Mojokerto seakan tidak berhenti memanjakan wisatawan. Tidak
hanya lewat pesona alam, namun juga sisi religinya. Ada Patung Buddha Tidur Mojokerto yang raksasa, yang merupakan perwujudan dari Budha Gautama. Lokasinya ada di kompleks MahaVihara Mojopahit. Patung ini didirikan guna melengkapi vihara Mojopahit sebagai center Buddha di kawasan peninggalan Kerajaan Majapahit.
Baca juga : Kebun Raya Cibinong, Menikmati Suasana dan Pemandangan Alam di Bogor
Teman Traveler bisa menemukan patung Buddha berukuran besar ini di Jalan Trowulan, Siti Inggil Bejijong, Trowulan. Dari arah bypass Mojokerto, kalian bisa ambil jalur Mojokerto – Jombang, lurus mengikuti jalur, dan ikuti petunjuk arah hingga sampai di Desa Bejijong. Lokasinya memang berada di area perkampungan, sehingga tidak banyak terekspos dari luar.
Patung Buddha Tidur Mojokerto
Rupang Sleeping Buddha atau lebih dikenal dengan nama Patung Buddha Tidur memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Tidak heran jika monumen ini dicatat MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai patung Buddha tidur terbesar ketiga dunia setelah Thailand dan Nepal.
Patung mulanya dibentuk dengan bahan utama beton, sebelum dilapisi kuningan. Hal tersebut semakin menambah kesan megah patung buddha yang kini menjadi ikon Mojokerto tersebut. Penggagasnya tak lain adalah YM Viryanadi Mahathera, biksu sekaligus pengrajin patung dari Trowulan.
Dibangun di atas Kolam Ikan dan Berhiaskan Relief Cantik
Patung Buddha Tidur Mojokerto dibangun di atas kolam ikan dan menyuguhkan panorama indah di sekelilingnya. Konon hal ini sebagai perlambang bahwa Sang Buddha telah mencapai Parrinibbana atau wafat.
Di sekitar kawasan ini juga terdapat sepasang Arca Dwarapala. Keduanya tampak menjaga jalan masuk sebelum menuju bangunan utama. Sementara jika diperhatikan lebih teliti, di pondasi patung Buddha terdapat deretan relief indah yang menceritakan kehidupan dalam Agama Buddha. Sayangnya, pengunjung tidak diperbolehkan masuk untuk menjaga kesakralannya.
Di sisi utara Teman Traveler akan menemukan sebuah kolam bunga teratai yang konon melambangkan laut tempat abu Buddha Gautama dilarung. Sembari duduk santai, kalian bisa sederet menikmati panorama indah bunga teratai di sekitar sini.
Meski dibangun di dalam komplek Vihara Mojopahit, Rupang Sleeping Buddha kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat peribadatan. Pengelola membukanya sebagai tempat wisata dan respon dari para pelancong cukup positif. Agar bisa masuk ke sini, setiap orang wajib membayar tiket Rp5.000 yang akan digunakan untuk pemeliharaan vihara.
Gedung Sasono Bhakti
Selain Patung Buddha Tidur Mojokerto, di kompleks vihara ini Teman Traveler juga bisa menemukan sederet bangunan menarik. Salah satunya adalah Gedung Bhakti Sala Vihara Mojopahit, yang berada di depan pintu masuk. Dari luar gedung ini terlihat begitu megah dengan tembok berwarna kuning dan beberapa arca di sisi kiri dan kanan.
Gedung ini berfungsi sebagai tempat beribadah dan mendengarkan ceramah dhammah oleh biksu. Di dalamnya juga terdapat tiga altar dewa sesuai aliran Buddha yang berkembang di Indonesia, yaitu Buddha Alvalokitesvarah, Sakyamuni, dan Dewi Tara.
Gaya arsitektur yang digunakan di sini merupakan perpaduan unik antara gaya Jawa dan Tiongkok. Terlihat sangat menarik dan pantang untuk Teman Traveler lewatkan.
Joglo Genta
Di sisi kanan depan Bhakti Sala terdapat Joglo Genta yang dipergunakan sebagai tempat lonceng. Tidak sedikit wisatawan mengabadikan momen kunjungan mereka di sini. Selain desain joglonya unik, pemandangan sekitarnya juga cukup menarik.
Miniatur Candi Borobudur
Mahavihara Mojopahit juga memiliki miniatur Candi Borobudur dengan naungan pepohonan asri di sekelilingnya. Borobudur versi mini ini diletakkan di atas sebuah kolam dan memiliki deretan relief indah. Panorama sekitarnya cukup menarik, terkadang beberapa burung merpati tampak melintas di sini.
Indahnya Tata Pertamanan
Dari waktu ke waktu, Vihara Mojopahit semakin berkembang dan menyedot kunjungan wisatawan. Selain beberapa bangunan menarik yang sudah disebutkan sebelumnya, tata pertamanan di kompleks ini juga sangat indah. Membuat suasana terasa teduh. Pengunjung pun jadi nyaman dan betah berlama-lama di sini.
Sembari berjalan-jalan menjelajah sekitar, Teman Traveler akan menemukan deretan pepohonan rindang membentuk kanopi. Ada juga barisan kaktus menjulang tinggi dan beberapa jenis tanaman palem di sini.
Pedagang di Area Vihara
Seperti tempat wisata lainnya, Teman Traveler juga akan menemukan banyak pedagang di wisata Mojokerto satu ini. Kalian bisa membeli topi, baju, makanan, maupun minuman. Semua pedagang diminta berjualan di luar vihara agar tidak menggangu aktivitas peribadatan.
Itulah sedikit cerita mengenai Patung Buddha Tidur Mojokerto, yang merupakan terbesar ketiga di dunia. Bagaimana Teman Traveler, apakah kalian tertarik berkunjung ke sini? Next