Sebelumnya dikenal dengan kecamatan dengan tradisi ketupatan massal, kini Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dikenal luas sebagai salah satu spot destinasi bagi para pecinta kegiatan memacu adrenalin, khususnya paralayang. Kota Keripik Tempe ini menyimpan keindahan alam hijau pegunungan dan perbukitan.
Baca juga : Museum Kopi Banaran, Belajar Sejarah Si Hitam Nikmat
Spot destinasi paralayang di kota Trenggalek berada di puncak Bukit Tunggangan, tepatnya berada di Desa Kendalrejo. Baru serius dikelola pada pertengahan tahun 2018, bukit paralayang satu ini kini makin dikenal luas. Dari wisatawan sekitar, luar kota, hingga mancanegara, semua silih berganti singgah ke kawasan ini.
Cukup merogoh kocek Rp350.000 per orang*, kamu sudah bisa merasakan sensasi terbang dengan paralayang. Start lepas landas bakal dilakukan di puncak Bukit Tunggangan, tentunya dengan dipandu oleh seorang pemandu.
Sembari memacu adrenalin, kamu juga bisa menikmati keindahan alam Trenggalek dari ketinggian. Kegiatan ini tentunya bakal menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Setelah merasakan ketegangan di udara, kamu akan mendarat di Lapangan Kendalrejo, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari puncak Bukit Tunggangan.
Untuk bisa menikmati sensasi terbang dengan paralayang di Bukit Tunggangan, Teman Traveler harus memesan pada pengelola wahana beberapa hari hingga beberapa minggu sebelumnya.
Jika kamu belum cukup berani untuk melakukan paralayang, kamu bisa melakukan kegiatan lain yang nggak kalah seru di Bukit Tunggangan. Berkemah di bukit ini bisa jadi alternatif untuk menghabiskan waktu di sini.
Dengan suguhan panorama khas kawasan bukit yang menawan, menikmati malam di puncak yang diterobos mentari pagi tak kalah asik dari paralayang. Tidak perlu bayar mahal untuk masuk dan mendaki ketinggian Bukit Tunggangan. Wisatawan hanya perlu membayar suka rela* untuk biaya listrik bermalam di sini.
Aneka gazebo hadir untuk pos persinggahan ketika terik siang menyengat di atas kepala. Dari pukul 07.00 sampai 18.00 WIB*, berbagai fasilitas, seperti warung, musala, dan MCK, bisa dengan leluasa diakses wisatawan.
*Informasi bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Next