in , ,

7 Jajanan Seru di Nishiki Market Kyoto yang Harus Dicoba

Berburu kuliner ringan di pusat Jepang

Daya tarik Kyoto tidaklah sebatas kuil-kuil indah. Kota seribu kuil ini juga memiliki surga kuliner tersendiri, yakni Nishiki Market (Nishiki Ichiba). Bagi yang mengaku hobi makan, rasanya tidak afdol tanpa mengunjunginya.

Baca juga : Hotel untuk Pecinta Otomotif, Langsung Jatuh Hati di Malam Pertama

Mengenal Nishiki Market

dscf5611_ty_quZ.jpg
permen kucing (c)nydiasusanto/Travelingyuk

Nishiki Market, yang dulunya hanya pasar ikan di ruang terbuka sekitar 400 tahun silam, terletak di dalam gedung pertokoan besar yang membentang dari Shijo Street hingga Teramachi Street, salah satu area perbelanjaan utama di tengah kota Kyoto.

Penampakan pasar kuliner ini sangat mudah dikenali, berupa koridor sempit sepanjang 5 blok yang diapit aneka kios makanan. Beberapa diantaranya adalah milik perusahaan keluarga yang sudah bergenerasi, tetapi juga ada yang masih terbilang baru. 

Padatnya arus lalu-lalang warga lokal dan turis asing yang melebur jadi satu adalah pemandangan sehari-hari. Makanan apa sajakah yang seru nan menggugah selera untuk dicoba? Simak ulasannya berikut!

1. Ikan-Ikanan dan Hasil Laut

seafood_nishiki_Z8x.jpg
Ikan fugu, hotate (scallop) dan udang (c) nydiasusanto/Travelingyuk

Para penggemar sashimi dan sushi harus puas-puasin jajan di sini, apalagi ikan-ikanan, udang, cumi, scallop dan guritanya. Bahkan kamu bisa coba ikan fugu lho, yang terkenal karena beracun bila tidak diolah dengan baik.

Tentunya, yang sudah dijual di kios-kios ini sudah terjamin keamanan, kesegaran dan kebersihannya sebelum ditawarkan ke konsumen. Hidangan-hidangan ini tidak melulu mentah, kok, karena ada versi matangnya yang sudah dibumbui. 

dscf5538_ty_kIp.jpg
tako tamago (c) nydiasusanto/Travelingyuk

Tako tamago, anak gurita yang diisi telur puyuh adalah salah satu camilan seafood populer di Nishiki Market. Rasa cumi ini manis dan sedikit asam, sama dengan yang digunakan di menu sushi chuka idako yang dijual di restoran-restoran Jepang di Indonesia.

2. Aneka Acar

dscf5522_ty_WKC.jpg
Tester aneka acar (c) nydiasusanto/Travelingyuk

Di Jepang terdapat banyak jenis sayuran dan buah-buahan yang diolah menjadi acar dengan campuran bahan mulai dari cuka, garam, minyak wijen, kecap asin hingga mirin dan sake. Plum, sawi, lobak, labu, berbagai jenis ketimun, rebung, tomat bamboo shoots dan banyak lagi.

3. Kacang-Kacangan

dscf5580_ty_yuF.jpg
chestnut (c) nydiasusanto/Travelingyuk

Chestnut panggang adalah salah satu camilan sehat yang disukai orang Jepang,  dijamin menggoda selera dengan wanginya setelah dipanggang dan dimakan hangat-hangat.

dscf5613_ty_Xwm.jpg
Kacang kedelai hitam (c) nydiasusanto/Travelingyuk

Di Jepang, kacang kedelai hitam (black bean atau kuromame) ini sering dimasak bersama nasi sehingga warna nasi menjadi keunguan atau diolah dengan sirup sebagai side dish. Kamu bisa juga beli bahan bakunya di sini dan coba mengolahnya di rumah sekembalinya dari liburan.

4. Aneka Panganan Manis

dscf5567_ty_UnC.jpg
Green tea ice cream dengan popcorn (c) nydiasusanto/Travelingyuk

Yang doyan manis, kamu bisa pilih antara mochi, permen hingga es krim dengan popcorn. Dari semuanya, favorit saya adalah green tea soft ice cream di Kyoto Ujicha mempunyai rasa bittersweet yang bikin nagih, apalagi kalau dikombinasikan dengan kriuk-kriuk popcorn-nya.

dscf5589_ty_atR.jpg
Kyoto Ujicha (c) nydiasusanto/Travelingyuk

Kamu pun bisa membeli popcorn-nya secara terpisah yang tersedia dalam 3 rasa, yakni coklat, green tea dan seaweed yang masing-masing rasanya mantap dan tidak kemanisan . Popcorn ini terbilang cukup fantastis harganya, dimulai dari 700 Yen (Rp. 90 ribu) hingga diatas 2000 Yen (Rp 250 ribu). Kualitasnya memang juara dan sulit ditemukan di tempat lain.

dscf5590_ty_ENh.jpg
Mochi isi anggur segar (c) nydiasusanto/Travelingyuk

Sedikit berbeda dengan mochi dalam kemasan di toko suvenir biasa, mochi di Nishiki Market ini dibuat fresh, ukurannya lebih besar-besar dan dijual satuan. Kamu bisa mencoba jenis yang tak ada di Indonesia, misalnya mochi yang berisi buah segar seperti stroberi, anggur atau kiwi. Ada juga yang disajikan dalam tusuk sate dan dibalur kecap manis atau asin. 

Permen-permen dengan berbagai rasa, warna dan bentuk yang atraktif pastinya membuat lapar mata dan lidah bergoyang. Kemasannya pun bervariasi, mulai dari yang lucu-lucu hingga yang terlihat elegan.

5. Furikake

dscf5557_ty_6df.jpg
Furikake wijen dan rumput laut (c) nydiasusanto/Travelingyuk

Furikake adalah bumbu kering yang diauri diatas nasi atau onigiri (nasi kepal) untuk menambah rasa gurih dan sedap. Di pasar kuliner ini, bumbu-bumbu kering ini disangrai di tempat, seperti wijen yang dicampur dengan ikan kering dan rumput laut yang dicampur beras sangrai.

6. Kripik Sayur dan Buah Kering

dscf5593_ty_ukP.jpg
Kripik sayur (c)nydiasusanto/travelingyuk

Selain menjadi pilihan lebih sehat bagi yang hobi ngemil, buah dan sayuran lokal yang dikeringkan dan diberi perasa pastinya menambah kenikmatan berkuliner.

7. Aneka Gorengan

dscf5604_ty_aS6.jpg
Aneka gorengan (c) nydiasusanto/Travelingyuk

Tidak cuma orang Indonesia, orang Jepang pun juga suka gorengan, yang dihidangkan dengan tusuk sate supaya mudah dimakan sambil jalan. Mulai dari aneka tempura, kani (crab stick) goreng tepung hingga sparrow (sejenis burung gereja) goreng dilumuri bumbu berbahan dasar kecap asin.

dscf5553_ty_Tbx.jpg
Burung gereja goreng (c) nydiasusanto/Travelingyuk

Yang terakhir sebenarnya bikin penasaran, tapi di saat yang sama ada rasa ga teganya juga. Barangkali Teman Traveler mau coba?

Rata-rata hampir setiap kios menyediakan tester supaya calon konsumen tidak kecele ketika hendak membeli. Namun, sebagai catatan saja, pada umumnya orang Jepang mencobanya hanya bila serius ingin beli, bukan sekedar aji mumpung. 

dscf5519_ty_8lG.jpg
Nishiki Market (c) nydiasusanto/Travelingyuk

Harga yang ditawarkan termasuk relatif terjangkau, dimulai dari 250 Yen (Rp 25 ribu) untuk snek ringan seperti mochi dan 300 Yen (Rp 40 ribu) untuk ikan-ikanan. Nishiki Market dapat kamu kunjungi antara jam 10 pagi hingga jam 6 sore setiap harinya. 

Dijamin, kamu bakal seru sendiri dan kenyang dengan mencicipi beragam hidangan dari 1 kios ke kios lain sampai tidak perlu lagi mencari restoran khusus untuk makan siang atau malam. Selamat menjelajahi Kyoto! Next

ramadan

Bahaya Gas Belerang di Gunung, Ini Penjelasan Ilmiah dan Cara Menghindarinya

5 Theme Park Teredukatif di Indonesia, Serunya Jalan-jalan Sambil Tambah Ilmu