Tanggal 28 Oktober merupakan hari bersejarah bagi Indonesia. Di tanggal itulah Sumpah Pemuda dilahirkan. Menjadi salah satu tonggak utama dalam memberikan semangat cita-cita untuk membangun negara. Nah, Teman Traveler bisa berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda untuk melihat dengan jelas bagaimana para pahlawan mempertahankan bangsa ini. Apa saja yang ada di dalamnya? Langsung disimak ya!
Baca juga : Sowak Jogja, Sop Iwak yang Kondang dengan Rasa Nendang
Sejarah Berdirinya Museum
Memiliki sejarah yang cukup panjang, Museum Sumpah Pemuda ini berdiri di abad ke-20. Pada awalnya, tempat ini merupakan rumah milik Sie Kong Liang dan sejak tahun 1908 gedung ini digunakan sebagai tempat tinggal dan belajar. Pemuda yang pernah tinggal tersebut adalah Muhammad Yamin, Amir Sjarifoedin, Soerjadi, Abu Hanifah, dan lain-lain. Tahun 1927, gedung ini dipakai oleh beberapa organisasi pemuda untuk melakukan kegiatan pergerakan.
Dari tahun ke tahun, gedung ini sempat berubah-ubah fungsi dan dijadikan sebagai toko bunga, perhotelan, hingga kantor dan berlangsung dari tahun 1934 hingga tahun 1970. Namun akhirnya, di tahun 1973 Gedung Kramat ini dipugar oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk dijadikan Museum Sumpah Pemuda. Saat ini museum dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Tujuan Dibangun Museum
Tujan dibangunnya Museum Sumpah Pemuda yang berlokasi di Jl. Kramat Raya No. 106, RT. 2 RW. 9, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, ini agar bisa menjadi wadah belajar bagi masyarakat khususnya anak muda. Pemuda Indonesia sekarang diharapkan agar bisa memiliki semangat yang sama dalam membangun bangsa. Dengan adanya tempat ini, masyarakat juga diharapkan agar lebih bisa mencintai dan ikut berpartisipasi untuk memajukan negara.
Ruangan yang Banyak dengan Koleksi Menarik
Museum ini terbagi menjadi 8 ruangan dan setiap ruangan memiliki koleksi yang berbeda-beda. Ada yang berisi tentang vidio, gambar, diorama, patung, serta barang-barang lain yang dapat memberikan informasi. Memasuki pintu pertama, pengunjung akan melihat ruang rapat pemuda. Pada ruang pengenalan, pengunjung akan melihat awal mula para pemuda berkumpul disebuah rumah untuk melakukan diskusi. Selanjutnya ada ruang organisasi kepemudaan yang berisi informasi mengenai Perhimpunan Indonesia, Jong Java, Jong Ambon, Jong Minahasa, dan masih banyak ruangan lainnya. Para pengunjung hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp2.000 untuk dewasa.
Pernah Dijadikan Tempat Kongres
Gedung bersejarah ini sempat dijadikan sebagai tempat untuk melakukan beberapa kongres seperti Sekar Roekoen, Pemuda Indonesia, dan PPPI. Gedung ini juga pernah ditetapkan sebagai tempat diselenggarakannya kongres Sumpah Pemuda kedua yang berlangsung pada tanggal 27 hingga 28 Oktober tahun 1928. Kongres Pemuda pertama berhasil menyelesaikan perbedaan-perbedaan sempit dan terciptanya persatuan bangsa Indonesia. Pada kongres kedua, menghasilkan keputusan lebih maju yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
Pahlawan terdahulu telah memperjuangkan bangsa Indonesia agar tetap merdeka. Teman Traveler bisa mengetahui sejarah tersebut dengan pergi berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda. Semangat terus dalam membangun negeri ini ya!