in ,

Nasi Gandul Khas Pati, Khusus Disajikan dengan Selembar Daun Pisang

Selalu Disajikan di Atas Daun Pisang, Ternyata Nasi Gandul Punya Alasan Khusus

Nasi Gandul Khas Pati via Shutterstock
Nasi Gandul Khas Pati via Shutterstock

Setiap daerah tentu mempunyai warisan kuliner yang sarat akan ciri khas masing-masing. Mulai dari bahan-bahannya, metode memasak, sampai cara penyajian. Sama halnya dengan nasi gandul khas Pati yang berisi daging dan jeroan sapi dengan beberapa keistimewaan, bahkan namanya saja sudah unik. Bagaimana kuliner satu ini bisa begitu spesial, ya? Yuk dibaca ulasan berikut untuk informasi lebih lengkap!

Baca juga : Pengalaman Buat Paspor di Kantor Imigrasi Malang, Cepat Tanpa Calo Asal…

Selembar Daun Pisang Penetralisir Panas

Dialasi Daun Pisang via Instagram @detikfood
Dialasi Daun Pisang via Instagram @detikfood

Nasi gandul yang selintas citarasanya seperti perpaduan antara soto, rawon, dan gulai namun lebih kaya berkat penggunaan beragam rempah-rempah kecuali kunyit ini, selalu disajikan di atas piring yang sudah dialasi daun pisang. Itulah salah satu ciri khas nasi gandul khas Pati. Ternyata daun pisang tersebut bukan hanya sebagai hiasan, tetapi mempunyai tujuan tertentu. Kuliner ini selalu dihidangkan dalam keadaan sangat panas, daun pisang membantu menetralisir agar nasi gandul tidak cepat dingin namun juga tidak terlalu panas. Sehingga rasanya pas saat disantap.

Kalau Tidak Digantung Namanya Bukan Nasi Gandul

Pikulan yang Tetap ada di Kedai via Instagram @alifiana_ivy
Pikulan yang Tetap ada di Kedai via Instagram @alifiana_ivy

Terdapat setidaknya dua versi mengapa penganan ini dinamakan nasi gandul. Dahulu penjual menjajakan dagangan dengan menggunakan gerobak dengan dua bagian kanan-kiri dibawa dengan dipikul, yang satu untuk tempat kuah sedangkan satu laguntuk nasi. Pikulan tersebut nampak bergoyang-goyang saat penjual berjalan, dalam bahasa Jawa disebut gondal-gandul. Walau sekarang sudah banyak yang berjualan di warung, ciri khas ini tidak hilang, tetap ada pikulan di tempat berjualan tersebut.

Versi kedua, dilihat dari cara penyajian nasi gandul khas Pati, nasi diletakkan di atas daun pisang kemudian disiram oleh kuah. Membuat nasi mengambang akibat kuah tersebut, dalam bahasa Jawa disebut nggandul. Kurang lebih seperti itulah asal mula penyebutan kuliner khas Pati ini.

Ciri Khas Tempe, Pendamping Nasi Gandul

Tempe Gorengnya pun Unik via Instagram @dian.kenang
Tempe Gorengnya pun Unik via Instagram @dian.kenang

Nasi gandul hampir selalu dihidangkan dengan tempe goreng. Dengan teknik menggoreng yang biasa dilakukan oleh penjaja nasi gandul. Tekstur tempe goreng cenderung lebih keras daripada tempe yang biasa kita temui, namun saat dikunyah dapat hancur dan mudah dicerna.

Masih menjadi rahasia mengapa bisa seperti itu. Namun pastinya, perpaduan citarasa gurih manis nasi gandul dipadukan dengan tempe memang sungguh nikmat.

Desa Gajahmati, Awal Mula Muncul Nasi Gandul

Salah Satu Warung Nasi Gandul di Desa Gajahmati via Instagram @adeliayusitadewi
Salah Satu Warung Nasi Gandul di Desa Gajahmati via Instagram @adeliayusitadewi

Teman Traveler akan dengan cukup mudah menemukan penjaja nasi gandul di Pati, namun dipercaya bahwa asal mula kuliner ini dari Desa Gajahmati Kecamatan Pati. Sebab itulah, penjual sering menyematkan kata Gajahmati pada produk mereka. Nasi gandul Gajahmati resepnya turun temurun dari generasi pendahulu, sehingga bumbu yang digunakan tidak menggunakan takaran spesifik, hanya kira-kira. Namun, dijamin rasa tetap enak.

Teman Traveler yang singgah di kawasan ini bisa menjajal nasi gandul khas Pati, salah satunya di kedai Nasi Gandul Pak Meled di Krajan Gajah Mati, Desa Gajahmati, Kecamatan Pati. Merupakan salah satu warung legendaris yang memasak kuah dalam kuali tanah liat. Adakah Teman Traveler yang punya kedai nasi gandul favorit? Next

ramadan
Danau Tolire

Danau Tolire di Ternate, Pesona Wisata Diselimuti Legenda Buaya Putih

Kegagahan Goa Mardua via Instagram

Pesona Karst dan Goa di Kutai Timur, Gagah Bebatuannya Undang Kekaguman Siapa Saja!