in , ,

Museum Tani Jawa Indonesia, Intip Sejarah Agraria Nusantara

Belajar Seluk Beluk Pertanian di Museum Tani Jawa Indonesia

Museum Tani Jawa Indonesia
Museum Tani Jawa Indonesia (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Pertanian merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia, bahkan bisa disebut sebagai salah satu denyut nadi perekonomian Nasional. Jika Teman Traveler tertarik mempelajari perjalanan agraria bangsa sembari berjalan-jalan seru, cobalah mampir ke Museum Tani Jawa Indonesia yang ada di Jogjakarta.

Baca juga : Tempat Santap Sate Buntel Khas Solo di Jakarta, Daging Berbalut Lemak yang Enak

Sejarah Museum Tani

img_20191116_125757_jlX.jpg
Bagian depan museum (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Latar belakang berdirinya masing-masing museum bisa beragam. Namun intinya, semua bertujuan memberikan wawasan baru pada pengunjungnya. Museum Tani Jawa Indonesia dirintis oleh Krsitya Bintara pada 1998 silam. Kala itu ia masih menjabat sebagai Lurah Desa Kebonagung.

Memasuki 2005, Sang Lurah dan rekan-rekannya baru mulai mengumpulkan sejumlah koleksi seputar pertanian di rumah joglo milik Subandi, seorang Dukuh Kanten. Sayangnya, gempa Jogja yang terjadi pada 2006 silam membuat bangunan runtuh. Namun berkat kegigihan orang-orang yang terlibat, pendirian museum dimulai lagi, hingga akhirnya diresmikan pada 4 Mei 2007.

Aneka Koleksi Menarik

img_20191116_124614_kkT.jpg
Koleksi peralatan tani (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Pasca gempa, beberapa koleksi yang terkumpul mengalami kerusakan. Bahkan tak sedikit yang hancur sama sekali. Namun sedikit demi sedikit, pengelola kembali mengumpulkannya. Sebagian besar benda yang dipamerkan di sini merupakan hibah dari para petani sekitar.

img_20191116_125125_5AC.jpg
Aneka peralatan sederhana (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Teman Traveler bisa melihat beberapa koleksi peralatan pertanian tradisional Jawa, mulai dari luku, garu, cangkul, keranjang, lesung, lumpang, sabit, ani-ani, gosrok, caping, wajan, cowek, kendil, anglo, keren, hingga kenthongan. Jumlah benda yang dipamerkan di sini diperkirakan mencapai sekitar 200 buah.

Ada Kegiatan Rutin

screenshot_20191118_163318_1_W2c.png
Kegiatan di sekitar museum (c) Museum Tani

Selain memberikan edukasi lewat koleksi, Museum Tani Jawa Indonesia juga menggelar beberapa kegiatan rutin untuk pengunjung. Beberapa di antaranya adalah lomba tandur, pentas seni tradisi, festival memedi sawah, hingga pameran hasil sawah. Mereka juga menawarkan paket desa wisata yang sayang untuk Teman Traveler lewatkan. Cocok buat kalian yang ingin merasakan beragam pengalaman baru selama liburan.

Berada di Kawasan Bantul

img_20191116_125900_QNt.jpg
Museum Tani Jawa Indonesia tampak depan (c) MS Fitriansyah/Travelingyuk

Pertanian kerap identik dengan pedesaan, begitu pula dengan lokasi museum ini. Komplek bangunannya menghadap langsung ke area persawahan luas. Teman Traveler bisa menemukan tempatnya di kawasan Candran, Kebonagung, Imogiri, Bantul.

Museum ini terbuka untuk pengunjung setiap hari, kecuali Minggu. Mereka siap menerima tamu antara pukul 08.00 hingga 15.00, dengan tarif masuk Rp5.000 untuk turis lokal dan Rp10.000 untuk wisatawan mancanegara. Jika datang bersama rombongan, Teman Traveler bisa mendapatkan jadwal dan tarif khusus dengan menghubungi pihak pengelola.

Itulah sedikit ulasan mengenai Museum Tani Jawa Indonesia. Cukup menarik untuk disambangi jika Teman Traveler sedang menjelajah wisata Jogjakarta. Bagaimana, adakah di antara kalian yang tertarik mampir? Next

ramadan

Written by MS Fitriansyah

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Waspada Copet Saat Traveling, Ini 5 Tips Untuk Menghindarinya

Bukit Arosbaya

4 Wisata Bangkalan Istimewa, Daya Tariknya Pantang Dilewatkan