Jelajah kota menjadi salah satu agenda yang menyenangkan. Teman traveler bisa menikmati keindahan alam, mencicipi kuliner, ataupun berbelanja barang khas daerahnya yang murah dan unik. Tidak lupa pula mengabadikan tempat-tempat tersebut dan membagikannya di media sosial. Satu lagi, berkunjung ke wisata budaya sekalian belajar sejarah, seperti museum peninggalan zaman Belanda.
Baca juga : Es Pisang Ijo di Jakarta, Manis Legit Jadi Takjil Buka Puasa
Teman Traveler hobi mengunjungi tempat wisata bersejarah ini? Berikut museum-museum yang terlihat kokoh dan dilengkapi dengan alat-alat modern versi Kontributor Travelingyuk, Yudi Rahmatullah.
1. Museum Asia Afrika di Bandung
Gedung Merdeka ini dibangun pada masa pemerintahan Belanda, yaitu tahun 1921. Di masa itu, gedung ini diberi nama Societeit Concordia, sesuai dengan fungsinya yang menjadi tempat berkumpulnya orang-orang Belanda. Kemudian namanya diganti menjadi Gedung Merdeka oleh Bapak Presiden Soekarno pada tahun 1955.
Gedung Merdeka digunakan untuk Konferensi Asia Afrika yang diikuti oleh 29 negara. Tujuan dari konferensi Asia Afrika ini adalah untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Indonesia, serta melawan kolonialisme. Selain itu, gedung ini juga dilengkapi dengan benda-benda bersejarah seperti kamera, mesin tik, lampu, dan yang lainnya. Menariknya, aula tempat konferensinya masih nampak kokoh dan rapi. Masih sama persis seperti pada zaman dulu.
Museum ini berada di tempat yang strategis. Tak jauh dari Alun-alun dan Masjid Raya Bandung, pusat perbelanjaan, dan Jalan Braga. Tempat parkirnya banyak. Bahkan, ada pula transportasi umum yang melewati tempat bersejarah ini dari stasiun Kebon Kalapa.
2. Museum Sejarah Jakarta
Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah, berada di Kawasan Wisata Kota Tua. Gedung ini dulunya merupakan Balai Kota Batavia yang dibangun pada tahun 1707. Dari luar, bangunannya kokoh tak termakan oleh usia. Cat temboknya tak memudar, bukti jika tempat bersejarah ini dirawat dengan baik.
Di ruang pertama, gedung ini sudah mempunyai daya tarik dari muralnya yang dibuat oleh Harijadi Sumodidjojo. Mural tersebut menceritakan susana zaman Batavia dulu. Di sudut lain, teman traveler bisa melihat penjara bawah tanahnya yang terletak di lantai dasar museum ini. Ruangannya gelap dan aroma basah tercium saat memasukinya. Ada pula sumur air balaikota yang dibangun pada abad 18 dan terlihat masih terawat dengan baik hingga benda-benda sejarah lainnya.
Museum ini juga dilengkapi dengan alat-alat yang modern yang dapat memudahkan Teman Traveler untuk mempelajari sejarahnya. Benar-benar wisata edukatif, ya.
3. Museum Bank Mandiri di Jakarta
Masih di kawasan kota tua, ada Museum Bank Mandiri yang tak kalah menarik perhatian. Di awal pintu masuk, kekokohan bangunan ini sangat terlihat. Lantai dan dinding bangunannya masih sangat terawat dengan baik. Begitu melewati petugas karcis, patung-patung yang menampilkan kegiatan di bank menjadi daya tarik tersendiri. Museum peninggalan zaman Belanda satu ini sangat unik.
Gedung ini awalnya adalah sebuah perusahaan dagang milik Belanda yang dibangun sekitar tahun 1929. Sesuai dengan namanya, Museum Bank Mandiri ini menampilkan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan kegiatan bank. Dilengkapi dengan alat-alat bantu museum yang masih baru. Teman Traveler akan merasa betah berlama-lama di museum ini. Apalagi mengingat arsitektur yang keren ala bangunan dengan gaya khas Eropa.
3. Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta
Berada di jalan Jenderal Ahmad Yani no. 6 Yogyakarta, museum ini masih sangat terawat dengan baik. Ada banyak gedung di area Benteng Vredeburg ini, tetapi hanya empat diantaranya dijadikan diorama. Berbagai barang sejarah terlihat rapi di dalamnya dengan informasi lengkap dan akurat. Contohnya adalah perjuangan Pangeran Diponegoro, masuknya jepang ke Yogyakarta, pendirian Taman Siswa, dan lainnya.
Pengunjung yang datang ke sini sangat lah banyak. Hal ini dikarenakan fasilitas museum yang semakin menarik dengan dilengkapi alat-alat tekhnologi yang dapat memudahkan pengunjung. Bahkan ada layar sentuh yang berisi cerita sejarah. Belum lagi letaknya yang strategis di sekitar kawasan Titik Nol Yogyakarta.
Yap, lokasinya berada di kawasan Malioboro dan dekat Pasar Beringharho. Nah, selain untuk berwisata, tempat ini juga kaya akan informasi yang bisa menambah pengetahuan, terutama sejarah di Benteng Vredeburg yang pembangunannya disempurnakan pada tahun 1767.
4. Museum Wayang di Jakarta
Museum peninggalan zaman belanda lainnya adalah tempat bersejarah lain di kawasan Kota Tua. Namanya Museum Wayang yang menarik perhatian dengan bangunan kokohnya. Gedung berwarna putih dengan arsitektur khas Eropa ini menampilkan aneka jenis wayang. Tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari belahan dunia lainnya.
Beberapa jenis wayang ini datang dari India, Cina, Perancis, dan Inggris. Setiap wayang yang dipajang dilengkapi dengan informasi tentang barang yang dipamerkan. Sementara untuk gedung kokoh ini ternyata dulunya merupakan gereja Belanda. Konon, tempat legendaris ini dibangun tahun 1940 dan kini dialihfungsikan menjadi museum.
Itulah empat museum peninggalan zaman Belanda yang pernah dikunjungi oleh Yudi Rahmatullah. Bagaimana, tertarik untuk berkunjung ke tempat bersejarah di atas? Next