Pulau Buru termasuk salah satu pulau dengan ukuran besar yang terdapat di kepulauan Maluku. Memiliki luas sebesar 8.473,2 kilometer persegi dan garis pantai sepanjang 427,2 kilometer. Pulau Buru menempati urutan ketiga setelah Pulau Halmahera dan Pulau Seram. Masa lalu Pulau Buru termasuk cerita sejarah dalam perjalanan Republik Indonesia. Pasalnya, pulau yang dipenuhi pegunungan dan perbukitan ini merupakan tempat pembuangan tahanan politik. Tapi, masalah keindahan tidak perlu dipertanyakan lagi. Pulau Buru menyimpan banyak destinasi traveling bagi para pelancong dan cerita sejarah yang menarik untuk orang-orang yang peduli dengan sejarah bangsanya.
Baca juga : Pantai Banyu Meneng, Pesona Pasir Putih dan Ombak yang Tenang
Tempat Pramoedya Ananta Toer Menuliskan Beberapa Karyanya
Pramoedya Ananta Toer ditangkap tentara pada tahun 1965 dan kemudian dibuang ke Pulau Buru pada saat berusia 40 tahun. Om Pram, sapaan akrab Pramoedya Ananta Toer, tidak mendapatkan izin untuk menulis ketika dirinya diasingkan ke Pulau Buru. Baru pada tahun 1973 izin menulis untuk om Pram diturunkan. Salah satu karya yang ditulisnya di Pulau Buru adalah Nyanyi Sunyi Seorang Bisu Jilid Satu dan Dua yang merupakan memoar hidupnya di Pulau Buru. Beberapa karyanya yang lain adalah Tetralogi Pulau Buru, Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca.
Pulau Oki, Salah Satu Nirwana di Kabupaten Buru
Tidak hanya Lombok yang memiliki gili-gili sunyi tak bertuan. Di Kabupaten Buru, Pulau Oki adalah salah satunya. Pulau seluas kurang lebih 2 hektar ini menyimpan keindahan luar biasa juga kondisi alam yang masih benar-benar natural. Pasir yang putih sekaligus air laut yang jernih, membuat tempat ini sangat memungkinkan untuk menjadi snorkeling spot yang luar biasa. Di bawah air jernih tersebut, kemegahan terumbu karang beserta penghuni-penghuninya yang cantik menunggu untuk dikunjungi.
Menjadi Tempat Peneluran Penyu Belimbing
Penyu Belimbing merupakan salah satu fauna yang tergolong telah menjadi cukup langka dan populasinya terancam di dunia. Dari data yang didapat Worldwide Fund for Nature Indonesia, pada tahun 2013 jumlah sarang terbesar di temukan di pantai Jamursba Medi, Papua Barat sebanyak 1.532 sarang. Sedangkan pada pesisir sepanjang 13,7 di pantai utara Pulau Buru WWF menemukan sebanyak 86 sarang penyu. Penyu Belimbing ini memiliki panjang total mulai 1.5 meter hingga 2.2 meter dan beratnya mulai dari 250 kilogram hingga 700 kilogram. Besar juga kan? Kalau kamu tertarik dan menaruh perhatian pada eksistensi fauna, kamu coba deh melancong ke Pulau Buru. Asal jangan dirusak ya ekosistem Flora dan Faunanya.
Pantai Jikumerasa
Pantai Jikumerasa terletak di Kecamatan Namlea. Pantai ini memiliki ombak yang tenang serta pasir pantai yang berwarna putih. Airnya yang jernih akan membuat kamu tidak sabar untuk menenggelamkan badanmu di dalamnya. Karena air jernihnya pula yang menyebabkan pantai Jikumerasa juga dapat menjadi spot untuk snorkeling. Uniknya, di area Pantai Jikumerasa terdapat sebuah Danau Air Asin. Fenomena ini terjadi ketika laut sedang pasang, cekungan tersebut terisi dengan air asin. Tapi, ketika air laut sedang surut, air di Danau ini tetap ada kok guys.
Danau Rana, Dikelilingi Pemukiman Adat di Ketinggian
Untuk kamu yang gandrung dengan adventure dan mengenal budaya-budaya Indonesia, Danau Ranau adalah salah satu destinasi yang cocok untuk travelingmu. Untuk mencapai tempat ini kamu harus menempuh perjalanan kaki selama kurang lebih 5 jam dari desa Waelo yang merupakan desa terkhir sebelum menuju Danau Rana. Jika kamu mencari hotel berbintang, tidak akan pernah ditemukan di sini. Yang bisa kamu nikmati disini adalah keindahan danau yang dikelilingi pemukiman tradisional penduduk pribumi. Kamu bisa bercengkerama dengan warga sekitar yang ramah, ubi-ubian, ikan bakar, dan sambal colo-colo.
Grand Sarah Hotel, 17 Kilometer dari Pantai Jikumerasa
ketidak-merataan infrastruktur di indonesia, terkadang membuat mutiara-mutiara di timur Indonesia kurang terperhatikan. Hal serupa terjadi di pulau Buru, keindahan alam di pulau buru memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Sayangnya, akomodasi yang memadai belum banyak tersedia di pulau ini. Tapi jangan khawatir, terdapat satu hotel di kota Namlea yang biasa digunakan para traveler yang singgah ke pulau Buru. Grand Sarah Hotel, adalah sebuah hotel bintang satu yang memiliki total sebanyak 23 kamar. Terletak di Jalan Ahmad Yani, Namlea, hotel ini hanya berjarak 17 kilometer dari pantai Jikumerasa.
Papeda Ikan Kuning, Tepung Sagu Bertemu Dengan Racikan Rempah
Melancong ke daerah-daerah yang ada di Nusantara, kurang afdol rasanya jika melewatkan makanan khas daerah setempat. Ketika singgah di Pulau Buru, kamu harus mencoba makanan yang bernama Papeda yang terbuat dari tepung sagu. Tapi, akan hambar rasanya jika kamu menyantap papeda saja, karena papeda memang tidak memiliki rasa. Maka itu, papeda biasanya disandingkan dengan kuah ikan kuning yang bahan dasarnya menggunakan ikan tongkol.
Bagian timur Indonesia memang banyak menyimpan keindahan yang tidak banyak orang mengetahuinya. Perjuangan untuk mengeksplorasi wilayah-wilayah yang masih terpencil menjadi tantangan yang disuguhkan Indonesia bagian Timur. Merasa tertantang untuk menjelajah Nusantara? Next