Bila Teman Traveler ingin berwisata sembari belajar, maka bisa singgah ke Museum Pendidikan Nasional yang berada di dalam lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Sepertinya, mahasiswa-mahasiswi di universitas ini sangat beruntung bisa datang ke museum ini setiap waktu.
Baca juga : 5 Hotel Murah ala Milenial Wajib Disinggahi di 2020, Wujudkan Liburan Impianmu
Ada banyak hal menarik dari museum ini, tapi yang menjadi perhatian saya adalah benda-benda yang berhubungan dengan peralatan belajar dan mengajar pada zaman dulu. Apa saja ya, Teman Traveler? Yuk simak pengalaman saya saat datang ke museum ini.
Ruang Kelas Zaman Dulu
Memang zaman milenial seperti sekarang ini saja masih banyak bangunan sekolah dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Walaupun, banyak juga sekolah yang sudah dilengkapi dengan peralatan belajar mengajar yang sudah modern.
Nah, Teman Traveler, di Museum Pendidikan Nasional menampilkan beberapa ruang kelas yang khas zaman dulu banget, sangat sederhana. Hanya dilengkapi dengan bangku kayu dan papan tulis hitam.
Ciri khas dari bangku yang dijadikan tempat duduk anak-anak sekolah ini berbentuk panjang yang sekaligus disambungkan dengan meja. Ia terbuat dari kayu jati yang sangat berat. Untuk mengangkatnya saja mungkin membutuhkan tiga sampai empat orang dewasa.
Papan tulis hitam yang biasa digunakan sebagai alat mengajar zaman dulu masih menggunakan alat tulis kapur. Anak-anak sekolah juga terlihat menggunakan papan tulis yang sama dengan gurunya, hanya saja dengan ukuran yang lebih kecil. Ditambah, ada juga ruang guru dengan dilengkapi kursi kayu dengan bentuk yang sederhana.
Buku dan Alat Tulis Jadul
Tampilan buku dan alat tulisnya yang jadul ya, Teman Traveler. Kalau ilmu pengetahuan di dalam bukunya pasti masih sangat bermanfaat. Tampilan buku-buku zaman dulu pastinya tidak semenarik pada zaman sekarang yang lebih berwarna-warni.
Tapi, jangan salah, buku-buku dengan tampilan jadul tersebut dulu sangat berguna bagi anak-anak sekolah dalam menuntut ilmu. Kalian dapat menemukannya di museum yang didirikan tanggal 25 November 2015.
Kalau alat tulis ini yang benar-benar jadul banget! Karena, alat ini digunakan pada masa awal penyebaran Islam di Indonesia. Alat-alat tulis yang merupakan alat tulis tradisional Indonesia ini berupa pena bulu yang biasanya terbuat dari bulu angsa dan pena Handam yang terbuat dari tanaman pakis. Kedua jenis alat tulis ini biasanya diisi dengan tinta yang dinamakan “mangsi gentur.”
Permainan Tradisional Anak
Siapa nih diantara Teman traveler yang mengenal dan pernah memainkan permainan tradisional? Beberapa diantara kamu pasti masih familiar dengan nama-namanya, seperti lompat karet, gobak sodor, engklek, atau petak umpet.
Museum di Bandung ini menampilkan miniatur anak-anak yang sedang memainkan permainan tradisional tersebut. Lucu-lucu! Dan, pastinya akan memperkenalkan kamu dengan permainan yang sering dilakukan anak-anak zaman dulu yang sekarang mungkin sudah jarang dimainkan karena berganti dengan game online.
Alat Pembelajaran Modern
Tidak semua benda-benda di museum ini menampilkan peralatan belajar pada zaman dulu saja, di lantai empat diperkenalkan juga alat-alat pembelajaran yang sudah modern dan interaktif. Semua peralatan ini sudah berbasis internet dengan penggunaan smartphone.
Teman Traveler juga bisa menggunakannya untuk mengingat kembali pelajaran-pelajaran sekolah dulu atau juga bisa mencoba menjawab pengetahuan-pengetahuan umum. Pokoknya lengkap banget!
Transportasi Menuju Museum
Kalau Teman Traveler sedang traveling ke Bandung dan ingin mengunjungi museum ini, kamu bisa naik mobil angkutan kota (angkot) atau bus dengan jurusan Terminal Ledeng. Lalu, kamu bisa turun di gerbang utara kampus UPI di dekat terminalnya. Dengan berjalan kaki kurang dari 5 menit, gedung berlantai lima ini sudah jelas terlihat.
Teman Traveler, Lebih baik datang ke museum saat pagi hari, karena lalu lintas di daerah ini tidak terlalu macet. Tapi, kalau kamu ternyata punya waktunya agak siangan, bisa memilih transportasi ojek pangkalan atau online dari daerah Mall PVJ – Sukajadi atau Ciwalk – Cihampelas. Lebih cepat!
Tiket masuk Museum Pendidikan Nasional hanya Rp5.000an. Cukup menarik untuk melihat dan mengetahui peralatan pembelajaran dan pengajaran pada zaman dulu. Apalagi di museum ini menampilkan permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang.
Bila berwisata di Bandung bersama adik, bisa diajak ke sini. Liburan sekalian belajar yang pastinya bikin momen lebih berkesan. Jadi kapan ke sini? Next