Mendekati akhir tahun 2020, masa pandemi belum juga berakhir. Padahal, umat kristiani akan segera menyambut hari besar, yakni hari Natal. Meskipun natal dirayakan ditengah pandemi, umat kristiani tetap bersemangat merayakannya. Namun, pemerintah telah mengeluarkan beberapa aturan yang harus dilakukan selama menjalani ibadah dan melangsungkan perayaan natal di masa pandemi. Ini dia syaratnya!
Baca juga : Rekomendasi Festival di Jogja Bali November 2019, ‘The Godfather of Broken Heart’ Pun Turut Serta
Mengutamakan Perayaan Hanya Bersama Keluarga dan Tidak Berlebihan
Tahun 2020 ini menjadi perayaan natal yang benar-benar penuh makna. Pasalnya, tahun ini perayaan natal diimbau hanya dalam kalangan keluarga dan tidak berlebih-lebihan. Hal ini justru memberi kesempatan pada umat kristiani agar lebih dekat dengan keluarga dan juga khusyuk dalam beribadah. Setidaknya ibadah natal dan perayaan natal tetap berjalan meskipun dengan nuansa yang berbeda.
Rumah Ibadah Hanya Dapat Dihadiri 50% Jemaat
Untuk memastikan tidak terjadi penyebaran virus lebih banyak di hari natal, maka pemerintah memberi peraturan pada semua rumah ibadah agar mengatur ruangan ibadah atau gereja hanya untuk 50% jemaat saja. Selain itu, anak-anak dan lansia dihimbau tidak datang ke gereja-gereja untuk ikut beribadah.
Gereja-Gereja dan Rumah Peribadatan Harus Melaksakan Protokol Kesehatan
Dalam surat panduan ibadah natal 2020, pemerintah menyebutkan detail hal yang harus dilaksanakan oleh pengurus rumah ibadah. Beberapa aturan yang harus dilaksanakan yakni, melakukan disinfeksi rumah ibadah secara berkala dan menyeluruh, menyediakan fasilitas cuci tangan, menyediakan alat pengecek suhu tubuh, memberi tanda khusus pada kursi /lantai minimal 1 meter, mengatur jumlah jemaat yang datang, serta memeriksa surat hasil Rapid Test bagi umat yang datang dari luar kota.
Jemaat Patuh pada Peraturan Selama Pelaksanaan Ibadah
Selain memberi aturan pada rumah-rumah ibadah atau gereja, pemerintah juga mengatur kewajiban bagi umat yang akan mengikuti ibadah secara kolektif. Jemaat harus memastikan diri dalam keadaan sehat. Selain itu, wajib menggunakan masker, mencuci tangan dengan hand sanitizer atau sabun, serta menghindari salaman atau berpelukan dengan jemaat lain.
Beribadah dan merayakan natal di masa pandemi bukanlah sebuah masalah yang serius. Makna natal tetap dapat dinikmati bersama keluarga. Labih baik patuh pada peraturan pemerintah agar Covid tak menyerbar lebih luas. Next