Kenal dengan Pulau Sumba? Selain karena keindahan alamnya, Sumba juga populer sebagai penghasil kuda berkualitas. Salah satu yang dianggap jenis unggulan adalah Sandelwood. Belakangan, hewan berkaki empat tersebut rutin menyemarakkan wisata NTT lewat event Parade Kuda Sandelwood.
Baca juga : Maliran Deer Feeding, Tempat Bercengkrama dengan Rusa di Blitar
Kuda Sandel, atau biasa juga disebut Sandalwood Pony merupakan kuda pacu asli Indonesia yang dikembangkan di Pulau Sumba. Konon kuda ini merupakan keturunan kuda Arab yang diisilangkan dengan kuda poni lokal. Berikut adalah sedikit gambaran mengenai keseruan Parade Kuda Sandelwood NTT dari kontributor Travelingyuk, Ariyanti Dwi Kumalasari.
Parade Kuda Hias
Bagi Teman Traveler yang penasaran dengan kegagahan Sandelwood, bisa menyaksikan Parade Kuda Sandelwood pada bulan Juli mendatang di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Antara tanggal 5 hingga 12, wisatawan bisa menyaksikan beragam kegiatan budaya dan arak-arakan ribuan kuda khas Tanah Sumba. Semuanya dibalut dalam sebuah festival berskala Internasional.
Kuda-kuda tersebut nantinya akan dihias berbagai pernak-pernik dan dibagi menjadi beberapa kelompok. Uniknya lagi, para joki pun diharuskan menggunakan pakaian adat selama parade berlangsung. Nantinya, juri akan menilai masing-masing kelompok berdasarkan beberapa kriteria seperti penampilan, keterampilan mengatur, dan mengendalikan kuda.
Meskipun barisan kuda hias tersebut dilombakan, wisatawan tetap bisa merasakan sensasi menaiki Sandelwood secara langsung. Panitia akan menyiapkan beberapa kuda khusus untuk ditunggangi menuju sejumlah destinasi wisata di Pulau Sumba.
Berskala Masif
Sebagai event internasional, tak mengejutkan jika jarak tempuh Parade Kuda Sandelwood mencakup hingga empat wilayah Kabupaten. Tanggal 5 sampai 6 Juli parade dimulai dari Kabupaten Sumba Barat Daya. Setelah itu dilanjutkan ke Kabupaten Sumba Barat antara tanggal 7 sampai 8 Juli.
Para warga Sumba Tengah bisa menyaksikan langsung gagahnya derap langkah kuda-kuda Sandelwood antara tanggal 9 hingga 10 Juli. Dengan demikian setiap peserta yang berpartisipasi dalam Parade 1.001 Kuda Sandelwood wajib semalam di setiap Kabupaten.
Berpadu Festival Tenun
Selain jadi event tahunan, keberadaan parade diproyeksikan sebagai salah satu cara menjaga kelestarian Sandelwood. Masyarakat Sumba diharapkan kian termotivasi memelihara dan menjaga populasi kuda asli Indonesia tersebut agar tidak sampai punah.
Parade Kuda Sandelwood juga akan dipadukan dengan Festival Tenun Ikat, yang akan dihadiri penenun se-Nusa Tenggara Timur. Kurang lebih sekitar 2018 penenun bakal berpartisipasi dalam acara tersebut. Berbeda dengan arak-arakan kuda, Festival Tenun Ikat diselenggarakan di satu tempat yakni Tambolaka, Sumba Barat Daya.
Festival Tenun Ikat juga akan diramaikan pagelaran fashion show dari empat Kabupaten berbeda, masing-masing mengusung tenun khas masing-masing. Selain itu masih ada beragam atraksi dan tarian kolosal khas Sumba.
Pengunjung yang ingin mengikuti jalannya festival tenun tak perlu membayar biaya sepeser pun alias gratis. ini juga tidak akan dikenakan biaya apapun. Hal ini diharapkan bisa ikut membantu melestarikan tenun ikat dan menjadikannya bernilai ekonomis sehingga mendukung perekonomian masyarakat Sumba.
Itulah sekilas gambaran mengenai daya tarik dan pesona Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat. Bagi Teman Traveler yang berencana berkunjung ke Nusa Tenggara Timur dalam waktu dekat, bisa coba berkunjung dan menyaksikan langsung keseruannya. Next