datangnya para pedagang dari berbagai negara, agama mulai masuk ke wilayah tanah air. Teman Traveler bisa melihat berbagai bangunan seperti candi, masjid, gereja, dan patung dewa dewi sebagai bukti tersebarnya agama.
Tidak jarang bangunan dan kebudayaan yang ada merupakan akulturasi dari banyak budaya. Masuknya agama membuat aspek kehidupan lain ikut berkembang, begitu pun budaya menulis, sehingga teman travel bisa melihat bagaimana perkembangan alat menulis pada masa itu.
Pendidikan Pada Masa Kolonial Belanda
Pada masa kolonial Belanda, tidak semua orang bisa mengenyam pendidikan. Akhirnya muncul tokoh hebat mulai berjuang untuk membuat sekolah agar semakin banyak rakyat Indonesia yang bisa belajar.
Salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara yang membuat Taman Siswa. Di bagian ini teman travel bisa melihat foto-foto saat Taman Siswa berdiri, berbagai alat yang digunakan di sekolah, dan diorama suasana anak-anak sedang bermain di sekolah.
Pendidikan Pada Masa Penjajahan Jepang
Bepindah ke masa penjajahan Jepang, masyarakat Indonesia harus mengikuti sistem pendidikan di sana. Teman travel bisa melihat diorama yang menunjukan sekelompok siswa dan guru melakukan penghormatan kepada Matahari. Selain diorama ini, teman travel juga bisa melihat banyak diorama yang lain.
Perjuangan Pendidikan untuk Kaum Perempuan
Seperti yang Teman Traveler tahu, pada zaman dahulu kaum perempuan dilarang bersekolah. Guna memperjuangkan hak perempuan untuk bisa mengenyam pendidikan, muncul beberapa tokoh penting di Indonesia seperti R.A. Lasminingrat, Raden Dewi Sartika, R.A. Kartini. Di sini kalian bisa melihat foto dan berbagai buku yang menceritakan para tokoh pahlawan perempuan.
Pendidikan Setelah Kemerdekaan
Setelah merdeka, sistem pendidikan Indonesia mengalami beberapa perombakan sampai saat ini. Teman travel bisa melihat perkembangannya melalui diorama dan berbagai koleksi foto yang ada. Kurikulum, buku, ijazah, seragam, kondisi sekolah terus berubah seiring berjalannya waktu.
Semua ini dilakukan agar bisa mendapat sumber daya manusia yang lebih unggul. Berbagai sekolah untuk berbagai jenjang satu per satu berdiri setelah Indonesia merdeka.
Beragam Permainan Tradisional
Bermain merupakan salah satu metode penting dalam pendidikan. Oleh
karena itu, ada bagian khusus tentang permainan tradisional Indonesia. Contoh permainan yang ada seperti eggrang, sepeda kayu, ketapel, dan masih banyak lagi.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Di bagian akhir, Teman Traveler akan disajikan mengenai segala hal tentang UPI. Dari mulai sejarah berdiri, peristiwa penting, para pimpinan, hasil karya mahasiswa, sampai beragam prestasi yang pernah ditorehkan. Sebagai salah satu universitas tempat belajar para calon guru, UPI memegang peranan penting untuk pendidikan Indonesia.
Bagi yang tertarik mengunjungi Museum Pendidikan Nasional, destinasi edukasi keren ini buka pada hari Senin-Jumat mulai pukul 09.00 sampai 15.00. Teman Traveler cukup membayar Rp5.000 per orang. Cocok untuk jadi destinasi wajib jika kalian sedang berwisata ke Bandung. Selamat berwisata edukasi! Next