in , ,

Pasar Angso Duo Jambi, Surga Belanja Penggemar ‘BJ’

Jalan-jalan ke Pasar Tradisional Angso Duo Jambi

Pemandangan di dekat Pasar Angso Duo
Pemandangan di dekat Pasar Angso Duo (c) Wildan Carbon/Travelingyuk

Meski pasar modern semakin menjamur, masyarakat Indonesia seolah sulit moveĀ on dari pasar tradisional, terutama kaum ibu-ibu. Kalangan ibu rumah tangga umumnya memang lebih mengutamakan harga murah. Salah satunya adalah Pasar Angso Duo Jambi.

Baca juga : Promo Ramadan di Resto Hotel Jakarta, Buka Bersama Keluarga

Berbelanja di pasar tradisional juga memiliki seni tersendiri. Mulai dari tawar-menawar, memeriksa segar tidaknya dagangan yang ditawarkan, hingga perjuangan mencari harga termurah. Semua sensasi tersebut belum tentu bisa ditawarkan pasar modern.

Kebutuhan harian yang dijual di Pasar Angso Dua (c) Wildan Carbon/Travelingyuk

Jika Teman Traveler sedang berada di Jambi, bisa coba mengunjungi Pasar Angso Duo. Pasar tradisional nan ikonik ini menyediakan beragam barang kebutuhan rumah tangga, mulai dari bahan pangan hingga sandang.

Namun tahukah kalian Teman Traveler, pasar tradisional terbesar di Jambi ini juga memiliki sejarah dan keunikan yang membuatnya bisa jadi destinasi wisata menarik. Penasaran? Berikut ulasan singkatnya.

Berawal dari Meja Batu

Suasana pasar di pagi hari (c) Wildan Carbon/Travelingyuk

Sebelum sebesar dan sepopuler sekarang, Pasar Angso Duo memiliki catatan sejarah cukup panjang. Semua dimulai dari sebuah pasar kecil yang berdiri sejak Abad ke-18. Lokasinya berada di kawasan Dermaga Bom Batu, Muaro Jambi (kini jadi tempat berdirinya Mall WTC Batanghari).

Dikenal dengan nama Pasar Tanah Pilih, pasar kecil ini sempat hancur pada zaman penjajahan Jepang dan dipindahkan ke Gang Siku. Di lokasi anyar, pasar justru kian berkembang. Kala itu para pedagang kerap menjajakan jualan mereka di atas meja batu. Hal ini membuat nama pasar berubah menjadi Pasar Meja Batu.

Pindah ke Dekat Sungai Batanghari

Pada 1971, sedimentasi Sungai Batanghari memaksa pemerintah melakukan pengerukan. Tanah hasil kerukan lantas diletakkan di sekitar aliran sungai dan membentuk daratan baru. Kebijakan lanjutkan lantas dikeluarkan. Pasar Meja Batu di Gang Siku dipindah ke lahan baru yang berjarak 500 meter dari bibir Batanghari tersebut.

Pasar Meja Batu lantas terus berkembang, sebelum berubah nama menjadi Angso Duo di 1974. Pasar ini lantas berkembang jadi pasar tradisional terbesar di Jambi.

Hingga kini Angso Duo terus beroperasi. Hanya saja terjadi beberapa kali pemugaran bangunan. Kini semuanya nampak lebih rapi dan tertata, tanpa menghilangkan ciri khas sebagai pasar tradisional.

Menjual Barang ‘BJ’

Pasar BJ (c) Wildan Carbon/Travelingyuk

Jika Teman Traveler berjalan-jalan ke Angso Duo, jangan lewatkan kesempatan berburu barang ‘BJ’ atau ‘Bekas Jambi’. Singkatnya, BJ adalah barang second alias bekas namun layak pakai.

Jenisnya beragam, mulai dari pakaian, tas, tempat tidur, dan lainnya. Jangan salah lho, banyak yang kondisinya masih prima dan berkualitas baik. Harganya pun murah dan masih bisa ditawar.

Keberadaan pedagang BJ di Angso Duo kian menambah daya tarik pasar tradisional ini. Tak hanya kebutuhan pangan, pengunjung juga bisa mencari pakaian dan asesoris lain di sini.

Lokasi Strategis

Jembatan Gentala Arasy, berada tak jauh dari Angso Duo (c) Wildan Carbon/Travelingyuk

Lokasi Pasar Angso Duo cukup strategis karena berada tak jauh dari destinasi wisata menarik di Jambi. Setelah puas berbelanja, kalian bisa menyambangi Jembatan Gentala Arasy, salah satu ikon Kota Bertuah. Selain itu masih ada Museum Pahlawan, Masjid Seribu Tiang, dan aneka pusat perbelanjaan modern. Semuanya bisa dijangkau dalam kurang lebih 15 menit.

Itulah urain singkat mengenai Pasar Angso Duo. Bagaimana Teman Traveler, menarik bukan? Hadirkan sensasi anyar dalam perjalanan liburan kalian dengan mengunjungi pasar tradisional satu ini. Next

ramadan

Patung Raksasa Mirip Mickey Mouse Lagi Tiduran di Pelabuhan Hong Kong, Uniknya Bikin Penasaran

UFO Park di Malang Raya

Menjelajah Planet Lain di UFO Park Malang Raya, Seru Banget!