Salah satu destinasi wisata di Kota Makassar yang harus Teman Traveler kunjungi adalah Pantai Losari. Tempat ini menawarkan pesona kece dan instagenik yang sayang jika dilewatkan. Simak ulasan berikut ini!
Baca juga : Beragam Kuliner Ayam dengan Rasa Pedas Khas Nusantara
Dapat Dijangkau Semua Akses
Akses menuju lokasi ini dapat ditempuh dengan bus Trans Makassar atau Damri Bandara, turun di Halte terdekat dari Pantai Losari, lalu menyambung perjalanan dengan transportasi tradisional seperti becak atau transportasi online.
Tempat ini ramai dikunjungi dari berbagai kalangan usia, termasuk turis lokal dan asing. Tujuan mereka berkunjung ke Pantai Losari bermacam-macam. Jika ingin menikmati angin sepoi-sepoi dan kondisi sepi, datanglah pada pagi atau siang hari.
Disarankan bagi teman-teman untuk tetap memakai kacamata hitam mengingat Matahari bersinar terik di sini. Selain itu, kita juga dapat menikmati bangunan-bangunan di sekitar Pantai Losari yang mencerminkan sebagian hal tentang Sulawesi Selatan.
Sajikan Landmarks Etnik
Di dekat pantai berdiri sebuah patung bernama ‘pattenung‘. Istilah ini biasa digunakan pada orang yang sedang memintal benang menjadi sehelai kain. Kabupaten Soppeng yang ada di Sulawesi Selatan sendiri pernah berjaya sebagai pelopor produsen kain sutra. Kini, yang terkenal dengan kain mahal tersebut adalah Kabupaten Wajo.
Di seberang Pantai Losari, kita dapat menyaksikan Masjid 99 Kubah yang dirancang oleh Bapak Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat. Ada juga Masjid Terapung yang terdapat di sekitar Kawasan Pantai Losari. Namun, saya tidak sempat mendokumentasikannya. Jadi, bagi wisatawan yang berkunjung ke sini, tidak perlu kebingungan dalam mencari tempat beribadah.
Ada juga satu spot bangunan yang isinya penuh oleh lukisan. Sayangnya, kita hanya bisa melihatnya, namun tak boleh didokumentasikan dengan kamera handphone atau digital. Semua spot yang ada di kawasan ini gratis, biasanya yang dibayar hanya tarif parkir.
Pantai Losari Makassar Penuh dengan Jajanan Kuliner Hits
Jika Teman Traveler datang di sore hari, kita dapat menikmati sunset ditambah aneka kuliner khas Makassar. Puncak keramaian biasanya setelah magrib dan sepanjang pantai sudah ramai pedagang kaki lima yang berjualan ‘pisang epe’.
Di seberang jalan, ada juga rumah makan bakso khas Makassar yakni Bakso Ati Raja dan Rumah Makan Sentosa. Biasanya mereka menyediakan dessert khas Makassar seperti Pisang Ijo.
Kembali ke Pisang Epe, makanan ini dulunya hanya akan ditemukan di sepanjang Pantai Losari. Seiring berjalannya waktu, sudah ada yang menjualnya di luar wilayah itu. Tapi tetap saja, yang terenak hanya ada di kawasan Pantai Losari.
Biasanya, di malam hari orang-orang akan memesan Pisang Epe dan sebagai penghangat tubuh maka orang-orang akan menyandingkannya dengan Sarabba minuman khas Makassar.
Pantai Losari Makassar Sempat Dikenal Sebagai Pasar Ikan
Beberapa artikel menyebutkan bahwa pantai ini dulunya adalah Pasar Ikan, bahkan sempat mendapat julukan sebagai restoran terpanjang di dunia. Hal itu disebabkan banyak meja yang berjejer sangat panjang. Saat ini sudah tidak seperti itu lagi karena pedagang sudah direlokasi ke tempat lain.
Bagi kalian yang berkunjung ke Makassar, belum asyik rasanya jika tidak berkunjung ke Pantai Losari. Nilai plus jika sudah di kawasan ini yaitu sudah dekat dengan berbagai pusat kuliner, hiburan, perbelanjaan, dan kawasan Pecinan. Next