Pertanian merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia, bahkan bisa disebut sebagai salah satu denyut nadi perekonomian Nasional. Jika Teman Traveler tertarik mempelajari perjalanan agraria bangsa sembari berjalan-jalan seru, cobalah mampir ke Museum Tani Jawa Indonesia yang ada di Jogjakarta.
Baca juga : Donat Viral Dijual Setahun Sekali Hanya di PRJ Kemayoran
Sejarah Museum Tani
Latar belakang berdirinya masing-masing museum bisa beragam. Namun intinya, semua bertujuan memberikan wawasan baru pada pengunjungnya. Museum Tani Jawa Indonesia dirintis oleh Krsitya Bintara pada 1998 silam. Kala itu ia masih menjabat sebagai Lurah Desa Kebonagung.
Memasuki 2005, Sang Lurah dan rekan-rekannya baru mulai mengumpulkan sejumlah koleksi seputar pertanian di rumah joglo milik Subandi, seorang Dukuh Kanten. Sayangnya, gempa Jogja yang terjadi pada 2006 silam membuat bangunan runtuh. Namun berkat kegigihan orang-orang yang terlibat, pendirian museum dimulai lagi, hingga akhirnya diresmikan pada 4 Mei 2007.
Aneka Koleksi Menarik
Pasca gempa, beberapa koleksi yang terkumpul mengalami kerusakan. Bahkan tak sedikit yang hancur sama sekali. Namun sedikit demi sedikit, pengelola kembali mengumpulkannya. Sebagian besar benda yang dipamerkan di sini merupakan hibah dari para petani sekitar.
Teman Traveler bisa melihat beberapa koleksi peralatan pertanian tradisional Jawa, mulai dari luku, garu, cangkul, keranjang, lesung, lumpang, sabit, ani-ani, gosrok, caping, wajan, cowek, kendil, anglo, keren, hingga kenthongan. Jumlah benda yang dipamerkan di sini diperkirakan mencapai sekitar 200 buah.
Ada Kegiatan Rutin
Selain memberikan edukasi lewat koleksi, Museum Tani Jawa Indonesia juga menggelar beberapa kegiatan rutin untuk pengunjung. Beberapa di antaranya adalah lomba tandur, pentas seni tradisi, festival memedi sawah, hingga pameran hasil sawah. Mereka juga menawarkan paket desa wisata yang sayang untuk Teman Traveler lewatkan. Cocok buat kalian yang ingin merasakan beragam pengalaman baru selama liburan.
Berada di Kawasan Bantul
Pertanian kerap identik dengan pedesaan, begitu pula dengan lokasi museum ini. Komplek bangunannya menghadap langsung ke area persawahan luas. Teman Traveler bisa menemukan tempatnya di kawasan Candran, Kebonagung, Imogiri, Bantul.
Museum ini terbuka untuk pengunjung setiap hari, kecuali Minggu. Mereka siap menerima tamu antara pukul 08.00 hingga 15.00, dengan tarif masuk Rp5.000 untuk turis lokal dan Rp10.000 untuk wisatawan mancanegara. Jika datang bersama rombongan, Teman Traveler bisa mendapatkan jadwal dan tarif khusus dengan menghubungi pihak pengelola.
Itulah sedikit ulasan mengenai Museum Tani Jawa Indonesia. Cukup menarik untuk disambangi jika Teman Traveler sedang menjelajah wisata Jogjakarta. Bagaimana, adakah di antara kalian yang tertarik mampir? Next