Kemajuan pariwisata tanah air, menjadi fokus sekaligus tanggungjawab utama pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pariwisata. Sebab itu, pada Maret lalu, telah digelar Rakornas Kementerian Pariwisata pertama di 2018 yang menghasilkan sebuah usulan atau konsep baru, yaitu Nomadic Tourism. Konsep ini dinilai bisa menjadi solusi terbaik untuk menikmati destinasi wisata alam Indonesia di masa depan. Seperti apa lengkapnya?
Baca juga : Fenomena Awan di Gunung Merapi, Pesonanya Simpan Petaka
1. Apa Itu Nomadic Tourism?
Nomadic Tourism menurut Menteri Pariwisata, Arif Yahya, merupakan konsep wisata temporer, baik dari segi akses atau amenitas. Konsep ini dirasa mampu menjangkau destinasi-destinasi wisata alam di Indonesia yang beberapa bagian merupakan kepulauan dengan akses yang susah dijangkau.
Bagi turis mancanegara, kecantikan Indonesia sangat menarik, terlihat dari tingginya angka wisma yang masuk dari tahun ke tahun. Sayang, aksesnya masih sangat terbatas, kadang sulit. Hal ini yang kemudian digarisbawahi dan menjadi fokus pemerintah.
2. Diusung Guna Memenuhi Target Wisman ke Indonesia di Tahun-tahun Berikutnya
Potensi pariwisata untuk menarik wisatawan mancanegara sangat besar. Dan konsep Nomadic Tourism dinilai sebagai yang paling tepat untuk dapat menarik lebih banyak wisman berlibur ke Indonesia. Pada 2018, target kunjungan dari wisatawan mancanegara sebesar 17 juta. Tahun-tahun berikutnya, target ini akan terus naik. Karena itu, konsep ini terus dimatangkan dan disiapkan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia.
3. Menjawab Keterbatasan Amenitas Pariwisata Indonesia
Dengan konsep berpindah dan sementara yang diusung Nomadic Tourism, masalah keterbatasan amenitas pariwisata Indonesia akan terjawab. Begitu yang diyakini oleh Kemenpar Indonesia. Amenitas sendiri merupakan segala bentuk fasilitas yang difungsikan untuk memberikan pelayanan bagi para wisatawan selama tinggal atau berkunjung ke suatu daerah wisata. Jadi, dengan konsep ini, tidak ada lagi istilah kesulitan dalam hal fasilitas dan sebagainya. Menarik ya, Teman Traveler.
4. Ditargetkan untuk Generasi Milenial
Masih menurut Arif Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia, konsep ini ditargetkan untuk semua wisatawan pada umumnya dan generasi milenial pada khususnya. Generasi milenial dinilai memiliki mobilitas yang tinggi, kebutuhan mereka terhadap konsep ini lebih besar. Generasi milenial yang suka wisata ini jumlahnya tidak main-main. Sebagian besar adalah para backpacker, dan totalnya ada 39,7 juta backpacker.
5. Contoh Penerapan Konsep Nomadic Tourism Sudah Ada di Indonesia: Orchid Forest Bandung
Konsep Nomadic Tourism ini, ternyata sudah mulai dikembangkan oleh pengelola Orchid Forest Cikole, Bandung lho, Teman Traveler. Bahkan, destinasi wisata di Kota Bandung ini juga sudah menerapkan konsep Digital Destination dan Sustainable Tourism. Luar biasa ya!
Pesona wisata Indonesia yang sangat potensial, memang sayang jika tidak didukung oleh hal-hal yang dapat membuatnya lebih maju. Dengan konsep ini, semoga pariwisata negara kita semakin dikenal dan diakui dunia ya, Teman Traveler! Next