Teman Traveler pernah dengar soal Sunmor alias Sunday Morning? Gelaran serupa CFD (Car free day) ini kerap jadi favorit masyarakat untuk habiskan pekan. Nah, di Magelang kini ada kegiatan mirip yang mengusung nuansa tradisional. Namanya Pasar Tradisi Lembah Merapi.
Baca juga : Soto Daging Bu Pudjo, Aroma Legendaris di Pasar Beringharjo
Belakangan kehadiran Pasar Tradisi Lembah Merapi mulai mendapat banyak perhatian. Tiap pekan pengunjungnya terus bertambah. Beragam produk dan atraksi menarik ditampilkan di sana. Penasaran? Yuk, simak ulasannya Teman Traveler.
Sajikan Kuliner Jadul
Pasar Tradisi Lembah Merapi mulai berjalan sejak awal tahun 2019. Lokasinya ada di Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Teman Traveler bisa menemukannya di puncak Bukit Gununggono. Kalian harus sedikit mendaki di jalan yang masih berupa permukaan tanah. Namun jangan khawatir, begitu sampai kalian bakal langsung dimanja pemandangan pepohonan rimbun dan suasana sejuk.
Semua pedagang di sini berjualan sembari mengenakan pakaian khas Jawa. Kalian bakal temukan beragam kuliner tradisional seperti pecel, kuluban, soto, hingga lotek. Selain itu masih ada kue lawas macam lepet, gethuk, klepon, hingga jajanan pasar lainnya. Uniknya lagi wadah yang digunakan juga masih tradisional, seperti batok kelapa, daun pisang, serta gelas bambu.
Pasar Tradisi Lembah Merapi sempat viral lantaran disambangi orang nomor satu Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menumpang sepeda motor, Sang Gubernur langsung dikerumuni pengunjung begitu sampai di lokasi. Pria kelahiran Karanganyar itu juga sempat mencicipi sejumlah kuliner lokal.
Kerajinan Tangan
Tak hanya menjajakan aneka kuliner, sejumlah pedagang di pasar ini juga
tawarkan beberapa kerajinan tangan. Jumlahnya memang tidak terlalu banyak, namun tetap saja begitu menarik perhatian. Salah satunya adalah gasing kayu, permainan lawas yang mungkin pernah Teman Traveler coba semasa kecil. Ada yang ingat?
Pijat di Pasar
Selain mencicipi kuliner, Ganjar Pranowo juga sempat memanfaatkan jasa pijat di Pasar Tradisi Lembah Merapi. Teman Traveler juga bisa menjajal pengalaman yang sama lho. Perjalanan menuju pasar pasti terasa berat, apalagi jika tak biasa berjalan kaki. Kalian bisa santai sejenak sampil dipijat para profesional, sensasinya bakal terasa top!
Transaksi Memakai Dhono
Sebelum memasuki area pasar, Teman Traveler lebih dahulu harus menukarkan uang Rupiah dengan Dhono, atau berarti ‘dana’ dalam Bahasa Jawa. Kepingan kayu berbentuk bundar ini nantinya akan jadi alat tukar selama kalian berada di pasar. Cukup unik bukan?
No Plastic!
Pasar Tradisi Lembah Merapi sangat kental dengan nuansa jadul, mulai dari cara berpakaian hingga kuliner yang ditawarkan. Uniknya lagi, semua pengunjung tak diperkenankan memakai kantong plastik. Sebagai gantinya, pengelola sudah siapkan keranjang bambu seharga dua dhono. Hal ini dilakukan agar tak ada sampah plastik berserakan di lokasi pasar.
Bonus View Merapi Merbabu
Daya tarik lain pasar ini bukan hanya sekedar pada konsep kearifan lokalnya. Pengelola juga coba berikan sedikit nuansa kekinian demi menarik minat muda-mudi berkunjung. Salah satunya dengan menyediakan spot foto keren dengan latar belakang Gunung Merapi dan Merbabu. Teman Traveler yang hobi foto-foto wajib deh mampir ke sini.
Catat Hari dan Jam Bukanya
Sebelum berkunjung ke sini, Teman Traveler wajib tahu lebih dulu soal jam bukanya. Ingat ya, Pasar Tradisi tidak beroperasi setiap hari lho. Seperti halnya Sunmor atau CFD, mereka hanya ada pada hari Minggu, antara pukul 06.00 hingga 12.00.
Itulah sedikit pengalaman saya jalan-jalan di Pasar Tradisi Lembah Merapi. Buat Teman Traveler yang sedang liburan di Magelang, bisa coba mampir ke sini ya. Dijamin bakal puas dengan semua keseruannya deh. Next